Menuju konten utama

Kali Keempat, BPS Catat Deflasi 0,08% pada Agustus 2025

Deflasi Agustus 2025 ini didorong oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau.

Kali Keempat, BPS Catat Deflasi 0,08% pada Agustus 2025
Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/9/2024). (tirto.id/Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Agustus 2025 terjadi deflasi sebesar 0,08 persen secara bulanan (month to month/mtm). Meski begitu, secara tahunan (year on year/yoy) masih terjadi inflasi sebesar 2,31 persen dan inflasi sebesar 1,60 persen secara tahun kalender (year to date/ytd).

“Untuk inflasi, pada Agustus 2025 terjadi deflasi sebesar 0,08 persen secara bulanan atau terjadi penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 108,60 pada Juli 2025 menjadi 108,51 pada Agustus 2025. Secara yoy terjadi inflasi sebesar 2,31 persen,” papar Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers secara daring, Senin (1/9/2025).

Kata Pudji, deflasi keempat di sepanjang 2025 ini didorong oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami deflasi sebesar 0,29 persen, dengan andil 0,08 persen. Kemudian, dilanjutkan oleh kelompok pengeluaran transportasi dengan deflasi sebesar 0,19 persen dan andil deflasi 0,02 persen; pengeluaran pakaian dan alas kaki dengan deflasi 0,10 persen dan andil 0,01 persen; serta kelompok pengeluaran perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rumah tangga dengan deflasi sebesar 0,06 persen dan andil 0 persen.

“Komoditas yang dominan mendorong deflasi pada kelompok ini adalah tomat, yang memberikan andil deflasi sebesar 0,10 persen, kemudian komoditas lain yang juga memberikan andil deflasi pada kelompok ini atau juga di kelompok lainnya adalah cabai rawit, dengan andil deflasi 0,07 persen, tarif angkutan udara dengan andil deflasi sebesar 0,03 persen, bensin dengan andil deflasi 0,02 persen,” rinci Pudji.

Sebaliknya, kelompok pengeluaran yang menyumbang inflasi Agustus 2025 antara lain dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mengalami inflasi sebesar 0,18 persen dengan andil 0,01 persen; kelompok pendidikan dengan Inflasi sebesar 0,013 persen dengan andil 0,01 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dengan Inflasi sebesar 0,10 persen dengan andil 0,01 persen; dan beberapa kelompok pengeluaran lainnya.

“Terdapat juga komoditas yang masih memberikan andil inflasi pada Agustus 2025 ini, di antaranya adalah bawang merah dan beras, dan masing-masing andil inflasinya adalah bawang merah sebesar 0,05 persen, sedangkan beras andilnya sebesar 0,03 persen,” tambah dia.

Sementara itu, jika dilihat dari komponennya, komponen inti tercatat mengalami Inflasi sebesar 0,06 persen, dengan andil inflasi mencapai 0,04 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap Inflasi kelompok inti di antaranya, biaya kuliah akademi atau perguruan tinggi, emas perhiasan, dan biaya sekolah dasar (SD).

Sebaliknya, untuk kelompok harga diatur pemerintah atau administered prices mengalami deflasi sebesar 0,08 persen, dengan andil deflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi komponen harga diatur pemerintah adalah tarif angkutan udara dan bensin.

“Komponen harga bergejolak (volatile food) mengalami deflasi sebesar 0,61 persen. Komponen ini memberikan andil deflasi terbesar, yakni sebesar 0,10 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah tomat, cabai rawit dan bawang putih,” tutur Pudji.

Baca juga artikel terkait DEFLASI atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Hendra Friana