Masuk tirto.id
tirto.id - Para aktivis yang berada di kapal milik armada Global Sumud melaporkan jika mereka mendapatkan serangan berulang kali oleh drone yang diduga diluncurkan oleh Israel. Mereka menampilkan video serangan di media sosial.
Para aktivis yang sedang berlayar menggunakan kapal membuat unggahan secara beruntun sejak semalam tentang berbagai serangan yang mereka terima selama berlayar.
Kapal Global Sumud berangkat dari Barcelona pada akhir Agustus 2025. Tujuan ekspedisi yang berjumlah total 51 kapal ini adalah untuk “memecah blokade ilegal terhadap Gaza” dan mengantarkan bantuan kemanusiaan.
Serangan ke Kapal Global Sumud Flotilla Didalangi Israel?
Para aktivis rutin membagikan perjalanan ekspedisi mereka ke Gaza melalui akun Instagram @globalsumudflotilla. Dari akun Instagram itu juga lah, mereka membagikan suasana mencekam karena diserang oleh drone yang terbang rendah yang terjadi di dekat Yunani.
“Selama beberapa jam terakhir, lebih dari 15 drone telah melayang di atas kapal Alma pada ketinggian rendah, muncul kira-kira setiap 10 menit. Kami yakin drone-drone ini dimaksudkan untuk mengintimidasi, dan berpotensi mengumpulkan intelijen untuk Israel,” tuding para aktivis.
Ada juga unggahan yang memperlihatkan kapal sedang diserang oleh pesawat nirawak yang diunggah di akun yang sama. Meskipun mendapat serangan bertubi-tubi, para aktivis meyakinkan dunia jika mereka tidak akan gentar dan akan terus berlayar.
“Taktik-taktik ini tidak akan menghalangi misi kami untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dan mematahkan pengepungan ilegal. Setiap upaya untuk mengintimidasi kami justru memperkuat komitmen kami. Kami tidak akan dibungkam. Kami akan terus berlayar,” tekad mereka.
Dalam rombongan para aktivis, termasuk juga Greta Thunberg, seorang aktivis lingkungan hidup asal Swedia.
Israel Tak Akan Izinkan Kapal Global Sumud Flotilla Masuk ke Gaza
Seperti diberitakan Times of Israel, Kementerian Luar Negeri Israel menegaskan jika pihaknya tidak akan mengizinkan kapal Global Sumud Flotilla memasuki kawasan Gaza.
Ekspedisi yang membawa bantuan untuk warga Gaza itu dipercaya oleh Israel adalah kaki tangan Hamas, kelompok militan Palestina yang selama ini diperangi oleh negara itu.
“Flotilla ini, yang diorganisir oleh Hamas, ditujukan untuk melayani Hamas. Israel tidak akan mengizinkan kapal memasuki zona pertempuran aktif dan tidak akan membiarkan pelanggaran blokade laut yang sah,” tegas Menteri Luar Negeri Israel, Oren Marmorstein di akun X @OrenMarmorstein.
Marmorstein menambahkan jika para aktivis memang berniat untuk menyalurkan bantuan kepada warga Gaza, mereka meminta kapal berlabuh di Marina Ashkelon. Dari sana, bantuan akan didistribusikan ke Gaza melalui koordinasi Israel.
“Israel mendesak para peserta untuk tidak melanggar hukum dan menerima usulan Israel untuk transfer damai atas bantuan apa pun yang mungkin mereka miliki,” tegas Marmorstein lagi.
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Dipna Videlia Putsanra
