Menuju konten utama

Kementerian PUPR Serahkan BMN Rp374,66 Triliun dalam 10 Tahun

Kementerian PUPR telah menghibahkan BMN kepada Kementerian Keuangan senilai Rp374,66 triliun dalam jangka waktu 10 tahun terakhir.

Kementerian PUPR Serahkan BMN Rp374,66 Triliun dalam 10 Tahun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pidato dalam Rapat Pleno Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) di Auditorium Setwapres, Jakarta, Jumat (4/10/2024). Rapat pleno keempat KNEKS itu digelar dalam upaya memperkokoh ekonomi syariah sebagai kekuatan baru menuju Indonesia Emas 2045. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt.

tirto.id - Kementerian Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menghibahkan Barang Milik Negara (BMN) kepada Kementerian Keuangan senilai Rp374,66 triliun dalam jangka waktu 10 tahun terakhir.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan pada dasarnya BMN berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dikumpulkan negara dari pajak, bea dan cukai serta pendapatan negara bukan pajak (BNPB) oleh masyarakat dan akan kembali kepada masyarakat.

"Jadi ini adalah memang cara kita untuk menjelaskan ke publik, bahwa uang yang kita kumpulkan di dalam APBN melalui pajak, bea cukai, maupun PNBP itu digunakan dan manfaatkan disampaikan kepada masyarakat," ujar dia, dalam acara Serah Terima Barang Milik Negara Kementerian PUPR, dikutip Tirto dari keterangan resmi, Jumat (11/10/2024).

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Kementerian PUPR menyerahkan BMN sebesar Rp19,26 triliun. Dari total nilai tersebut, BMN yang dihibahkan sebesar Rp13,36 triliun dan BMN yang dialihstatuskan penggunaannya sebesar Rp5,89 triliun.

BMN yang diserahterimakan antara lain meliputi BMN berupa pembangunan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di lingkungan sekolah, renovasi beberapa stadion dan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Selain itu, dilakukan juga serah terima BMN berupa rumah susun kepada Pemerintah Daerah, yayasan, maupun universitas yang digunakan oleh Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), sebagai asrama mahasiswa.

"Ada pula BMN-BMN lainnya berupa jalan, jembatan, prasarana, sarana, dan utilitas, saluran drainase, pengelolaan limbah, penanganan kawasan kumuh, instalasi pengolahan air, serta pembangunan dan rehabilitasi prasarana dan sarana pendidikan," rinci perempuan yang karib disapa Ani itu.

Bendahara Negara itu juga menitipkan pesan kepada para penerima BMN agar dapat menggunakan aset tersebut sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat. Kemudian, penerima BMN juga diharapkan dapat menjaga, memelihara, dan merawat aset-aset yang telah diterima.

"Saya mohon titip, itu dibangun dengan uang rakyat, tolong dipelihara dan dimanfaatkan. Saya selalu berpesan barang-barang milik negara atau aset negara itu adalah sebuah aset yang harus dimanfaatkan harus bekerja keras untuk memberikan manfaat ekonomi, manfaat sosial, manfaat lingkungan, bahkan manfaat kultural selain manfaat dari sisi finansial," pesannya.

Pada kesempatan itu, Ani juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian PUPR yang dimpimpin oleh Menteri Basuki Hadimuljono. Pasalnya, selama ini Kementerian PUPR dapat bekerja sama dengan baik dan transparan dalam penggunaan anggaran, sehingga menimbulkan kepercayaan publik. Pun, Basuki juga mampu mengumpulkan BMN dengan jumlah fantastis di masa kepemimpinannya.

"Terima kasih selama ini Kementerian PUPR yang paling cukup dalam hal ini agresif dan sangat transparan untuk menjelaskan ke masyarakat apa-apa yang dibangun menggunakan anggaran di dalam APBN itu menimbulkan confidence dan kepercayaan publik yang akan membantu untuk menjaga Indonesia ke depan. Terima kasih atas kerja kerasnya," ujar Ani.

Baca juga artikel terkait KEMENTERIAN PUPR atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Anggun P Situmorang