tirto.id - Rafael Struick, pemain Timnas Indonesia, resmi bergabung dengan Brisbane Roar. Kepastian itu diperoleh melalui pengumuman di situs resmi Brisbane Roar pada Senin, 16 September 2024.
Pengumuman Brisbane Roar FC tidak menyebut durasi kontrak yang mengikat Rafael Struick. Satu hal yang pasti, Rafael Struick resmi meninggalkan ADO Den Haag, klub yang bermain di Eerste Divisie Belanda.
Struick sudah membela ADO Den Haag selama empat musim, mulai dari level kelompok umur hingga senior. Musim ini, ia juga sempat bermain untuk ADO Den Haag sebanyak tiga kali.
Kepindahan Rafael Struick ke Brisbane Roar FC dalam status bebas transfer. Penyerang berusia 21 tahun itu diketahui akan mengenakan kaus nomor 7. Struick pun cukup antusias untuk bermain dengan klub barunya tersebut.
"Saya senang berada di sini dan tidak sabar untuk memulai.
"Brisbane adalah klub yang sangat besar, bermain di kompetisi yang sangat kuat. Saya bersemangat untuk bermain di A-League dan pindah ke belahan dunia lain untuk melangkah keluar dari zona nyaman saya," papar Struick, dikutip dari laman resmi Brisbane Roar.
Profil Brisbane Roar, Klub Baru Rafael Struick Milik Bakrie Group
Brisbane Roar, klub baru Rafael Struick, merupakan klub yang bermain di A-League Men, kompetisi teratas sepak bola putra di Australia. Namun, klub berjuluk The Roar ini sudah berdiri sejak 1957.
Pada awal berdirinya, Brisbane Roar bernama Hollandia-Inala, mewakili imigran Belanda selaku pembentuk klub tersebut. Tim ini lantas mengalami beberapa pergantian nama, termasuk menjadi "Brisbane Lions".
Brisane Roar juga pernah tampil dengan nama Queensland Roar selama berkompetisi di A-League pada 2005-06 hingga 2008-09. Selepas itu, klub ini menyandang nama Brisbane Roar hingga sekarang.
Sejak bersaing di A-League, Brisbane Roar mengalami fluktuasi dalam hal peringkat di klasemen akhir. Pada tiga tahun terakhir, Brisbane Roar finis di luar 5 besar. Mulai dari peringkat 11 (musim 2021/22), peringkat 8 (musim 2022/23), dan peringkat 9 (2023/24).
Akan tetapi, Brisbane Roar pernah mencatatkan prestasi tertingginya, yakni dengan menjuarai A-League sebanyak 3 kali. Dua gelar pertama A-League milik Brisbane Roar diraih secara beruntun pada 2010/11 dan 2011/12.
Saat itu, Brisbane Roar diasuh oleh Ange Postecoglou, pelatih yang kini menangani Tottenham Hotspur di EPL. Ange mengisi kursi pelatih Brisbane Roar sejak 2009. Di musim perdananya, Brisbane finis di posisi ke-9.
Perkembangan secara signifikan dicatatkan Ange Postecoglou pada 2010/11. Ia langsung mengerek Brisbane Roar ke peringkat 1 hingga akhir musim dengan catatan hanya menelan 1 kekalahan. Pencapaian finis di peringkat 1 lantas kembali diulangi Brisbane Roar pada musim 2011/12.
Ange Postecoglou kemudian meninggalkan Brisbane Roar pada 2012, digantikan oleh Mike Mulvey. Prestasi Brisbane menurun semusim berikutnya karena hanya finis di peringkat 5. Namun, Mulvey mengantarkan Brisbane meraih gelar A-League ketiganya pada 2013/14.
Gelar juara liga pada 10 tahun silam menjadi gelar terakhir Brisbane Roar. Sejak saat itu, Brisbane Roar selalu gagal mengulangi capaiannya lagi. Mereka maksimal hanya finis di peringkat 3, tepatnya pada 2015/16 dan 2016/17.
Brisbane Roar diketahui masih menjadi milik Bakrie Group, grup perusahaan asal Indonesia. Pada 2012 lalu, Bakrie Group telah menguasai 70 persen saham Brisbane Roar, sebelum membeli 30 persen sisanya yang dipegang oleh Federasi Sepak Bola Australia (FFA).
Fakta lainnya adalah Brisbane Roar tercatat menjadi klub terakhir Shin Tae-young, pelatih Timnas Indonesia, saat masih menjadi pemain. Ia memperkuat Brisbane Roar pada 2005/06 dan menorehkan 1 kali penampilan, sebelum akhirnya gantung sepatu.
Profil Singkat Brisbane Roar
Dikutip dari laman Transfermarkt, berikut ini adalah profil singkat Brisbane Roar
Nama klub: Brisbane Roar
Asal" Australia
Berdiri sejak: 1957
Kandang: Lang Park atau Brisbane Stadium
Jumlah skuad: 26
Rata-rata umur skuad: 25,5 tahun
Kompetisi: A-League
Prestasi:
- Juara Liga Australia 2013/2014
- Juara Liga Australia 2011/2012
- Juara Liga Australia 2010/2011
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Iswara N Raditya