Menuju konten utama

MPLS di 63 Sekolah Rakyat Dimulai Serentak pada 14 Juli 2025

MPLS Sekolah Rakyat hari ini dimulai serentak di 63 titik. Gus Ipul bersama Cak Imin dan sejumlah pejabat meninjau fasilitas Sekolah Rakyat di Bogor.

MPLS di 63 Sekolah Rakyat Dimulai Serentak pada 14 Juli 2025
Menko Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf beserta sejumlah menteri dan kepala lembaga terkait hadir dalam Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) siswa Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Inten Soewono (STIS) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (14/7/2025). Usai pembukaan, rombongan meninjau fasilitas Sekolah Rakyat. FOTO/dok.Kemensos

tirto.id - Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di 63 Sekolah Rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia dimulai secara serentak pada Senin (14/7/2025). Pembukaan kegiatan ini secara resmi dipusatkan di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Kabupaten Bogor, di Sentra Terpadu Inten Soewono (STIS) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Ada 63 titik operasional [Sekolah Rakyat] per 14 Juli ini. Ada 13 lokasi di Sumatera, 34 lokasi di Jawa, 3 lokasi di Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan 2 lokasi, Sulawesi 8 lokasi, Maluku 2 lokasi, dan Papua 1 lokasi," kata Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), saat menghadiri acara pembukaan MPLS di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Kabupaten Bogor.

MPLS di 63 Sekolah Rakyat itu melibatkan 6.130 peserta didik yang tergabung dalam 256 rombongan belajar (rombel). Ratusan rombel terdiri atas 3 rombel tingkat SD (75 peserta didik), 112 rombel SMP (2.800 murid), dan 141 rombel SMA (3.225 siswa).

Sebelum mengikuti MPLS, para murid Sekolah Rakyat menjalani Cek Kesehatan Gratis yang meliputi pemeriksaan tekanan darah, mata, telinga, dan lainnya. Para peserta didik itu pun mendapatkan delapan set seragam sekolah yang terdiri dari jas almamater, seragam dinas pesiar, seragam dinas lapangan, seragam batik nasional Sekolah Rakyat, seragam batik identitas Sekolah Rakyat, baju olahraga, seragam Pramuka, dan jas laboratorium.

Ada pula pemetaan potensi siswa Sekolah Rakyat untuk memudahkan mereka mengasah kapositas diri sesuai bakat dan minat masing-masing. Untuk keperluan ini, Kemensos pun menggandeng pendiri ESQ Corp M Ary Ginanjar yang menyediakan teknologi untuk talent mapping DNA berbasis Artificial Intellegent (AI).

Di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Kabupaten Bogor, Ary Ginanjar menunjukkan cara kerja talent mapping DNA berbasis AI tersebut. Dalam hitungan detik, aplikasi memetakan bakat dan potensi siswa sekaligus merekomendasikan profesi yang cocok.

Saat menghadiri acara pembukaan MPLS itu, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengapresiasi langkah cepat dalam pelaksanaan program Sekolah Rakyat.

"Ini langkah cepat yang luar biasa dan terbukti semua bisa dilakukan. Semua kementerian terlibat, semua bergerak cepat dan Pak Saifullah Yusuf ini luar biasa. Dalam waktu singkat menghadirkan seratus sekolah yang siap diresmikan oleh Bapak Presiden," kata Cak Imin.

Sekolah Rakyat adalah program yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Tujuan utamanya untuk memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi.

Dalam praktiknya, program Sekolah Rakyat menjaring anak-anak dari keluarga yang masuk kategori Desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Digelar dengan konsep asrama, Sekolah Rakyat menyediakan pendidikan gratis untuk siswa jenjang SD, SMP, hingga SMA. Peserta didik di sekolah ini menerima pembelajaran formal di siang hari. Pembelajaran dilanjutkan dengan penguatan pendidikan karakter pada malam hari untuk menanamkan nilai-nilai agama, kepemimpinan, hingga keterampilan hidup.

Sekolah ini mengadopsi Learning Management System dan memadukannya dengan modul pembelajaran digital untuk menjangkau anak-anak di wilayah terpencil yang selama ini tak mendapat akses pendidikan berkualitas.

