Menuju konten utama

Kata Diaspora Soal Tren #KaburAjaDulu dan Pindah ke Luar Negeri

Viral tagar #KaburAjaDulu mendapat tanggapan beragam dari para diaspora Indonesia. Ada yang mendukung, ada yang tidak. Berikut tanggapan Gita Savitri, dkk.

Kata Diaspora Soal Tren #KaburAjaDulu dan Pindah ke Luar Negeri
Ilustrasi Naturalisasi Kewarganegaraan. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Ramai tren #KaburAjaDulu di media sosial juga sampai ke telinga para diaspora Indonesia. Beragam tanggapan mereka berikan atas keinginan anak-anak muda Indonesia saat ini untuk dapat mengikuti jejak mereka. Apa saja kata diaspora soal tren #KaburAjaDulu?

Seruan untuk pindah ke luar negeri melalui tagar #KaburAjaDulu digemakan oleh anak-anak muda Indonesia yang tidak puas dengan kinerja Pemerintah Indonesia saat ini dan juga buntut dari aksi demo Indonesia Gelap Senin (17/2) kemarin. Mereka menilai jika sudah tidak ada lagi harapan mendapatkan kelayakan hidup di negeri ini.

Karena itulah, mereka beramai-ramai mengajak semua orang yang juga tidak setuju dengan kebijakan-kebijakan Pemerintah untuk pindah ke luar negeri. Tagar #KaburAjaDulu ini mendapat tanggapan positif dan juga negatif dari para diaspora.

Diaspora Indonesia, adalah istilah yang digunakan untuk orang Indonesia yang tinggal di luar negeri, namun tetap terhubung dengan budaya dan tradisi Indonesia.

⁠Kata Diaspora Soal Tren #KaburAjaDulu dan Pindah ke Luar Negeri

Beberapa diaspora yang sudah tinggal lama di luar negeri membagikan pengalaman hidup mereka tinggal di negeri orang.

1. Bu Samidi (akun X: @shallhar)

Dalam postingan di akun X miliknya, wanita Indonesia yang sudah lama tinggal di Swiss ini menilai jika untuk dapat tinggal di luar negeri dengan kemampuan otak pas-pasan terasa sulit.

“Orang Jerman aja pada pengen kaburajadulu ke negara dunia ke 3 biar idupnya affordable, ini skill level mediocre mau halu nyoba peruntungan idup di negara dunia 1 modal kecewa ama nasib.” tulisnya.

Menurutnya, Indonesia adalah tempat yang paling cocok untuk hidup, tinggal bagaimana mengolanya saja.

“Indonesia itu surga if you know how to manage. Surga ga melulu tinggal di Jakarta, neraka itu mah. Indonesia khan luas. Peluang ada aja kalau dasarnya mau kerja keras ga manja nyalahin kanan kiri mulu. Idup di Indo yg serba mudah aja kalian byk ngeluh, mau halu tinggal di LN,” tuturnya.

2. Nadiaaafina (akun Tiktok: @nadiaaafina)

Nadia adalah diaspora Indonesia yang tinggal di Inggris. Lewat video di akun Tiktok mililknya, Nadia meminta mereka yang ingin kabur ke luar negeri untuk bertanya pada diri mereka sendiri, apakah mereka sanggup untuk:

  • Siapkah untuk mencari pekerjaan dan sponsor sendiri?
  • Siapkah untuk selalu memakai transportasi umum? Karena tidak ada ojek online.
  • Siapkah untuk pontang panting mencari tempat tinggal?
  • Siapkah untuk banyak jalan kaki meski sedang musim dingin?
  • Siapkah untuk lebih sering memasak?
  • Siapkah untuk membawa banyak barang belanjaan sendiri tanpa mobil?
Nadia menjelaskan jika hidup di negara orang tidak selalu seindah yang dibayangkan.

3. Gita Savitri Devi (akun Instagram: @gitasav)

Senada dengan beberapa diaspora yang menentang tren #KaburAjaDulu, Gita menjelaskan jika hidupnya sebagai seorang imigran di Jerman jelas tidak mudah. Apa saja yang ia lakukan di sana harus ditanggung dan dipikir sendiri.

Gita menambahkan jika negara-negara barat juga sedang tidak baik-baik saja ekonominya yang juga berdampak pada kehidupannya di sana.

“Jadi sebelum decide untuk #KabuAjaDulu, kalian mesti banyak baca berita global. Biar tahu keadaan di luar negeri seperti apa. Jangan kemakan konten diaspora polos yang suka romantisasi hidup di luar negeri,” tegasnya.

4. Vicky Nastasha (akun Instagram: @vicky_nastasha)

Dari sekian diaspora yang meminta untuk pikir-pikir dulu sebelum pindah ke luar negeri, Vicky Nastasha adalah diaspora Indonesia yang justru sangat menganjurkan hal itu.

Vicky yang sudah lama tinggal di Jerman, mengajak anak muda Indonesia untuk mengikuti jejaknya.

“Udan Kabur Aja Dulu ke Jerman. Di sini kamu akan kelaparan dan kesejahteraan pasti terjamin!” ujarnya di salah satu reels.

Tanggapan Pemerintah Soal Tagar #KaburAjaDulu

Pemerintah Indonesia lewat pejabat-pejabatnya memberikan tanggapan beragam mengenai tagar #KaburAjaDulu. Ada yang menghormati, ada juga yang menuding jika itu adalah bentuk tidak nasionalis.

"Harus taat prosedur. Supaya tidak jadi pendatang haram. Kalau orang mau merantau tidak boleh dilarang," jelas Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, dikutip Tempo (17/2).

Pandangan berbeda dari Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan yang justru menantang mereka yang ingin pindah negara untuk tidak kembali ke Indonesia.

“Mau kabur, kabur aja lah. Kalau perlu jangan balik lagi,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PEMANGKASAN ANGGARAN BELANJA atau tulisan lainnya dari Prihatini Wahyuningtyas

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Prihatini Wahyuningtyas & Dipna Videlia Putsanra