Menuju konten utama
Mozaik

Kisah Peracik Wiski Jack Daniels yang Kabur dalam Narasi Sejarah

Setelah terabaikan lebih dari 100 tahun, peracik asli wiski Jack Daniels yang berkulit hitam akhirnya diakui dalam sejarah perusahaan.

Kisah Peracik Wiski Jack Daniels yang Kabur dalam Narasi Sejarah
Header Mozaik Jack Daniel. tirto.id/Tino

tirto.id - Narasi sejarah industri pembuatan dan penjualan wiski Amerika Serikat sering kali berpusat pada tradisi penyulingan Skotlandia-Irlandia dan negara-negara Eropa lainnya. Padahal kontribusi para budak kulit hitam sangat penting dalam serangkaian proses penyulingan.

Mereka melakukan lebih dari sekadar kerja fisik karena banyak di antara para budak itu memiliki pengetahuan mendalam tentang teknik produksi alkohol yang berasal dari Afrika Barat.

Kesuksesan wiski buatan Jack Daniel yang telah dikenal luas di penjuru dunia pun tak luput dari peran seorang budak kulit hitam. Sejak awal, Jasper Newton Daniel alias Jack Daniel memang tak sendirian membangun usaha minuman kerasnya.

Di masa awal pendirian usahanya, nama Dan Call paling lekat dengan kisah suksesnya. Call adalah pemilik tanah dan pengkotbah aliran Kristen Lutheran yang kaya raya.

Melalui Call, Jack Daniel muda mulai mendapat pekerjaan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia diberi tugas membantu Nathan Green, salah satu karyawan kepercayaan Call. Melalui Green, Jack Daniel mengembangkan ketertarikan masa remajanya pada industri penyulingan wiski.

Puluhan tahun kontribusi Nathan "Nearest" Green terhadap kesuksesan wiski Jack Daniel di Tennessee sering kali luput dari narasi sejarah. Belakangan, kontribusinya diakui di situs resmi Jack Daniel dan dalam rangkaian program kunjungan publik ke penyulingan mereka di Lynchburg, Tennessee.

Awal Kejayaan Wiski Tennessee

Alkisah pada akhir 1850-an, Jack Daniel yang yatim piatu dirawat oleh Dan Call, Pendeta Lutheran yang juga penyuling wiski. Peternakan Call yang terletak sekitar lima mil dari Lynchburg, menjadi lokasi awal kejayaan Jack Daniel di dunia wiski.

Di bawah pengawasan Call, Jack diterima bekerja di pabrik pembuatan wiski. Mentornya dalam menyuling adalah Nearest Green yang lebih dulu menjadi penyuling terampil. Sebuah biografi karya Ben A. Green tahun 1967 berjudul Jack Daniel's Legacy mengungkapkan pengaruh mendalam Nearest.

Call menginstruksikan budaknya itu untuk menyampaikan semua yang ia ketahui kepada Jack. Proses belajar itu pula yang membuat Call mengakui Nearest sebagai pembuat wiski terbaik yang ia kenal.

Tak banyak informasi yang diketahui tentang Nearest Green kecil selain ia lahir sekitar tahun 1820-an di Maryland. Orang-orang di sekitar Green mengakui kehebatannya sebagai penyuling bukan karena resepnya, tetapi karena proses uniknya yang menggunakan arang dan gula maple. Proses ini diyakini berakar di Afrika Barat dan dibawa oleh orang-orang yang diperbudak.

Arang dan gula maple membuat wiski karya Nearest memiliki tekstur halus yang tak tertandingi. Selain meningkatkan cita rasa, metode Green juga menetapkan standar untuk wiski Tennessee yang dikenal sebagai Lincoln County Process.

Kisah penyulingan Green terus berlanjut hingga Amandemen ke-13 Konstitusi AS menghapuskan perbudakan pada 1865. Tak ingin melanjutkan bisnisnya, Call menjual pabrik penyulingan itu kepada Jack Daniel. Setahun kemudian, pabrik beroperasi dengan nama baru. Jack Daniel’s Distillery menjadi pabrik penyulingan wiski pertama yang terdaftar secara resmi di AS.

