Menuju konten utama

Kronologi 7 Pekerja Freeport Terjebak & Update Kondisi

Tujuh pekerja tambang Freeport terjebak akibat longsor. Baca kronologi kejadian, lokasi insiden, dan perkembangan terkini proses evakuasi.

Kronologi 7 Pekerja Freeport Terjebak & Update Kondisi
Pekerja melintasi areal tambang bawah tanah Grasberg Blok Cave (GBC) yang mengolah konsentrat tembaga di areal PT Freeport Indonesia, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Rabu (17/8/2022). ANTARA FOTO/Dian Kandipi/wpa/hp/pri

tirto.id - Tujuh pekerja PT Freeport Indonesia dilaporkan terjebak di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave, Tembagapura, Papua Tengah sejak Senin, 8 September 2025. Bagaimana kondisinya saat ini? Simak kronologi lengkapnya berikut.

Musibah terjadi di tambang PT Freeport Indonesia pada Senin pekan lalu. Sebanyak tujuh pekerja yang berada di lokasi tambang bawah tanah Grasberg Block Cave terjebak di dalamnya setelah material basah menutup tambang tersebut.

PT Freeport Indonesia didukung Pemerintah untuk terus melakukan upaya penyelamatan pekerja yang terjebak tersebut namun belum membuahkan hasil hingga saat ini.

Kronologi 7 Pekerja Freeport Terjebak di Tambang Bawah Tanah

Pada Senin malam, 8 September 2025, sekitar pukul 22.00 WIT, terjadi insiden longsor material basah (wet muck) di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave milik PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua Tengah.

Longsor tersebut berasal dari salah satu titik pengambilan produksi dan menyebabkan tertutupnya akses menuju area kerja tempat tujuh pekerja kontraktor sedang berada. Akibat tertutupnya jalur evakuasi, para pekerja terjebak di dalam terowongan tambang.

Sesaat setelah kejadian, sempat terjadi komunikasi singkat melalui radio HT, yang membantu tim tanggap darurat memperkirakan lokasi mereka. Namun, komunikasi kemudian terputus, diduga akibat baterai habis atau gangguan alat.

Freeport langsung menghentikan seluruh aktivitas tambang bawah tanah dan mengerahkan tim evakuasi darurat yang dilengkapi alat berat, drone, serta pengeboran manual.

Hingga beberapa hari setelah kejadian, ketujuh pekerja belum berhasil dievakuasi, dan proses penyelamatan terus berlangsung. Tujuh pekerja yang terjebak dalam longsor tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia terdiri dari 5 warga negara Indonesia dan 2 warga negara asing, yakni:

  1. Irwan (WNI)
  2. Wigih Hartono (WNI)
  3. Victor Manuel Bastida Ballesteros (WNA Chile)
  4. Holong Gembira Silaban (WNI)
  5. Dadang Hermanto (WNI)
  6. Zaverius Magai (WNI)
  7. Balisang Telile (WNA Afrika Selatan)

Update Kondisi 7 Pekerja Freeport yang Terjebak Longsor

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menjelaskan bahwa para pekerja sempat melakukan kontak awal melalui handy talkie (HT) setelah longsor terjadi. Dari komunikasi itu, tim Freeport memperkirakan lokasi mereka dan menargetkan pencapaian titik tersebut dalam waktu sekitar 30 jam.

Namun, setelah dua terowongan baru berhasil digali, hingga saat ini keberadaan ketujuh pekerja masih belum ditemukan. Tak hanya itu, alat komunikasi HT juga sudah tidak lagi berfungsi.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, menyatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Inspektur Tambang dari Kementerian ESDM, holding tambang MIND ID, serta induk perusahaan Freeport McMoRan dalam proses evakuasi.

Menteri BUMN Erick Thohir mengajak masyarakat Indonesia berdoa untuk keselamatan tujuh pekerja PT Freeport tersebut.

"Saya tentu prihatin dan saya yakin Freeport punya sistem mekanisme yang maksimal. Kita berdoa untuk saudara-saudara kita, saya tidak mau bilang apa-apa karena belum tahu kondisinya, jadi saya berdoa," ujar Erick dikutip Antara (15/9).

Baca juga artikel terkait FREEPORT atau tulisan lainnya dari Prihatini Wahyuningtyas

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Prihatini Wahyuningtyas
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Dipna Videlia Putsanra