Menuju konten utama

Produksi PTFI Diramal Turun 30% usai Insiden Tambang Bawah Tanah

Winarno menyebut bahwa tim Freeport dan Kementerian ESDM masih mengupayakan pencarian tujuh pekerja yang terjebak oleh longsor material.

Produksi PTFI Diramal Turun 30% usai Insiden Tambang Bawah Tanah
Pekerja melintasi areal tambang bawah tanah Grasberg Blok Cave (GBC) yang mengolah konsentrat tembaga di areal PT Freeport Indonesia, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Rabu (17/8/2022). ANTARA FOTO/Dian Kandipi/wpa/hp/pri

tirto.id - Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tri Winarno, mengatakan bahwa produksi PT Freeport Indonesia (PTFI) mengalami penurunan imbas tragedi longsor di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC), Mimika, Papua Tengah.

"Sementara ini produksi terhenti di GBC, (kapasitas produksi) turun, mungkin cuma 30 persennya lah," kata Tri Winarno saat ditemui wartawan di Kompleks Perlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/9/2025).

Selain menyebabkan kerugian produksi, tujuh pekerja yang masih tertimbun di bawah tanah juga masih dalam proses evakuasi. Winarno menyebut bahwa tim Freeport dan Kementerian ESDM masih mengupayakan pencarian tujuh pekerja yang terjebak oleh longsor material.

“Belum (ketemu), masih diupayakan,” ucap Tri.

Sembari mendorong diselesaikannya proses evakuasi, Kementerian ESDM telah berkoordinasi dengan masing-masing kedutaan dari dua WNA tersebut.

"Ada WNA, satu Chili, satu Afrika Selatan, yang 5 (warga negara) Indonesia. Tapi udah komunikasi sama kedutaan masing-masing, sudah," ujar Tri Winarno.

Dia menjelaskan bahwa proses evakuasi masih terus berjalan, beberapa material yang menutupi akses jalan juga berusaha untuk dikeluarkan. Dia juga menjelaskan bahwa tragedi itu mempengaruhi produksi hingga dihentikan sementara.

"Masih diupayakan ini. Ngeluarin material-material yang nutup (akses jalur). Produksi pasti berdampak. Sementara ini produksi pasti berhenti," pungkas Tri Winarno.

Sebagai informasi, Grasberg adalah tambang tembaga terbesar kedua di dunia, dan jika gangguan berlangsung lama, maka potensi harga acuan tetap tinggi. Freeport diizinkan kembali mengekspor konsentrat dari operasi tersebut pada bulan Maret di bawah sistem kuota, setelah sebelumnya dilarang oleh Indonesia guna mendorong pemrosesan dalam negeri pada tahun lalu.

Freeport juga berusaha memanfaatkan 90 persen dari kuotanya sebelum berakhir bulan ini, setelah ekspor sebelumnya terganggu oleh cuaca.

Industri peleburan tembaga global tahun ini menghadapi kekurangan konsentrat yang parah, sehingga mendorong biaya pengolahan dan pemurnian bahan baku tersebut ke level negatif. Smelter baru Freeport di Indonesia pun perlahan mulai kembali beroperasi setelah rusak akibat kebakaran tahun lalu.

Sementara itu, harga tembaga di London Metal Exchange naik sekitar 1,8 persen pada pekan ini, menuju kenaikan mingguan terbesar sejak akhir Juni.

Baca juga artikel terkait FREEPORT INDONESIA atau tulisan lainnya dari Natania Longdong

tirto.id - Insider
Reporter: Natania Longdong
Penulis: Natania Longdong
Editor: Hendra Friana