Gus Ipul dan Cak Imin Tinjau Fasilitas Sekolah Rakyat di Bogor

Menko PM Cak Imin secara resmi membuka kegiatan MPLS di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Kabupaten Bogor pada hari ini.

"Mari bersama-sama kita mulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Tahun Ajaran 2025-2026 Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Inten Soeweno Cibinong ini dengan bersama-sama membaca basmallah. Bismillahirrahmanirrahim, semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan, selamat, sukses kepada seluruh pelaksana Sekolah Rakyat Sentra Terpadu Inten Soeweno Cibinong," ujar Cak Imin.

Cak Imin dan Gus Ipul menghadiri acara ini bersama Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Menteri PAN-RB Rini Widyantini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, Kepala Staf Kepresidenan Letjen TNI (Purn) AM Putranto, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasati, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Prof Muhammad Nuh, pendiri ESQ Corp Ary Ginanjar, dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Selepas pembukaan MPLS di sekolah itu, Cak Imin bersama Mensos Gus Ipul dan sejumlah pejabat kementerian/lembaga lainnya meninjau secara langsung gedung asrama putra yang ada di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Kabupaten Bogor.

Mereka sempat duduk di atas fasilitas kasur asrama. Cak Imin pun menyatakan kelayakan fasilitas di sana. "Sangat layak ya," ucapnya.

Masing-masing kamar asrama dipakai 8 siswa dengan isian lemari, meja dan kursi belajar, kipas angin, dan jendela untuk sirkulasi udara.

Peninjauan berlanjut ke ruang kelas untuk melihat penerapan konsep Learning Management System (LMS) dan mengecek modul pembelajaran siswa.

Cak Imin dan Gus Ipul membaur dengan duduk sejajar bareng para murid di kursi belajar. Mereka memakai LMS lewat fasilitas laptop yang ada.

Peninjauan lalu beralih ke ruang pengenalan kartu siswa. Selain menjadi tanda pengenal, kartu ini berfungsi sebagai alat presensi terkait kehadiran, ibadah, makan, dan pengelolaan keuangan. Dengan tapping kartu tersebut, kegiatan dan kehadiran siswa bisa terpantau. Kemensos bekerja sama dengan BNI dalam menyediakan kartu ini.

Rombongan Cak Imin dan Gus Ipul juga melihat fasilitas Cek Kesehatan Gratis. Cak Imin bahkan sempat mencoba tes gula darah. Selain itu, mereka juga melihat langsung proses pemeriksaan mata bagi siswa.

Kunjungan ditutup di ruang talent mapping berbasis AI. Lewat aplikasi buatan pendiri ESQ Corp Ary Ginanjar, guru dapat mengetahui minat dan bakat siswa.

Sebagai informasi, di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Kabupaten Bogor terdapat 100 siswa yang terbagi dalam 4 rombongan belajar (rombel) jenjang SMP, masing-masing berisi 25 murid. Sekolah ini memiliki 12 guru (termasuk kepala sekolah), 11 wali asuh, dan 2 wali asrama.

Kegiatan belajar di sana didukung dengan fasilitas penunjang meliputi empat ruang kelas, tiga asrama, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang TU, dan laboratorium IPA. Ada pula masjid, lapangan futsal, perpustakaan, UKS, ruang BK, dan ruang OSIS.

Pembukaan MPLS di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Kabupaten Bogor berbarengan dengan kegiatan serupa di 62 titik lainnya. Pada akhir Juli mendatang, MPLS di 37 Sekolah Rakyat juga bakal dimulai. Total, ada 100 Sekolah Rakyat yang akan beroperasi pada awal Tahun Ajaran 2025/2026.

Masih ada 100 tambahan Sekolah Rakyat yang kini sedang disiapkan. Sekolah-sekolah itu bakal menempati gedung-gedung Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kemenaker di berbagai daerah.

Dengan 200 titik, program Sekolah Rakyat ditargetkan menjangkau lebih dari 20 ribu siswa dari keluarga miskin. Orang tua ribuan siswa itu juga akan mendapatkan pemberdayaan.

(INFO KINI)

Penulis: Tim Media Servis