Menuju konten utama

Insentif Besar Menanti Produsen EV Jika Gunakan TKDN Tinggi

Semakin tinggi TKDN yang dipenuhi oleh produsen EV, maka semakin besar pula insentif yang diberikan oleh pemerintah.

Insentif Besar Menanti Produsen EV Jika Gunakan TKDN Tinggi
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani memberikan keynote speech pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). tirto.id/Qonita Azzahra

tirto.id - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menjanjikan akan memberi insentif besar bagi produsen mobil listrik (electric vehicle/EV) yang menggunakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi. Untuk diketahui sesuai target pemerintah saat ini, nilai TKDN yang harus dipenuhi kendaraan listrik saat ini mencapai 40 persen.

"Dan tentunya kita pun akan memberikan insentif lebih besar lagi apabila mereka (produsen EV) melakukan TKDN," ujar Rosan dalam acara New Energy Vehicle Summit 2025, Selasa (6/5/2025).

Secara konsep, kata Rosan, pemerintah akan mengubah TKDN lebih tinggi dari sebelumnya. Sehingga semakin tinggi TKDN yang dipenuhi oleh produsen EV, maka semakin besar pula insentif yang diberikan oleh pemerintah. "Jadi itu kita lebih positive approach lah ke depannya mengenai TKDN ini," imbuh Rosan.

Di sisi lain, Rosan melaporkan sejak Maret 2020 hingga akhir 2024, sudah ada tujuh produsen kendaraan listrik yang memindahkan investasinya ke dalam negeri. Mereka bahkan sudah melakukan kontruksi dengan nilai investasi mencapai Rp15,4 triliun untuk rencana produksi mobil EV dengan kapasitas 281 ribu unit per tahunnya.

"Jadi sudah ada tujuh perusahaan, itu ada BYD, ada Citroen, ada IONIC, ada Maxus, ada Gili, ada VInfAS dan Volkswagen (VW). Jadi itu yang sudah mulai menyatakan pemindahan dan sudah mulai berjalan," ungkap dia.

CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) itu pun optimistis ke depan produksi kendaraan listrik di Indonesia akan terus meningkat. Total produksi kendaraan listrik bahkan diproyeksikan dapat meningkat menjadi 2,5 juta unit per tahunnya pada 2030 mendatang.

"Jadi saya juga mengajak seluruh lembaga untuk kita berkolaborasi, bersinergi, mempercepat pertumbuhan industri EV nasional dan mengajak juga seluruh masyarakat untuk bisa bertransisi ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan," pungkas Rosan.

Baca juga artikel terkait KENDARAAN LISTRIK atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Dwi Aditya Putra