tirto.id - Perkembangan fisik dan mental anak dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang saling terkait.
Faktor-faktor yang saling berinteraksi itu, menurut laman DPMDPPKB Kabupaten Kulon Progo, dapat memengaruhi tumbuh kembang anak ke depannya, apakah ia akan tumbuh menjadi pribadi yang berkualitas atau sebaliknya.
Oleh karena itu, sebagai orang tua, Anda harus memperhatikan berbagai faktor itu, agar tidak salah langkah dalam mendidik anak.
Selain itu, jika Anda mengetahui faktor-faktor itu, Anda juga tidak akan memaksakan keinginan pada anak Anda, sehingga anak akan tumbuh menjadi versi terbaik dirinya sendiri.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik dan Mental Anak
Beberapa faktor yang memengaruhi tumbuh kembang anak, sebagaimana dilansir dari laman Kementerian Kesehatan di antaranya adalah:
1. Keturunan atau faktor genetik
Faktor keturunan atau genetik adalah salah satu hal utama yang akan memengaruhi tumbuh kembang anak kedepannya.
Berbagai karakteristik fisik, seperti bentuk tubuh, tampilan wajah, rambut, warna mata, ataupun berbagai keganjilan fisik, bisa diturunkan dari kedua orang tua serta dari berbagai paduan genetika dari orang-orang sebelumnya.
Selain secara fisik, dimensi kepribadian anak, seperti temperamen, tingkat aktivitas, dan kecenderungan watak juga bisa diturunkan dari salah satu atau kedua orang tua.
Berbagai sifat dan karakter, baik fisik maupun mental, yang diturunkan itu bisa mempengaruhi tumbuh kembang emosi anak, serta bagaimana ia berinteraksi dengan orang-orang lain di sekitar dirinya kelak.
2. Faktor Neuroendokrin
Faktor neuroendokrin adalah salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhan anak, baik fisik maupun mental.
Tiga hormon pertumbuhan, yaitu hormon tiroid, hormon pertumbuhan, dan androgen inilah yang akan memengaruhi pertumbuhan anak kelak.
3. Nutrisi
Nutrisi merupakan faktor paling penting yang memengaruhi pertumbuhan anak. Kebutuhan nutrisi ini dihitung dari masa anak masih di dalam kandungan hingga anak dilahirkan.
Jika dari kandungan hingga dilahirkan, anak mendapatkan nutrisi yang cukup, maka ia akan tumbuh menjadi individu yang sehat dan bisa menjadi dasar untuk pertumbuhannya hingga kelak anak tumbuh dewasa.
4. Hubungan interpersonal
Hubungan anak dengan orang terdekat memainkan peran penting dalam perkembangan anak, terutama dalam perkembangan emosi, intelektual, dan kepribadian.
Bila anak tidak memiliki relasi yang baik dengan orang terdekatnya, yaitu ibunya, maka ia akan mengalami gangguan emosi. Selain itu, anak juga bisa mengalami keterlambatan perkembangan.
Selain dengan ibu, relasi yang baik dengan orang-orang di sekitar anak, akan membuat anak menjadi pribadi yang lebih peka, mandiri dan lebih percaya diri.
5. Tingkat sosio ekonomi
Bila anak tumbuh di tengah keluarga dengan tingkat sosio ekonomi rendah, maka anak akan kesulitan untuk mendapatkan berbagai sumber daya yang memadai sehingga sulit untuk mendapatkan pendidikan, maupun infrastruktur untuk membantu tumbuh kembang anak secara optimal.
6. Penyakit
Bila anak memiliki penyakit kronik, seperti kelainan jantung ataupun gangguan pernapasan, maka ke depan anak akan mengalami gangguan pada tumbuh kembangnya.
Apalagi bila anak memiliki penyakit yang membuat tubuhnya mengalami kesulitan untuk mencerna dan menyerap berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
7. Lingkungan yang berbahaya bagi anak
Kondisi lingkungan yang tidak lagi ramah, juga menjadi salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak.
Misalnya saja, anak sedari kecil sudah terpapar oleh polutan, bahan kimia, radiasi ataupun asap rokok. Akibatnya, sedari kecil anak sudah mengantongi berbagai gangguan kesehatan yang tersimpan di dalam tubuhnya.
8. Stres pada masa kanak-kanak
Bila sedari kecil anak sudah menghadapi kondisi lingkungan, baik lingkungan sosial ataupun keluarga, yang tidak menyenangkan, maka anak bisa saja stres.
Apalagi ia tidak memiliki kemampuan untuk melakukan mekanisme koping yang baik.
Bila sejumlah stres terjadi pada anak pada saat bersamaan, maka anak menjadi lebih rentan. Dan jika sudah berlebihan, maka anak akan mengalami gangguan kesehatan ataupun perilaku yang cukup serius.
9. Koping
Koping adalah reaksi seseorang menghadapi stressor. Kebanyakan anak mempunyai metode koping sendiri yang sangat alami.
Biasanya mereka akan menarik diri, melakukan aktivitas fisik, membaca, mendengar musik, bermain, atau tidur siang.
Beberapa anak mungkin akan mengadu kepada orang tua untuk mengatasi masalah mereka.
Sebagian akan mengembangkan strategi, yang bisa jadi tidak akan diterima secara sosial, seperti berbuat curang, mencuri, atau berbohong.
10. Pengaruh media massa, televisi, maupun internet
Media massa, televisi maupun internet dapat memengaruhi persepsi anak terhadap dunia dan realita mereka.
Bila orang tua tidak melakukan pengawasan yang ketat terhadap aktivitas anak dengan berbagai media ini, maka anak bisa saja terpengaruh oleh konten-konten negatif yang banyak disebarkan melalui media-media ini.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno