tirto.id - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan pengolahan pupuk berbahan dasar rumput laut untuk mendukung mewujudkan swasembada pangan.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk KKP, Budi Sulistyo, mengatakan pihaknya akan membantu pemenuhan 13 juta ton kebutuhan pupuk di Indonesia. Menurutnya, pupuk konvensional baru mampu memenuhi 50 persen dari kebutuhan pupuk.
"Pengolahan hasil kelautan dan perikanan salah satunya adalah penyediaan pupuk, sehingga kami bisa menjadi satu bagian untuk percepatan swasembada pangan," kata Budi dalam Talkshow Bincang Bahari bertajuk “Pangan Biru untuk Swasembada Pangan” di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2024).
Usai menyampaikan pemaparan, Budi menghampiri awak media dan kembali memberikan penjelasan soal pengembangan pupuk dari rumput laut.
Budi menyebut, saat ini KKP tengah mengidentifikasi siapa saja yang telah melakukan pengolahan pupuk dari rumput laut. Menurutnya, para pelaku usaha pupuk tersebut akan dikembangkan untuk jadi kekuatan swasembada pangan.
"Ini kan di pasar sudah ada izinnya, dan sudah ada izin edar, nah kami sedang identifikasi lagi, siapa yang sudah melakukan," katanya kepada wartawan.
Para pelaku usaha tersebut, kata dia, akan dikumpulkan dan dilihat bagaimana jumlah produksinya dan perizinan usahanya.
"Kami akan kumpulkan, kira-kira produksi yang dihasilkan seperti apa, kemudian perizinan yang sudah di dapat seperti apa," ujarnya.
Dia juga mengatakan, KKP telah melakukan uji coba pupuk tersebut di Bali dan Sulawesi. Setelah dicoba, kata dia, beras yang menggunakan pupuk dari rumput laut lebih rendah gula menurut pemeriksaan di lab.
"Nanti kami akan koordinasikan [dengan] Kementan, kami pasti mempromosikan ini. Ini adalah salah satu sumber pupuk yang bisa dimanfaatkan," tutupnya.
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Irfan Teguh Pribadi