Menuju konten utama

KFC Dapat Suntikan Kredit dari Bank Mandiri Rp875 Miliar

Fasilitas kredit dari PT bank Mandiri (Persero) tersebut melalui tiga akte perjanjian kredit.

KFC Dapat Suntikan Kredit dari Bank Mandiri Rp875 Miliar
KFC. Instagram/kfcindonesia

tirto.id - Pemegang waralaba tunggal KFC di Indonesia, yakni PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) mengantongi fasilitas kredit dari PT bank Mandiri (Persero) sebesar Rp875 miliar. Transaksi ini dilakukan oleh Perseroan pada 4 Juni 2025 dengan tiga akte perjanjian kredit.

Akta perjanjian pertama melalui perjanjian kredit investasi refinancing WCO.KP/1249/KI/2025 masing-masing Rp150 miliar serta Rp50 miliar dengan jangka waktu perjanjian kredit 10 tahun.

"Tujuan penggunaan refinancing aset eksisting perseroan berupa gerai dan restaurant support center milik perseroan," tulis Direktur Fast Food Indonesia, Wachjudi Martono, di keterbukaan informasi pada Rabu (11/6/2025).

Akta perjanjian kedua yakni kredit term loan WCO.KP/1250/TLN/2025, sebesar Rp525 miliar. Tujuan kredit ini untuk refinancing aset eksisting perseroan.

Selanjutnya ketiga yakni kredit perjanjian modal kerja WCO.KP/1251/KMK/2025 dengan jangka waktu delapan tahun. Adapun limit fasilitas kredit ini sebesar Rp150 miliar untuk modal kerja perseroan. Kredit bersifat revolving, committed, advised dengan jangka waktu 1 tahun.

Sebelumnya, entitas pengelola gerai KFC itu juga telah mendapatkan suntikan dari emiten Anthoni Salim melalui PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET) sebesar Rp40 miliar. Suntikan modal itu dilakukan untuk Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) pada 28 Mei 2025.

“Perseroan telah melakukan setoran modal sebesar Rp40.000.000.050 kepada entitas asosiasi Perseroan yaitu FAST dalam rangka Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMED),” tulis Corporate Secretary DNET, Kiki Yanto Gunawan dikutip dari Keterbukaan Informasi, Selasa (3/6/2025).

Penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu dilakukan oleh FAST dengan menerbitkan sebanyak 533.333.334 saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp150 per lembar saham. Perseroan dalam hal ini akan mengambil bagian sebanyak 266.666.667 lembar saham.

Dengan demikian, kepemilikan Perseroan pada FAST akan meningkat sebanyak 1,67 persen. Dari semula 35,84 persen menjadi 37, 51 persen.

Dengan begitu, Kiki memastikan setoran modal kepada FAST ini tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha Perseroan.

Baca juga artikel terkait KFC atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Insider
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Hendra Friana