tirto.id - Presiden AS Donald Trump mengancam mengenakan tarif tambahan 10 persen kepada negara-negara anggota BRICS, termasuk Indonesia. Namun, ancaman ini tidak mengkhawatirkan Presiden Prabowo Subianto, sebagaimana disampaikan oleh Utusan Khusus Presiden sekaligus adiknya, Hashim Djojohadikusumo.
Menurut Hashim ancaman Trump itu tidak benar-benar serius. Pasalnya, negara-negara anggota BRICS sebagian merupakan negara sahabat AS.
"Enggak juga lah, kan masih kawan-kawannya mereka (AS). Kan Mesir masuk BRICS. Emirat, kawannya Trump, juga masuk BRICS," kata Hashim di The Energy Building, Jakarta, Senin (7/7/2025), menjawab pertanyaan terkait apakah Presiden memiliki kekhawatiran atas tarif tambahan Trump bagi anggota BRICS.
Meski demikian, Trump tampaknya tak pernah main-main dengan ucapannya. Indonesia baru saja mendapatkan surat resmi dari Gedung Putih perihal pengenaan tarif resiprokal sebesar 32 persen terhadap barang ekspor dalam negeri.
Tarif tambahan ini mulai akan berlaku pada 1 Agustus 2025. Jika benar anggota BRICS akan dikenakan tambahan tarif sebesar 10 persen, maka Indonesia akan dipukul beban tambahan sebesar 42 persen untuk setiap barang ekspornya.
"Setiap negara yang berpihak pada kebijakan anti-Amerika, BRICS, akan dikenakan tarif tambahan sebesar 10 persen. Tidak ada pengecualian untuk kebijakan ini," kata Trump dalam unggahan di Truth Social.
Sebagai informasi, saat ini negara anggota BRICS berdiri dari 11 negara, yaitu: Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Ethiopia, Indonesia, dan Iran.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































