Indeks Deflasi

BPS mencatat mencatat deflasi 0,45 persen mempengaruhi 0,02 persen pada deflasi nasional di November 2024.

Meski peminat saham naik, kondisi ketidakpastian ekonomi global membuat pasar modal Indonesia masih fluktuatif di akhir 2024. Bagaimana tahun depan?

Dalam lima bulan terakhir deflasi terjadi diikuti dengan perlambatan indikator-indikator makro yang menunjukkan penurunan daya beli di masyarakat.

Pemerintah terus berupaya untuk memastikan stabilitas harga yang berkelanjutan guna melindungi produsen dan konsumen di seluruh sektor perekonomian.

Sri Mulyani menjelaskan tingkat inflasi tinggi telah membuat garis kemiskinan naik.

Zulhas menyebut harga pangan seperti cabe dan telur berada di bawah pasar dan terlalu murah sehingga merugikan petanii.

Pasalnya, daya beli masih menjadi kunci utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

BPS juga mencatat terjadi deflasi 0,12 persen secara bulanan sehingga Indonesia mengalami deflasi lima bulan berturut-turut.

Deflasi terjadi karena sejumlah faktor. Apa arti deflasi? Simak penyebab dan dampaknya untuk Indonesia.

Deflasi Agustus 2024 terjadi karena deflasi pada kelompok harga pangan bergejolak (volatile food), seiring dengan penurunan harga berbagai komoditas pangan.

Menurut BPS, deflasi saat ini karena adanya sisi penawaran atau supply side imbas turunnya berbagai harga komoditas pangan.

Jika dilihat dari wilayah, sebanyak 26 dari 38 provinsi di Indonesia tercatat mengalami deflasi. Sedangkan 12 provinsi lainnya mengalami inflasi.

Deflasi yang terjadi selama tiga bulan beruntun ini dinilai menjadi bukti pemerintah gagal mengendalikan harga-harga di awal tahun.

BPS mencatat Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,18 persen pada Juli 2024 secara bulanan (month-to-month).

BPS catat deflasi Juni ini lebih dalam dibandingkan Mei, dan merupakan deflasi kedua pada 2024.

Pada periode ini, indeks harga konsumen (IHK) mengalami penurunan dari 106,40 di April menjadi 106,37 pada Mei 2024.

BPS mencatat terjadi deflasi sebesar 0,11 persen pada Oktober 2022 secara bulanan. Penyumbang deflasi pada Oktober utamanya cabai, telur dan daging ayam.

Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,21 persen pada Agustus 2022. Komoditas utama penyumbang berasal dari sederet bahan pangan alami penurunan.

Komoditas utama penyumbang deflasi pada Agustus 2022 sampai dengan minggu IV yaitu bawang merah cabai merah, minyak goreng dan cabai rawit

BPS mencatat minyak goreng memberikan andil deflasi sebesar 0,07 persen secara bulanan atau month to month (mtm) pada Juli 2022.