Menuju konten utama

Kenapa Gus Miftah Dipanggil Prabowo, Calon Wamen di Kabinet?

Alasan kenapa Gus Miftah dipanggil Prabowo, Selasa (15/10/2024). Benarkah akan diangkat menjadi calon menteri atau calon wakil menteri?

Kenapa Gus Miftah Dipanggil Prabowo, Calon Wamen di Kabinet?
Gus Miftah (paling depan berkacamata) tampak berjalan bersama sejumlah tokoh lain saat menghadiri kediaman Presiden Terpilih, Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). tirto.id/Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Gus Miftah menjadi salah satu tokoh yang dipanggil Prabowo Subianto ke kediamannya, pada Selasa (15/10/2024). Kenapa Gus Miftah dipanggil Prabowo, benarkah ia mendapat tawaran menjadi calon menteri kabinet?

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengundang sejumlah tokoh yang akan mengisi kabinetnya selama dua hari, sejak Senin (14/10/2024). Di hari kedua, lebih dari 50 tokoh silih berganti mendatangi rumah Prabowo, di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco, mengatakan bahwa pemanggilan tokoh-tokoh di hari kedua adalah untuk menentukan calon wakil menteri (wamen) dan ketua badan di pemerintahan Prabowo mendatang.

Tokoh yang dipanggil berasal dari berbagai kalangan, termasuk politikus, pejabat pemerintah, akademisi, purnawirawan Polri, purnawirawan TNI, selebriti, relawan, dan tokoh agama. Salah satu tokoh agama yang hadir adalah Gus Miftah.

Alasan Gus Miftah Dipanggil Prabowo

Usai menghadiri undangan di rumah Prabowo, Gus Miftah dan beberapa tokoh publik lain sempat menyampaikan alasannya dipanggil kepada awak media. Lantas, apakah alasan Gus Miftah dipanggil Prabowo karena ditawari menjadi menteri?

Gus Miftah menegaskan bahwa ia tidak disuruh untuk menjabat sebagai menteri atau wakil menteri. Ia mengatakan Prabowo memberikan arahan kepadanya untuk menjalani sektor moderasi serta toleransi.

“Bapak perintahkan untuk lebih banyak fokus di bidang moderasi, toleransi, dan semacamnya,” kata Gus Miftah di depan rumah Prabowo, Selasa (15/10/2024).

Melalui kesempatan yang sama, Gus Miftah juga membantah akan menjabat sebagai kepala badan tertentu di Kabinet Prabowo. Seperti beberapa tokoh yang diundang pada hari kedua lain, ia hanya diberikan tugas khusus.

Setiap orang yang dipanggil akan menjalankan perintah sesuai keahlian atau bidang masing-masing. Raffi Ahmad contohnya, ia juga terdaftar sebagai salah satu orang yang datang ke kediaman Prabowo kemarin.

Pendiri RANS Entertainment ini mengaku siap mengurus berbagai permasalahan generasi muda, badan kreatif, dan pekerja seni. Sama seperti Gus Miftah, Raffi tidak menyampaikan posisi pasti kepada awak media yang hadir.

Bisa disimpulkan bahwa Prabowo belum mau menyampaikan kepada publik posisi apa yang akan diberikan kepada Gus Miftah maupun Raffi. Jabatan setiap tokoh yang hadir di undangan kemarin akan diungkapkan secara resmi oleh Prabowo Subianto.

Siapa Gus Miftah?

Miftah Habiburrahman atau yang lebih dikenal dengan panggilan Gus Miftah, merupakan tokoh agama cukup terkenal di Indonesia. Ia adalah pemilik Pondok Pesantren Ora Aji, yang berdiri di daerah Sleman, Jawa Tengah.

Gus Miftah dikenal memiliki cara berdakwah yang cukup berbeda dari tokoh agama lainnya. Salah satu cara tak biasa Gus Miftah dalam berdakwah adalah menggelar acara shalawat di salah satu klub Bali pada 2018.

Gus Miftah merupakan salah satu loyalis Prabowo Subianto, khususnya saat periode kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Gus Miftah menjadi sosok yang aktif memberikan dukungannya kepada Prabowo dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, dalam berbagai kesempatan.

Salah satu kampanye Gus Miftah untuk Prabowo-Gibran berlangsung di acara istighosah hafidzah, di Semarang. Melansir Antara, di acara yang berlangsung pada Desember 2023 itu, Gus Miftah dan politisi Partai Golkar Dico Ganinduto, memberi melakukan kampanye di hadapan 1.000 Nyai dan Nawaning Hafidzah Se-Jawa Tengah.

Baca juga artikel terkait KABINET PRABOWO GIBRAN atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Politik
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yonada Nancy & Iswara N Raditya