Di perusahaan baru ini Green yang tak lagi jadi budak, ia diberikan posisi sebagai kepala bagian penyulingan hingga pabrik dipindah ke Cave Spring Hollow pada 1881. Hubungan kerja dan persahabatan lintas ras di antara mereka terjalin dengan saling menghargai.

Sebuah foto dari akhir abad ke-19 menunjukkan hubungan saling menghormati ini dengan pose duduk Daniel yang bersebelahan dengan pria kulit hitam yang diyakini sebagai salah satu anak dari Earnest Green. Foto semacam ini hampir tidak mungkin ditemui saat itu karena orang-orang berkulit hitam biasanya ditempatkan di baris belakang sebagai budak.

Sejarah yang Sempat Kabur

Terlepas dari peran integral Nearest Green, pengaruhnya tetap tidak diakui selama beberapa dekade. Tradisi menyimpan dokumen yang belum masif di perusahaan itu juga turut mengaburkan informasi mengenai Green. Apalagi di zaman itu berlaku norma-norma yang masih kaku dan membuat hubungan persahabatan antar-ras hampir tidak mungkin terjadi.

Alasan mengapa kontribusi Nearest Green tidak diketahui selama beberapa dekade adalah hal yang kompleks dan berakar pada dinamika rasial pada saat itu.

Akibatnya, fakta tentang Green dan putra-putranya mudah dikaburkan dan akhirnya memudar seiring waktu karena hanya diwariskan secara lisan di antara keturunannya dan penduduk setempat. Alasan lainnya, tak ada yang mengira bahwa peran karyawan berkulit hitam perlu ditonjolkan dalam narasi sejarah.

Infografik Mozaik Jack Daniel

Infografik Mozaik Jack Daniel. tirto.id/Tino

Beruntung, tradisi lisan di kalangan keturunan dan penduduk setempat berhasil melestarikan sebagian dari kisahnya. Phil Epps, direktur merk global Jack Daniel’s, mengakui ada kelalaian dalam penulisan sejarah perusahaannya. Debbie Staples, anggota keluarga Green generasi ke lima, mengenang kisah neneknya yang menekankan pengaruh besar kakeknya terhadap industri wiski.

Meski peran Green terhadap penyulingan wiski telah mulai dicatat dalam sejarah sejak 1967, diperlukan usaha lebih untuk merangkai kisah mengenai Nearest Green. Salah satu peneliti yang mengusahakan itu adalah Fawn Weaver. Ia melakukan perjalanan ke Tennessee untuk menggelar serangkaian wawancara dengan para keturunan Green.

"Penting untuk mencatat dengan benar karena seseorang yang memiliki pencapaian luar biasa seperti Nearest Green harus dihormati," kata Weaver.

Upaya Fawn Weaver dan pihak lainnya berhasil mengangkat Green ke permukaan. Pada 2016, perusahaan secara resmi mengakui Green sebagai mentor Daniel, sekaligus mengungkap sosok maestro sejati di balik wiski ikonik tersebut.

Dalam sebuah wawancara untuk Black History Month, Melvin Keeble, VP Assistant, General Manager di Jack Daniel’s Distillery, merefleksikan kolaborasi abadi antara Jack Daniel dan Nearest Green.

Selama lebih dari 150 tahun, wiski Jack Daniel's Tennessee telah menghiasi bar dan rumah-rumah. Meskipun perusahaan ini secara terbuka berbagi rahasia resep aslinya, merk dagang mereka tetap berjaya di industri wiski hingga kini.

Baca juga artikel terkait RASISME KULIT HITAM atau tulisan lainnya dari Tyson Tirta

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Tyson Tirta
Penulis: Tyson Tirta
Editor: Irfan Teguh Pribadi