Menuju konten utama

Hukum Donor Darah saat Puasa di Bulan Ramadhan & Waktu Idealnya

Donor darah bisa dilakukan kapan saja, bahkan saat puasa di bulan Ramadhan. Lantas, apakah di ambil darah membatalkan puasa? Ini penjelasannya.

Hukum Donor Darah saat Puasa di Bulan Ramadhan & Waktu Idealnya
Petugas Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh Utara menunjukkan darah pendonor saat berlangsung donor darah keliling di Kota Lhokseumawe, Aceh, Selasa (26/6/2018). ANTARA FOTO/Rahmad

tirto.id - Donor darah memiliki banyak manfaat, bukan hanya untuk kemanusiaan, tetapi juga untuk diri sendiri. Namun, apakah boleh donor darah dalam keadaan puasa?

Dikutip dari laman Palang Merah Indonesia (PMI), donor darah mempunyai beberapa fungsi bagi sang pendonor, seperti menjaga kesehatan jantung, meningkatkan produksi sel darah merah, membantu menurunkan berat badan, mendapatkan kesehatan secara psikologis, dan dapat mendeteksi penyakit serius.

Ketika seorang muslim berpuasa, terutama tengah menjalani puasa Ramadhan, apakah di ambil darah membatalkan puasa? Lantas, bagaimana hukum donor darah dalam Islam?

Apakah Donor Darah Membatalkan Puasa?

Jika sedang berpuasa, bagaimana dengan seseorang yang melakukan donor darah? Keluar darah saat puasa apa hukumnya?

Dalam “Hukum Donor Darah saat Puasa” oleh M. Mubasysyarum Bih sebagaimana dikutip dari laman Nu.or.id, donor darah yang dilakukan dengan proses injeksi di bagian tangan, tidak dapat membatalkan puasa. Sebab tidak ada benda yang masuk ke anggota tubuh bagian dalam melalui rongga terbuka.

Proses pengambilan darah tersebut, hanya sekedar melukai tubuh pada pengambilan darah dan tidak mempengaruhi keabsahan puasa. Hal ini sama dengan ketika tubuh terluka akibat batu, jarum, pisau, atau benda lainnya.

Syekh Wahbah al-Zuhaili dalam al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu menyebutkan, “Orang yang berpuasa tidak batal dengan hal-hal sebagai berikut; dan mengeluarkan darah sebab mimisan, melukai diri atau dilukai orang lain atas seizinnya dan tidak ada sesuatu dari alatnya yang masuk pada lubang tubuh, meski sebagai ganti dari hijamah, sebab tidak ada nash di dalam hal tersebut dan qiyas tidak menuntutnya.”

Kapan Waktu Terbaik Donor Darah saat Puasa?

Dalam Islam, mendonorkan darah kepada seseorang yang membutuhkan, dinilai sangat mulia. Ada peluang, dengan darah yang kita sumbangkan, seseorang akan selamat dari ancaman yang bisa berupa kematian.

Dalil donor darah dapat merujuk pada Surah al-Maidah ayat 32, “… dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia seluruhnya.”

Dalam penjelasan yang diberikan oleh Aji Putro seorang Petugas Pencari Pelestari Donor Darah Suka Rela PMI Kota Pekalongan sebagaimana dikutip dari Antara, disebutkan beberapa tips bagi masyarakat yang ingin berdonor darah saat berpuasa.

Tips tersebut berkaitan dengan waktu terbaik donor darah saat puasa. Waktu yang disarankan adalah mendekati waktu berbuka puasa atau setelah melaksanakan Shalat Tarawih, serta setelah tubuh telah mendapatkan asupan cairan yang cukup.

Akan tetapi, jika seseorang ingin berdonor darah pada siang hari, Aji Putro menegaskan bahwa penting untuk memastikan bahwa kondisi tubuhnya sehat dan tidak melewatkan sahur.

Aji Putro juga menjelaskan manfaat dari melakukan donor darah, di antaranya adalah membantu sesama dan meningkatkan metabolisme tubuh melalui sirkulasi darah yang baru.

Selain itu, kondisi kesehatan akan selalu terpantau karena setiap pendonor akan menjalani pemeriksaan untuk memastikan tidak mengidap HIV, sifilis, atau hepatitis setelah melakukan donor.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2024 atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Edusains
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus
Penyelaras: Ibnu Azis