tirto.id - Nessie Judge mendapat kritik pedas di media sosial setelah terlihat memasang foto Junko Furota sebagai dekorasi studio dalam video kolaborasi bareng NCT Dream.
Dalam video kolaborasi Nessie dan NCT Dream dalam segmen #NERROR tampak foto Junko di ruangan studio sebagai dekorasi latar edisi Halloween.
Pemilik akun X (dulu Twitter) @qweenbeeval mengatakan bahwa pemakaian foto korban dalam episode Halloween tersebut sangat tidak pantas.
"the fact that a youtube channel with 11 million subscribers decided to use a photo of junko furuta, a victim of one of the most horrific cases of femicide ever recorded, as a creepy decoration for a silly halloween episode with a kpop group is nauseating," demikian tertulis di X @qweenbeeval, dikutip Kamis (6/11).
"(fakta bahwa saluran youtube dengan 11 juta pelanggan memutuskan untuk menggunakan foto junko furuta, korban salah satu kasus pembunuhan terhadap perempuan paling mengerikan yang pernah tercatat, sebagai dekorasi menyeramkan untuk episode halloween dengan grup kpop sungguh memuakkan)."Bahkan kritik juga muncul dari beberapa warga Jepang yang membalas twit Nessie di X, yaitu akun @skibiditoire.
"just think about how you would feel if a member of your family went through the same things as junko furata.. would you want someone to use their face as a 'prop'? disgusting and insensitive," demikian tulis akun tersebut.
"Coba pikirkan bagaimana perasaanmu seandainya ada anggota keluargamu yang mengalami hal yang sama seperti junko furata.. apakah kamu rela wajahnya dijadikan 'properti'? Menjijikkan dan tidak berperasaan."
Nessie Judge Meminta Maaf Soal Foto Junko Furuta
Melalui YouTube, Nessie menulis klarifikasi terkait pemakaian foto Junko Furuta di studio. Menurut Nessie itu bukan merupakan dekorasi Halloween, melainkan bentuk penghormatan atas semua segmen #NERROR.
Nessie mengatakan kasus Junko menjadi salah satu yang paling banyak mendapat tanggapan di kanal YouTube miliknya.
"Untuk para penonton baru yang mungkin bertanya-tanya: latar yang kalian lihat itu bukan dekorasi Halloween atau semata-mata untuk tujuan estetika. Tampilan ini adalah bentuk penghormatan dan referensi terhadap semua segmen #NERROR kami.
the fact that a youtube channel with 11 million subscribers decided to use a photo of junko furuta, a victim of one of the most horrific cases of femicide ever recorded, as a creepy decoration for a silly halloween episode with a kpop group is nauseating https://t.co/FGr2z3YH1Lpic.twitter.com/hZEzylLT6q
— val (@qweenbeeval) November 3, 2025
Penyertaan kasus yang paling banyak diminta dalam sejarah #NERROR merupakan bentuk penghormatan terhadap sebuah kasus yang belum mendapatkan keadilan dan tidak boleh dilupakan," tulis Nessie Judge.
"Meskipun aku tidak sanggup untuk membahas secara rinci kasus Junko, kami memutuskan untuk akhirnya menampilkan dirinya sebagai bentuk dari ingatan. Kami menutupi bagian matanya, seperti yang juga kami lakukan pada semua thumbnail di video kami, sebagai tanda rasa hormat terhadap semua korban," ujar Nessie.
Nessie telah menurunkan video kolaborasi bareng NCT Dream yang memuat foto Junko. Lewat unggahan Instagram Story yang ditulis pada 4 November, Nessie berjanji akan mengunggah video lagi setelah diedit ulang oleh tim.
"Kemarin, setelah saya menyadari seluruh masalah yang ada, saya langsung menghapus semuanya dan duduk bersama tim saya untuk merenungkan tindakan kami. Meskipun ini tentu saja tidak menghapus apa yang telah terjadi, ketahuilah bahwa kami belajar dari kesalahan kami dan berkomitmen untuk mengubah proses kami," tulis Nessie Judge.
"Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada korban, keluarga korban, pemirsa dan kolaborator kami, dan semua orang. Meskipun kami tidak pernah berniat untuk menyakiti, saya mengerti bahwa dampak dari tindakan kami jauh lebih penting," demikian permintaan maaf Nessie.
"Terima kasih telah mengingatkan kami dan meminta pertanggungjawaban kami," tutup pemilik akun YouTube dengan 11 juta subscribers ini.
Siapa Junko Furota?
Junko Furota adalah korban kasus penculikan, penyiksaan, pemerkosaan, dan pembunuhan yang terjadi pada 1988 di Jepang. Kasus tersebut adalah salah satu kasus kekerasan terhadap perempuan yang paling brutal.
Penyiksaan terhadap Junko dilakukan oleh empat remaja laki-laki, Hiroshi Miyano (18), Jō Ogura (17), Shinji Minato (16), dan Yasushi Watanabe (17).
Penyiksaan terhadap Junko berlangsung selama 40 hari, dimulai pada 25 November 1988. Di Jepang, kasus ini dikenal sebagai "kasus pembunuhan siswi SMA berbalut beton" (joshikōsei konkurīto-zume satsujin jiken), karena jasadnya ditemukan di dalam drum berisi beton.
Hukuman penjara yang dijalani para pelaku berkisar antara 7 hingga 20 tahun. Kebrutalan kasus ini menggemparkan Jepang, dan disebut-sebut sebagai kasus kejahatan remaja terburuk dalam sejarah pascaperang negara tersebut.
Editor: Iswara N Raditya
Masuk tirto.id


































