tirto.id - Kisah mengenaskan dialami seorang bayi perempuan di Cheshire, Inggris yang ditemukan masih hidup, setelah disembunyikan di dalam laci dipan oleh ibunya selama 3 tahun. Kisah tersebut terungkap dan sang ibu baru saja dijatuhi hukuman penjara 7,5 tahun.
Penyembunyian anak di dalam laci terungkap setelah ditemukan pacar dari sang ibu pada Februari 2023 lalu. Pria itu mengunjungi rumah ibu dari anak tersebut, untuk menggunakan toilet pada pagi hari. Kebetulan di saat yang sama, sang ibu sedang keluar rumah dan sudah memindahkan anaknya ke kamar yang lain.
Lelaki itu kemudian mendengar suara dan memasuki salah satu kamar. Di sana dia melihat anak tersebut. Lelaki itu kemudian meninggalkan rumah dan memberi tahu keluarga, hingga layanan sosial setempat datang dan menemukan anak itu di dalam laci tempat tidur.
Setelahnya, layanan sosial mencoba mengonfirmasi temuannya kepada sang ibu. Kemudian, Ibu yang tak bisa disebut namanya itu, mengakui bahwa anak yang ditemukan duduk di dalam laci merupakan buah hatinya sendiri. Namun, yang mengejutkan, sang ibu seperti tak berdosa ketika diinterogasi petugas.
“Saya terkejut karena sang ibu tidak menunjukkan emosi apa pun dan tampak acuh tak acuh terhadap situasi tersebut,” kata petugas layanan sosial usai menemukan anak ditemukan di dalam laci, seperti dikutip dari The Independent, Rabu (27/11/2024).
Kondisi Anak Setelah Ditemukan di Dalam Laci Selama 3 Tahun
Kondisi sang anak perempuan memprihatinkan ketika ditemukan disimpan di dalam laci oleh ibunya sendiri selama 3 tahun hingga Februari 2023 lalu.
Seperti dilansir dari The Guardian November 2024 lalu, setelah diperiksa tim medis, anak perempuan itu tidak dapat merangkak, berjalan, berbicara atau mengeluarkan suara komunikasi apa pun. Ia ditemukan dengan rambut kusut serta memiliki celah bibir dan langit-langit.
Selain itu, dia juga memiliki massa otot yang buruk, tungkai yang lemas, dan kaki yang bengkak dalam posisi yang tidak normal. Anak itu mengalami kekurangan gizi dan dehidrasi yang parah, ketika pertama kali dibawa ke rumah sakit.
Layanan Penuntut Pidana setempat (CPS), bahkan menyebutkan anak itu seperti seorang bayi 10 bulan, kendati saat ditemukan sang gadis sudah nyaris berusia nyaris 3 tahun.
“Dia dikurung di dalam laci kamar tidur, tidak dibawa keluar, tidak bersosialisasi, dan tidak berinteraksi dengan siapa pun,” kata jaksa penuntut, Sion ap Mihangel dilansir dari The Independent.
Anak itu kemudian dirawat oleh pengasuh setelah ditemukan. Lantaran tak pernah berinteraksi, sang anak masih harus diajari tersenyum. Bahkan gadis itu masih asing dengan makanan. Sang anak kemudian merayakan natal pertamanya pada akhir tahun lalu. Hal yang juga menjadi pertama dilakukan sang anak sejak lahir.
“[Dia] baru saja merayakan Natal pertamanya bersama kami. Kami telah melakukan banyak hal 'pertama' bersamanya, menaruhnya di ayunan dan dia hanya duduk di sana tanpa tahu apa yang harus dilakukan atau diharapkan,” kata pengasuh dilansir dari The Guardian.
“Sangat menyedihkan memikirkan banyak hal ini yang merupakan pengalaman pertamanya, tetapi sangat menyenangkan bisa menghabiskan momen-momen ini bersamanya,” tutur sang pengasuh.
Fakta Ibu Sembunyikan Putrinya Selama 3 Tahun: Punya Anak Lain hingga Korban Kekerasan
Seperti dilansir dari The Guardian, anak yang disembunyikan selama 3 tahun di laci lahir di bak mandi Cheshire, Inggris pada Maret 2020 ketika virus Corona sedang merebak. Sang ibu mengungkapkan kepada kepolisian, bahwa ia tidak memberi tahu kehamilannya saat itu. Alhasil, anak itu juga tidak didaftarkan pada otoritas setempat ketika lahir.
Sang ibu mengatakan, bahwa anak tersebut merupakan buah hati dengan pasangannya. Sang ibu menyebut, ia mengalami banyak kekerasan selama menjalin hubungan dengan ayah sang anak.
Sejak lahir hingga nyaris berusia 3 tahun, sang anak hanya disimpan di dalam laci. Ibu hanya memberinya susu dan mengganti popoknya. Ibu anak tersebut menjalani aktivitas biasa, seperti bekerja, sembari meninggalkan putrinya sendirian.
Disebutkan, bahwa ibu tersebut sebenarnya memiliki anak lain yang dirawat dengan baik. Bahkan ia mengantar anak-anaknya yang lain ke sekolah, dengan meninggalkan seorang putri di dalam laci. Termasuk ketika merayakan Natal.
“[Ibu itu] meninggalkannya semalaman pada Malam Natal sementara dia pergi bersama anak-anaknya yang lain untuk tinggal bersama orang tuanya,” tulis The Guardian.
Sementara melansir dari The Independent, sang ibu mengaku bersalah pada Oktober atas 4 tuduhan kekejaman terhadap anak. Ia dianggap gagal untuk mencari perawatan medis dasar bagi anak tersebut, menelantarkan, menyebabkan kekurangan gizi, dan pengabaian.
“Anak ini tidak pernah mendapat hadiah ulang tahun, hadiah Natal, atau apapun yang bisa dikenalnya. Dia tidak berinteraksi dengan saudara kandungnya. Dia tidak mengenal cahaya matahari atau udara segar dan tidak tahu namanya sendiri saat pertama kali ditemukan.” kata jaksa dari CPS Mersey-Cheshire, Rachel Worthington.
“CPS sangat berharap agar korban dalam kasus ini dapat pulih sepenuhnya untuk menjalani kehidupan semaksimal mungkin,” tambah dia.
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Dipna Videlia Putsanra