Menuju konten utama

Kenapa Boikot Trans7 Viral & Berkaitan dengan Ponpes Lirboyo?

Muncul hashtag Boikot Trans7 usai tayangan kontroversial soal pesantren. Ini alasan viralnya dan respons Trans7.

Kenapa Boikot Trans7 Viral & Berkaitan dengan Ponpes Lirboyo?
Pemberitaan Pesantren di Trans 7. x/@thoriqatuna

tirto.id - Seruan "Boikot Trans7" viral di media sosial setelah sebuah tayangan bertajuk “Xpose Uncensored” edisi Senin, 13 Oktober kemarin memperlihatkan kehidupan para santri di pondok pesantren. Trans7 telah memberikan respons melalui pernyataan resmi di Instagram.

Program “Xpose Uncensored” Trans7 yang tayang Senin (13/10) memperlihatkan kehidupan para santri di Ponpes Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.

Warganet yang menyerukan "Boikot Trans7" menilai narasi dalam tayangan tersebut yang menggiring opini negatif terhadap kehidupan di pondok pesantren.

Warganet menganggap tayangan tersebut menyinggung tidak hanya Ponpes Lirboyo, melainkan juga ponpes-ponpes lain, hingga muncul hashtag #BoikotTrans7 yang menjadi trending di medsos hari ini.

Kenapa Boikot Trans7 Viral di Medsos dan Berkaitan dengan Pesantren?

“Xpose Uncensored” menyoroti beberapa poin tentang kehidupan para santri di pondok pesantren. Salah satu yang paling mencolok dari kehidupan di ponpes adalah santri berjalan jongkok ketika akan menghadap para kyai.

Dalam Islam, sudah menjadi ajaran turun temurun jika seorang murid harus merendah di hadapan gurunya. Jalan jongkok para santri ini menunjukkan sikap tawadhu atau rendah hati.

Kemudian tayangan itu juga memperlihatkan ketika para santri memberikan amplop pada kyainya. Mereka menambahkan narasi jika hal itulah yang membuat para kyai bertambah kaya sehingga mampu membeli mobil mewah bahkan memakai sarung yang harganya berkisar antara ratusan hingga puluhan juta rupiah.

Poin berikutnya yang ikut disorot dalam “Xpose Uncensored” Trans7 bagaimana para santri bekerja bersama-sama membersihkan pondok dan juga tempat tinggal dari kyai mereka.

Menurut “Xpose Uncensored” Trans7 pekerjaan membersihkan rumah seharusnya dilakukan oleh asisten rumah tangga, bukan para santri. Narasi yang dibangun seolah menggambarkan jika para santri diharuskan untuk melakukan pekerjaan yang tidak seharusnya dikerjakannya.

Mengabdi atau khidmah dalam dunia pesantren memang bukan hal yang baru. Para santri percaya jika khidmah terhadap kyai akan membuka pintu keberkahan sehingga ilmu yang didapat menjadi lebih bermanfaat.

Respons Trans7 Usai Muncul Seruan Boikot

Melalui unggahan di akun Instagram @officialtrans7, pihak Trans7 akhirnya meminta maaf kepada Ponpes Lirboyo yang dirugikan akibat tayangan “Xpose Uncensored” edisi 13 Oktober 2025.

Trans7 dengan segala kerendahan hati menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada segenap kyai dan keluarga, para pengasuh, santri, serta alumni Pondok Pesantren Lirboyo, khususnya di bawah naungan PP. Putri Hidayatul Mubtadiaat,” tulis pernyataan resmi Trans7 tersebut.

Lebih lanjut, Trans7 juga mengatakan telah memohon maaf kepada Gus Adib, salah satu putra KH. Anwar Manshur, pendiri Pondok Pesantren Lirboyo.

Salah satu stasiun televisi yang berada di bawah bendera CT Corp itu juga akan menyampaikan permohonan maaf resmi ke Ponpes Lirboyo pada Selasa (14/10) pagi ini.

Baca juga artikel terkait PONDOK PESANTREN atau tulisan lainnya dari Prihatini Wahyuningtyas

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Prihatini Wahyuningtyas
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Dipna Videlia Putsanra