tirto.id - Profil Yokohama F. Marinos klub baru Sandy Walsh merupakan salah satu tim yang bermain di J1 League, divisi teratas sepakbola Jepang. Klub asal Yokohama di Kanagawa Prefecture tersebut merupakan salah satu klub ternama di Liga Jepang.
Sandy Walsh, bek Timnas Indonesia, belum lama ini merampungkan kepindahannya ke Yokohama. Walsh meninggalkan KV Mechelen, klub asal Belgia, yang telah ia bela sejak tahun 2020.
Walau masih memiliki ikatan kontrak, minimnya menit bermain di Mechelen membuat Walsh mencoba peruntungan bermain di Asia. Faktanya adalah selama musim 2024-25, pemain berusia 29 tahun itu baru enam kali bermain bagi Mechelen. Total menit bermain yang ia dapatkan hanya 198 menit atau 33 menit per laga.
Jumlah itu menurun drastis dibandingkan musim lalu saat Walsh bermain 1.526 menit dalam 24 laga. Jika dibuat rata-rata, musim 2023-24 Walsh masih mencatatkan 64 menit per pertandingan.
Situasi itu yang menjadi faktor Walsh pindah ke Yokohama. Apalagi ia tentu ingin memikat perhatian Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas. Tanpa menit bermain di klub, akan susah bagi Walsh menembus skuad utama Indonesia ketika di posisi bek kanan ada pemain sekelas Kevin Diks.
"Saya sangat senang dan merasa terhormat bisa pindah ke Yokohama F. Marinos. Saya merasa bahwa ini adalah misi saya untuk berkontribusi meraih ambisi klub J.League. Saya telah bertemu semua rekan setim, dan mereka semua pemain hebat, jadi saya merasa kami akan menjalani musim yang bagus bersama pelatih baru," kata Walsh di laman resmi klub.
"Saya akan memberikan segalanya di sini, bekerja keras, berjuang setiap hari, dan melakukan yang terbaik untuk membuktikan pada semua apa yang saya bisa dan membuat mereka bangga. Saya menantikan bertemu kalian semua di lapangan. Mari meraih musim yang bagus bersama-sama," lanjutnya.
Profil Yokohama F. Marinos: 5 Gelar Juara Liga
Yokohama F. Marinos merupakan salah satu klub besar di Jepang. Berdasarkan catatan sejarah, klub berjuluk Tricolor tersebut lima kali meraih gelar juara J1 League.
Gelar pertama diraih Yokohama musim 1995 atau musim ketiga dimulainya J.League. Yokohama saat itu menjadi juara dengan koleksi 52 poin, mengungguli Verdy Kawasaki dengan 49 poin. Patut diketahui bahwa Verdy Kawasaki saat itu adalah juara bertahan J.League dalam dua musim beruntun.
Empat gelar juara lain diraih Yokohama saat sudah memasuki milenium baru. Musim 2003 menjadi kedua kalinya Yokohama menjuarai J.League mengungguli Jubilo Iwata di posisi kedua.
Bahkan gelar juara saat itu berhasil mereka pertahankan di musim berikutnya saat mampu memenangi persaingan dengan Urawa Red Diamonds. Salah satu kunci keberhasilan Yokohama di musim 2004 adalah saat mampu mendatangkan Ahn Jung-hwan, pemain Timnas Korea Selatan, yang menjadi top skor klub dengan 12 gol.
Klub yang terbentuk tahun 1972 itu lantas harus menanti selama 15 tahun untuk kembali menjuarai Liga Jepang. Tepatnya pada musim 2019 atau saat Liga Jepang sudah memasuki era J1 League.
Saat itu Yokohama menjadi yang terbaik dengan raihan 70 poin, unggul enam angka dari FC Tokyo di urutan kedua. Yokohama sangat beruntung kala itu karena memiliki Marcos Junior dan Teruhito Nakagawa. Keduanya menjadi top skor J1 League 2019 dengan masing-masing mencetak 15 gol.
Gelar juara J1 League terakhir mereka raih musim 2022. Yokohama mengakhiri musim dengan 68 poin atau unggul dua poin dari Kawasaki Frontale. Pada musim tersebut mereka memiliki Léo Ceará dan Anderson Lopes dengan masing-masing mengemas 11 gol.
Jumlah lima gelar juara itu membuat Yokohama sebagai tim tersukses kedua dalam sejarah J League. Mereka hanya kalah dari Kashima Antlers yang mengoleksi delapan gelar juara.
Selain lima gelar juara J League, Yokohama juga tercatat meraih 7 Emperor's Cup, 3 Japan Soccer League Cup, 2 Japan Soccer League, 1 J.League Cup, dan 1 Japanese Super Cup. Di level antarklub Asia, Yokohama pernah dua kali menjuarai Asian Cup Winners' Cup.
Penulis: Wan Faizal
Editor: Iswara N Raditya