tirto.id - Rangkaian acara Hari Penampahan Galungan diselenggarakan sehari sebelum Hari Raya Galungan. Tahun ini, Hari Raya Galungan jatuh pada Rabu, 25 September 2024.
Ini artinya, jadwal perayaan Hari Penampahan Galungan jatuh pada Selasa, 24 September 2024. Hari Raya Galungan merupakan hari raya keagamaan umat Hindu di Bali.
Galungan dirayakan untuk memperingati terciptanya alam semesta dan seluruh isinya. Selain itu, Hari Raya Galungan memperingati kemenangan dharma (kebenaran) melawan adharma (kejahatan).
Arti kata "Galungan" adalah bertarung. Kata "Galungan" sendiri berasal dari bahasa Jawa Kuno yang memiliki makna yang sama dengan kata "dungulan", yaitu menang.
Terdapat perbedaan penyebutan Wuku Galungan di Jawa maupun Wuku Dungulan di Bali. Terlepas dari perbedaan itu, keduanya memiliki arti yang sama, yaitu wuku yang kesebelas.
Hari Raya Galungan pertama kali dirayakan pada hari Purnama Kapat (Budha Kliwon Dungulan) pada tahun 882 Masehi atau tahun Saka 804.
Rangkaian Acara Penampahan Galungan 2024
Sebelum merayakan Hari Raya Galungan, umat Hindu akan menyelenggarakan Hari Penampahan Galungan. Hari Penampahan Galungan dilaksanakan sehari sebelum Hari Raya Galungan.
Umat Hindu akan melakukan berbagai persiapan dan persembahan pada Hari Penampahan Galungan. Salah satu upacara yang sering digelar saat Hari Penampahan Galungan adalah upacara Penampahan Galungan.
Upacara upacara Penampahan Palungan dilaksanakan pada hari Anggara Wage Wuku Dungulan. Penampahan Galungan tidaklah sempurna tanpa sesembahan.
Biasanya umat Hindu akan menyembelih hewan ternak seperti ayam, babi, maupun itik. Hewan-hewan itu dipersembahkan untuk keperluan yadnya sebagai bentuk penyambutan Hari Raya Galungan.
Pemotongan hewan ternak juga memiliki makna untuk membunuh sifat-sifat keraksasaan yang ada dalam diri manusia.
Masyarakat Hindu di Bali juga akan memasang penjor Galungan saat Hari Penampahan Galungan. Bentuk penjor Galungan umumnya berbentuk simbolis gunung atau simbolis naga.
Setelah itu upacara Penampahan Galungan dilanjutkan dengan natab atau ngayab banten pebyakaonan. Prosesi ini dilakukan untuk menyucikan diri dari gangguan para Bhuta Kala.
Umat Hindu akan melaksanakan penyomanyaan, yaitu ritual untuk menetralisir kekuatan Sang Kala Tiga agar kembali ke sumbernya menjadi Kala Hita. Upacara ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan dan keselarasan antara buwana agung dan buwana alit dapat dipertahankan.
Jadwal Hari Raya Galungan dan Kuningan 2024
Hari Raya Kuningan dilaksanakan setiap 210 hari pada hari Saniscara Kliwon Wuku Kuningan atau setiap 10 hari setelah dilaksanakannya Hari Raya Galungan. Hari Raya Galungan dan Kuningan memiliki makna tersendiri pada umat Hindu yakni kemenangan kebaikan melawan kejahatan.
Sejarah Hari Galungan berakar dari peperangan antara Bhatara Indah dengan Mayadenawa. Bhatara Indah sendiri melambangkan dharma (kebenaran) sedangkan Mayanadewa melambangkan adharma (kejahatan).
Peperangan ini dimenangkan oleh Bhatara Indah, sehingga perayaan Galungan dan Kuningan memiliki makna sebagai perayaan kemenangan peperangan itu.
Pada perayaan Hari Raya Kuningan, Umat Hindu akan memberikan persembahan kepada para leluhur. Persembahan diberikan sebagai bentuk permohonan kemakmuran, perlindungan, dan keselamatan.
Persembahan juga diberikan sebagai tuntunan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, roh-roh suci serta pahlawan dharma yang berjasa membentuk akhlak manusia menjadi luhur.
Berikut merupakan jadwal rangkaian acara Hari Raya Galungan dan Kuningan 2024 yang dilansir dari laman Kalender Bali:
- 23 September 2024: Penyajaan Galungan
- 24 September 2024: Penampahan Galungan
- 25 September 2024: Hari Raya Galungan
- 26 September 2024: Manis Galungan
- 28 September 2024: Pemaridan Guru
- 29 September 2024: Ulihan
- 30 September 2024: Pemacekan Agung
- 02 Oktober 2024: Buda Paing Kuningan
- 02 Oktober 2024: Tilem
- 04 Oktober 2024: Penampahan Kuningan
- 05 Oktober 2024: Hari Raya Kuningan
- 09 Oktober 2024: Buda Wage Langkir
- 11 Oktober 2024: Hari Bhatara Sri
- 15 Oktober 2024: Anggar Kasih Medangsia
- 17 Oktober 2024: Purnama
- 20 Oktober 2024: Kajeng Keliwon Uwudan
- 30 Oktober 2024: Buda Keliwon Pegatuwakan
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Yonada Nancy & Dipna Videlia Putsanra