Menuju konten utama

RI Terancam, Trump Bakal Pukul Anggota BRICS Tarif Tambahan 10%

Tarif tambahan tersebut direncanakan bakal dikenakan kepada negara-negara yang berpihak pada kebijakan anti-Amerika.

RI Terancam, Trump Bakal Pukul Anggota BRICS Tarif Tambahan 10%
Presiden AS Donald Trump mengangkat bagan "tarif timbal balik" saat berpidato dalam acara pengumuman perdagangan "Make America Wealthy Again" di Rose Garden, Gedung Putih pada 2 April 2025 di Washington, DC. Trump, yang menyebut acara tersebut sebagai "Hari Pembebasan", diperkirakan akan mengumumkan tarif tambahan yang menargetkan barang-barang yang diimpor ke AS. Chip Somodevilla/Getty Images/AFP (Foto oleh CHIP SOMODEVILLA / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

tirto.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam bakal mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen kepada negara-negara anggota BRICS, organisasi antarpemerintah yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Iran, Mesir, Etiopia, Uni Emirat Arab, dan Indonesia.

Tarif tambahan tersebut direncanakan bakal dikenakan kepada negara-negara yang berpihak pada kebijakan anti-Amerika karena dinilai bakal menimbulkan ketidakpastian lebih lanjut dalam perdagangan global.

"Negara mana pun yang berpihak pada kebijakan Anti-Amerika BRICS, akan dikenakan tarif tambahan sebesar 10 persen. Tidak akan ada pengecualian untuk kebijakan ini," kata Trump pada Minggu malam dalam sebuah posting Truth Social, dikutip Bloomberg, Senin (7/7/2025).

Meski begitu, unggahan Trump tidak menyebutkan kebijakan mana yang dianggapnya sebagai anti-Amerika, juga tidak memberikan rincian kapan tarif tersebut akan dikenakan. Sebelumnya, ia bahkan mengancam akan mengenakan pungutan 100 persen bea masuk teehadap anggota BRICS, jika mereka 'membuang' dolar AS dalam perdagangan bilateral.

Apalagi, seiring dengan niat mengurangi dominasi AS dalam perdagangan internasional, negara-negara anggota BRICS sepakat untuk mengembangkan sistem pembayaran lokal dan instrumen lain yang dapat memfasilitasi perdagangan dan investasi antarnegara.

Terkait hal ini, pada Minggu (6/7/2025), para pemimpin BRICS setuju melanjutkan pembicaraan tentang sistem pembayaran lintas batas untuk perdagangan dan investasi—sebuah proyek yang telah mereka bahas selama satu dekade, meskipun kemajuannya lambat.

Perlu diketahui, ancaman pengenaan tarif tanbahan tersebut muncul saat Gedung Putih tengah bersiap mengirim surat terkait keputusan kebijakan tarif kepada puluhan negara mitra dagang, menyusul akan berakhirnya penangguhan 90 hari pada Rabu, 9 Juli 2025.

Dalam unggahan terpisah, Trump mengatakan, surat-surat tersebut akan mulai dikirimkan mulai Senin siang waktu Washington.

Sementara itu, selama akhir pekan ini kelompok negara BRICS, termasuk Indonesia tengah mengadakan pertemuan di Rio de Jeneiro, Brasil. Pada agenda tersebut, para pemimpin dari 10 negara sepakat mengutuk serangan AS dan Israel terhadap Iran dan meminta pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menarik pasukan dari Jalur Gaza.

"Mereka mendesak penyelesaian yang 'adil dan langgeng' untuk konflik di Timur Tengah," tulis Bloomberg dalam laporannya.

Baca juga artikel terkait TRUMP atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Hendra Friana