tirto.id - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menilai menurunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disebabkan oleh faktor global dan nasional yang mempengaruhi pergerakan saham.
Dari dalam negeri, Sri Mulyani mengaku mendengarkan beberapa pernyataan yang mengatakan sentimen itu berasal dari redupnya kepercayaan publik terhadap beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dia menilai faktor tersebut terlihat dari pergerakan saham-saham perusahaan BUMN yang anjlok beberapa waktu belakangan.
Mengenai hal itu, dia memastikan BUMN dikelola dengan baik sehingga investor pasar modal tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut.
“Kami menyampaikan pesan ke BUMN dan juga Danantara yang nanti mengelola BUMN itu, bahwa kepastian pengelolaan BUMN secara profesional, transparan, seperti yang selama ini Presiden Prabowo sampaikan. Itu menjadi prinsip yang akan terus dilakukan,” ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Dia juga memerintahkan para pejabat BUMN untuk turut memberi penjelasan terkait pengelolaan perusahaan secara transparan kepada publik, begitupun juga perusahaan swasta.
“Dan tentu manajemen dari BUMN-BUMN tersebut juga bertanggung jawab untuk bisa menjelaskan kepada masyarakat sehingga mereka juga memiliki tingkat kepercayaan terhadap perusahaan tersebut,” ucapnya.
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada penutupan perdagangan saham Selasa (18/3/2025). Melansir dari RTI, IHSG ditutup turun 248,559 poin atau 3,84 persen ke 6.623,388.
Pada penutupan perdagangan kali ini, sebanyak 118 saham naik, 554 saham turun, dan 139 saham tidak bergerak. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 1,548.289 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 29.506 miliar saham senilai Rp19.290 triliun.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEl) menghentikan perdagangan saham selama 30 menit buntut penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5 persen.
Tindakan tersebut dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEl Nomor: Kep- 00024/BE|/03-2020 perihal perubahan panduan penanganan kelangsungan perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam kondisi darurat.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Bayu Septianto