Menuju konten utama

Info Demo Ojol 17 September di Jakarta & Tuntutannya

Demo ojol 17 September 2025 digelar di Jakarta. Cek tuntutan lengkap driver termasuk desakan usut insiden kematian Affan Kurniawan dan Rusdamdiyansah.

Info Demo Ojol 17 September di Jakarta & Tuntutannya
Sejumlah pengemudi ojek daring (ojol) melakukan aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Senin (21/7/2025). ANTARA FOTO/Fauzan/YU

tirto.id - Demo ojek online (ojol) akan kembali digelar pada Rabu, 17 September besok di Jakarta. Unjuk rasa yang dinamai aksi “179 Ojol” ini akan diikuti oleh kurang lebih 2.000 pengemudi ojol di depan Gedung DPR/MPR RI dengan membawa sejumlah tuntutan.

Demonstrasi akan kembali mewarnai Jakarta Rabu (17/9). Ribuan driver ojol direncanakan akan mendatangi gedung DPR yang berada di Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta untuk menyuarakan aspirasi mereka.

Aksi yang diinisiasi oleh Asosiasi Pengemudi Ojek Online Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) Indonesia ini nantinya juga akan diikuti oleh para kurir dan mahasiswa.

⁠⁠Info Demo Ojol 17 September di Jakarta & Daftar Tuntutannya

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online (Ojol) Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono menyampaikan jika aksi demo ojol besok akan diikuti setidaknya 2.000 driver. Angka tersebut bisa bertambah karena kurir dan mahasiswa dari BEM UI juga diperkirakan akan bergabung.

Tidak dijelaskan dimana titik kumpul massa pada aksi besok, namun mereka menyebut jika unjuk rasa akan berpusat di depan Gedung DPR/MPR RI di Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta.

Salah satu tuntutan yang dibawa dalam aksi unjuk rasa “179 Ojol” itu adalah mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi

“Dudy Purwagandhi tidak kompeten menjadi menterinya Presiden Prabowo, Dudy dinilai lebih menjaga ekosistem pebisnis, menjaga hegemoni perusahaan-perusahaan aplikator dalam mencengkeram para pengemudi ojol,” kata Igun dalam keterangannya, Minggu (14/9/2025).

Berikut daftar lengkap tuntutan dalam demo ojol 17 September 2025:

  1. Mendesak pengesahan RUU Transportasi Online: para driver ojol mendesak adanya regulasi lebih jelas dan memiliki kekuatan hukum lebih tinggi yang memayungi mereka.
  2. Meminta potongan aplikator maksimal 10%: saat ini aplikator (platform seperti Gojek, Grab, dll) memotong tarif yang cukup besar dari pengemudi. Para driver menuntut agar potongan tersebut ditetapkan maksimal 10% agar lebih adil bagi pengemudi.
  3. Menuntut adanya regulasi tarif pengantaran barang dan makanan: pengiriman barang/makanan punya risiko dan biaya yang berbeda dibanding antar penumpang, pengemudi ojol ingin adanya regulasi khusus agar tarifnya lebih manusiawi.
  4. Menuntut adanya audit investigatif potongan 5%: para driver ojol menginginkan adanya audit yang menyeluruh dan transparan terhadap bagaimana aplikator melakukan pemotongan/pengambilan komisi, agar bisa diketahui apakah aplikator menjalankan regulasi dengan benar.
  5. Menuntut penghapusan program yang merugikan driver: menuntut penghapusan program-program aplikasi yang dianggap merugikan karena terkadang menekan penghasilan driver atau membuat persaingan tidak adil antar driver, seperti "aceng", "slot", "multi order", dan "member berbayar".
  6. Memberhentikan Menteri Perhubungan: mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi yang dinilai pro aplikator.
  7. Mendesak Kapolri mengusut tuntas kasus tewasnya dua ojol: para pengemudi ojol juga meminta Kapolri untuk mengusut tuntas kasus meninggalnya dua pengemudi ojol, yaitu Affan Kurniawan di Jakarta dan Rusdamdiyansah di Makassar, saat kericuhan aksi demo Agustus lalu.

Baca juga artikel terkait DEMO OJOL atau tulisan lainnya dari Prihatini Wahyuningtyas

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Prihatini Wahyuningtyas
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Dipna Videlia Putsanra