Menuju konten utama

Anthoni Salim Suntik Modal ke KFC, Kepemilikan Naik Jadi 37,51%

Suntikan modal itu dilakukan untuk penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu.

Anthoni Salim Suntik Modal ke KFC, Kepemilikan Naik Jadi 37,51%
Gerai KFC di Inggris. Reuters/Darren Staples

tirto.id - Emiten Anthoni Salim melalui PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET) menyuntikkan modal sebesar Rp40 miliar kepada PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), entitas pengelola gerai KFC.

Suntikan modal itu dilakukan untuk Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) pada 28 Mei 2025.

“Perseroan telah melakukan setoran modal sebesar Rp40.000.000.050 kepada entitas asosiasi Perseroan yaitu FAST dalam rangka Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMED),” tulis Corporate Secretary DNET, Kiki Yanto Gunawan dikutip dari Keterbukaan Informasi, Selasa (3/6/2025).

Penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu dilakukan oleh FAST dengan menerbitkan sebanyak 533.333.334 saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp150 per lembar saham. Perseroan dalam hal ini akan mengambil bagian sebanyak 266.666.667 lembar saham.

Dengan demikian, kepemilikan Perseroan pada FAST akan meningkat sebanyak 1,67 persen. Dari semula 35,84 persen menjadi 37, 51 persen.

Dengan begitu, Kiki memastikan setoran modal kepada FAST ini tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha Perseroan.

Sebelumnya PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), berencana meminta suntikan modal sebesar Rp80 miliar dari dua pemegang saham utamanya, yakni PT Gelael Pratama dan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (bagian dari Salim Group). Modal baru tersebut akan dihimpun melalui skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Mengutip keterbukaan informasi, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk mengesahkan aksi korporasi ini dijadwalkan berlangsung pada Jumat 16 Mei 2025. Jika disetujui, penerbitan saham akan dilakukan paling lambat 20 Juni 2025.

Seluruh dana hasil aksi korporasi tersebut nanitnya akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja, yakni Rp52 miliar untuk pembelian persediaan dan pembayaran kewajiban lancar, serta Rp28 miliar untuk biaya operasional dan efisiensi karyawan.

Rencananya, FAST akan menerbitkan hingga 533,33 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp150 per saham. Penetapan harga tersebut mempertimbangkan perdagangan saham selama 25 hari terakhir, dan memberikan sejumlah diskon kepada pemegang saham yang berpartisipasi dalam PMTHETD.

Baca juga artikel terkait KFC atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Dwi Aditya Putra