Menuju konten utama

Investasi Harus Naik Dua Kali Lipat Demi Jaga Ekonomi Tumbuh 5%

Rakyat yang boleh menerima bansos secara terus menerus hanyalah mereka yang tergolong sebagai difabel dan juga lanjut usia (lansia).

Investasi Harus Naik Dua Kali Lipat Demi Jaga Ekonomi Tumbuh 5%
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) bersama Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu (kanan), dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri) mengikuti Rapat Kerja bersama Banggar DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/7/2025). Raker tersebut beragendakan laporan dan pengesahan hasil pembahasan panja perumus kesimpulan dalam rangka laporan realisasi semester I dan prognosis II pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2025. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/nz

tirto.id -

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, realisasi investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) pada kuartal I-2025 mengalami pelemahan dengan pertumbuhan hanya di 2,1 persen. Padahal, kinerja investasi dibutuhkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Karena itu, ia mendorong pertumbuhan tersebtu naik dua kali lipat sehingga dapat tumbuh 4,5-4,7 persen. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi bisa dijaga di atas 5 persen per tahun.

"Pada kuartal I-2025, pertumbuhan investasi baru mencapai 2,1 persen. Artinya, laju investasi harus ditingkatkan hingga dua kali lipat," katanya saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis (3/7/2025).

Sementara itu, realisasi investasi yang dihitung oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM pada kuartal I-2025 adalah sebesar Rp465,2 triliun, tumbuh 15,9 persen secara tahunan. Hanya saja, angka tersebut belum cukup untuk mendorong pertumbuhan.

Oleh karen itu, dia mendorong deregulasi untuk menggenjot kinerja investasi dalam negeri. Bentuk deregulasi ini dapat berupa percepatan proses perizinan hingga ke tingkat pemerintah daerah (Perda), penyederhanaan proses impor bagi industri dalam negeri, serta dukungan investasi strategis melalui relaksasi kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

Di sisi lain, pihaknya juga akan memberikan insentif fiskal, mempercepat FDI, dan penguatan peran perusahaan BUMN melalui Danantara.

“Salah satu contoh deregulasi yang cukup berhasil adalah pada sektor perdagangan atau penyaluran pupuk bersubsidi. Sebanyak 145 aturan telah dipangkas, sehingga petani kini dapat memperoleh pupuk secara tepat waktu sebelum masa tanam. Hal ini turut menjelaskan perbaikan pertumbuhan di sektor pertanian,” jelasnya.

Namun begitu, Sri Mulyani mengatakan bahwa investasi bukan satu-satunya kontributor dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal lain yang juga perlu dijaga adalah konsumsi rumah tangga agar tetap tumbuh di atas 5 persen.

Baca juga artikel terkait SRI MULYANI atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Flash News
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana