Menuju konten utama

Kenangan STY di Brisbane Roar yang Kini Diperkuat Rafael Struick

Shin Tae-yong (STY) mempunyai kenangan tersendiri di Brisbane Roar. Simak kisahnya ketika membela klub yang kini diperkuat Rafael Struick.

Kenangan STY di Brisbane Roar yang Kini Diperkuat Rafael Struick
Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong memberikan keterangan dalam jumpa pers usai laga melawan Uzbekistan pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Qatar, Senin (29/4/2024). (ANTARA/HO-PSSI)

tirto.id - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY) memiliki kenangan tersendiri bersama Brisbane Roar. Klub asal Australia itu kini diperkuat salah satu penyerang muda Garuda, Rafael Struick.

Brisbane Roar merupakan klub sepak bola yang didirikan para imigran Belanda pada tahun 1957. Tim ini sudah beberapa kali melakukan pergantian nama.

Queensland Roar, begitu nama yang pernah dipakai ketika menjalani musim perdana di Liga Australia atau A-League 2005/2006.

Juru taktik Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY), pernah memperkuat The Roar selama musim 2005/2006 ketika masih aktif bermain di atas lapangan hijau.

Catatan Statistik STY Sebelum Gantung Sepatu di Brisbane Roar

Shin Tae-yong hanya bermain untuk dua klub saja sepanjang karier profesional sebagai seorang pemain. Tim pertama adalah Seongnam Ilhwa Chunma. The Magpies termasuk raksasa Korea Selatan sekaligus pemilik tujuh titel K League 1.

STY mengoleksi 76 gol selama 295 pertandingan di semua kompetisi bersama Seongnam Ilhwa Chunma. Selain 6 gelar K League 1, ia pernah menghantarkan tim yang sama berpesta di pentas Asia lewat capaian trofi Asian Club Championship 1995 dan Asian Super Cup 1996.

Setelah itu, Shin memutuskan hijrah keluar Asia menuju benua Australia. Usai malang melintang dengan berbagai pengalaman di Korsel, pria yang kini berusia 53 tahun itu bergabung Queensland Roar pada tahun 2005.

Berdasarkan catatan Worldfootball.net, karier Shin Tae-yong ternyata tidak semakin cemerlang bersama klub baru. STY hanya bermain dua kali pertandingan saja di berbagai ajang.

Rinciannya terdiri dari sebuah laga pre-season alias tidak resmi. Sedangkan partai kedua sekaligus pemungkas dijalani pada gelaran A-League (Liga Australia).

Kenangan STY di Brisbane Roar bisa dikatakan berakhir tragis. Sang gelandang kelahiran 11 Oktober 1970 di Yeongdeok, Korsel, justru mengalami cedera parah.

Ia memiliki masalah pada pergelangan kaki hingga berlanjut ke meja operasi. Tak ayal, situasi tersebut memaksa Shin segera pensiun dini alias gantung sepatu per September 2005.

Kendati demikian, ia dilaporkan tetap berada di klub Queensland Roar sebagai asisten pelatih. Sekitar empat tahun berikutnya, Queensland Roar berganti nama menjadi Brisbane Roar mulai 2009.

Hal ini sekaligus menandai beberapa pergantian nama yang dilakukan klub sejak resmi berdiri. Sederet nama yang pernah dipakai adalah Hollandia-Inala, Brisbane Lions, dan Queensland Lions

Brisbane Roar, Indonesia, & Kisah Pemain Timnas

Pada 16 September 2024, Brisbane Roar mengumumkan kedatangan bomber Timnas Indonesia. Rafael Struick digaet demi menambah ketajaman lini depan jelang bergulirnya kompetisi A-League 2024/2025.

Struick yang masih berusia 21 tahun, digaet dari klub Belanda, ADO Den Haag. Tidak ada keterangan resmi apakah sang pilar skuad Garuda itu bergabung dengan status pinjaman atau via skema transfer.

"Brisbane Roar FC dengan bangga mengumumkan perekrutan penyerang internasional Indonesia, Rafael Struick, menjelang musim kompetisi Isuzu UTE A-League 2024/25. Pemain berusia 21 tahun yang berbakat ini bergabung dengan Roar dari klub Belanda, ADO Den Haag," demikian bunyi keterangan resmi klub.

Rafael Struick menunjukkan antusiasnya setelah hijrah dari benua Eropa menuju Australia di usia muda. Struick mengaku tidak sabar untuk segera memulai karier baru di ajang A-League dan bersiap mencetak banyak gol untuk Brisbane Roar.

"Brisbane adalah klub yang sangat besar, bermain di kompetisi yang sangat kuat. Saya bersemangat untuk bermain di A-League dan pindah ke belahan dunia lain untuk keluar dari zona nyaman saya.

"Saya ingin membantu tim sebanyak mungkin dengan kualitas saya, untuk mencetak gol dan memberikan assist," ujar sang pemain.

Struick dipasang sejak menit awal pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C ronde 3 antara Indonesia vs Australia di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa (10/9). Laga berakhir dengan skor imbang tanpa gol alias 0-0.

Beberapa kali penampilannya merepotkan barisan pertahanan Socceroos. Termasuk sebuah tembakan yang dimentahkan kiper gaek, Mathew Ryan, pada menit-menit awal pertandingan.

Kini, Brisbane Roar, klub asal Australia itu akan diperkuat penyerang kelahiran Leidschendam, Belanda, 27 Maret 2003. Pihak klub menyebutkan Rafael Struick akan mengenakan jersey dengan nomor punggung 7. Konon, angka yang sama pernah dikenakan Shin Tae-yong bersama The Roar.

Media day Timnas Indonesia

Pemain timnas Indonesia Rafael Struick berpose usai wawancara Media Day di Jakarta, Selasa (19/3/2024). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/tom.

Nama Brisbane Roar selama ini tidak asing di telinga masyarakat, terutama pecinta sepak bola tanah air. Sejak 2011 hingga sekarang, The Roar dimiliki penguasaha asal Indonesia, yakni Bakrie Group. Setahun kemudian, mereka secara sah mengakuisisi 100 persen saham klub.

Sebelum kedatangan Rafael Struick pada 2024, Brisbane Roar juga pernah menggaet dua pemain asal Indonesia dan termasuk berlabel Timnas. Mereka adalah Sergio van Dijk dan Yandi Sofyan.

Sergio van Dijk memperkuat Brisbane Roar selama periode 2008-2010. Eks penyerang Timnas dan Persib Bandung ini tampil dalam 47 laga di A-League lewat torehan total 24 gol selama dua musim.

Sedangkan Yandi Sofyan berseragam Brisbane Roar U21 pada musim 2013-2014 melalui skema peminjaman.

Baca juga artikel terkait PROFIL atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Beni Jo
Editor: Iswara N Raditya