Masuk tirto.id
tirto.id - Gempa bumi susulan berkekuatan Magnitudo 4,8 mengguncang Waropen, Papua, pada Jumat (3/10/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa susulan ini terjadi pukul 13.18 WIB atau 15.17 WITA.
Gempa tersebut berpusat di darat 67 km barat daya Waropen. Gempa berada di kedalaman 16 km dan koordinat 2,83 LS-136,29 BT. Gempa dirasakan Enarotali dengan skala Mercalli atau Modified Mercalli Intensity (MMI) II.
Gempa dirasakan itu terjadi hanya 6 menit dari gempa M5,4 yang sebelumnya mengguncang Waropen pada Jumat pukul 13.02 WIB atau 15.02 WIT. Gempa pada siang itu berada di kedalaman 10km, koordinat 2,88 LS-136,32 BT, dan berpusat darat 39 km barat daya Waropen.
Gempa Waropen pukul 13.02 WIB ini dirasakan di sejumlah wilayah, masing-masing dengan MMI, yaitu III Nabire, II-III Enarotali, dan II-III Dogiyai.
Sepanjang hari ini, BMKG mencatat ada beberapa gempa dirasakan di Waropen. Gempa dirasakan lain di Waropen tercatat pada Jumat pukul 05.45 WIB atau 07.45 WIT dengan kekuatan guncangan M5,7.
Gempa M5,7 pada Jumat pagi ini berpusat di darat 66 km barat daya Waropen, dengan kedalaman 43 km, serta koordinat 2,83 LS-136,32 BT. Gempa pada pagi tersebut dirasakan di IV-V Nabire dan III Enarotali.
Selain di Papua, gempa dirasakan lain berkekuatan M4,6 dilaporkan BMKG terjadi di Boroko-Bolmut, Sulawesi Utara pukul 10.55 WIB. Gempa di kedalaman 10km ini dan berpusat laut 68 km barat laut Boroko-Bolmut.
Gempa Boroko-Bolmut hari ini dirasakan hingga Kota Gorontalo dengan skala MMI II. Tempat lain yang merasakan gempa Boroko-Bolmut (dengan skala MMI) ialah II-III Kabupaten Bone Bolango, II Kabupaten Gorontalo Utara, serta II Kabupaten Gorontalo
BMKG akan memberikan informasi terkait gempa, dengan catatan bahwa parameter gempa bumi dapat berubah dan boleh jadi belum akurat, kecuali telah direvisi atau dianalisis ulang oleh ahli seismologi. Cakupan wilayah yang terdampak gempa juga akan diperbarui secara berkala.
Terkait gempa, masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diharapkan memastikan bangunan rumah tahan gempa dan memeriksa potensi kerusakan setelah terjadi guncangan.
Informasi resmi mengenai gempa bumi dapat diakses melalui laman BMKG, aplikasi InfoBMKG, serta kanal media sosial resmi BMKG.
Editor: Yantina Debora
