Menuju konten utama

Isu Pesangon Karyawan Mencuat Jelang Upin-Ipin Universe Dirilis

Streamline Studios di Malaysia akan meluncurkan gim Upin-Ipin Universe pada 17 Juli mendatang.

Isu Pesangon Karyawan Mencuat Jelang Upin-Ipin Universe Dirilis
Game Upin-Ipin Universe. FOTOdok. Streamline Studios/Upin & Ipin Universe

tirto.id - Streamline Studios di Malaysia, yang akan meluncurkan gim Upin-Ipin Universe pada 17 Juli mendatang diterpa isu tak sedap. Pasalnya, studio gim ini belum membayarkan hak karyawannya sejak tahun lalu.

“Tahukah kamu kalau Upin Ipin Universe dibuat oleh Streamline Studios (Malaysia)? Benar, ini merujuk pada fakta bahwa studio tersebut belum membayar gaji staf mereka selama hampir setahun dan melakukan PHK,” tulis akun @SEAgamethetic di sosial media X, dikutip Rabu (9/7/2025).

Akun yang sama mengajak para staf yang terdampak PHK dan menunggu pelunasan haknya oleh perusahaan untuk bersuara.

“Jika Anda adalah staf yang terdampak, sampaikan melalui media sosial untuk meningkatkan kesadaran. Studio seperti ini seharusnya malu dengan pekerjaan yang tidak dibayar,” sambungnya.

Sementara itu, Juni 2024 seorang Desainer Game Senior, Ryan Chin, menyuarakan tuntutannya di sosial media LinkedIn perihal pemecatan tanpa prosedur dan pembayaran yang terlambat.

Ia mengecam studio tersebut karena gagal memberi kompensasi kepada karyawannya baik dengan pemberitahuan yang layak maupun gaji satu bulan sesuai peraturan yang berlaku di Malaysia.

"Memutus hubungan kerja (PHK) karyawan di hari yang sama saja sudah cukup buruk, tetapi melanggar masa pemberitahuan dan pesangon secara terang-terangan tidak dapat dimaafkan," tulisnya dilansir dari Nmiagaming.

Ryan mengisahkan, ia tiba-tiba dipanggil ke rapat virtual pada akhir Februari dan langsung di-PHK. "Saya sedang WFH saat itu. Mereka bilang karyawan lain juga dipanggil ke kantor dan dipecat seketika," ujarnya.

Banyak mantan karyawan lain membenarkan praktik serupa. Loh Tong Hong, yang pernah bekerja di Streamline Studios pada 2015, mengaku pernah menyaksikan 60 lebih karyawan diusir dalam satu jam tanpa pesangon.

"Butuh berbulan-bulan, bahkan tahunan, untuk mendapat kompensasi. Mereka diperlakukan seperti angka, bukan manusia," tulisnya.

Menurut hukum ketenagakerjaan Malaysia, karyawan yang di-PHK berhak mendapat pesangon dan masa pemberitahuan. Namun, Streamline Studios diduga menawarkan pembayaran cicilan, yang tidak kunjung lunas.

Ryan mengungkapkan, ia hanya menerima separuh dari total kompensasi yang dijanjikan dalam 60 hari. "Mereka bahkan bertanya apakah saya 'butuh' uang itu," katanya.

Sumber internal menyebut, setidaknya 20 karyawan dipecat sekaligus tanpa peringatan. Hingga kini, tuntutan pembayaran pesangon masih belum dipenuhi oleh Streamline Studios.

Baca juga artikel terkait GIM atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra