tirto.id - Kementerian Sosial (Kemensos) akan menggelar program pemberdayaan warga miskin di 9 desa di Jawa Tengah. Program ini akan menjadi pilot project Graduasi Bantuan Sosial tahun 2025.
Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono, memaparkan rencana tersebut dalam Workshop "Desa Sejahtera Mandiri" di Gedung Serba Guna Tat Twam Asi, Panti Pelayanan Sosial Anak Kumuda Putra Putri, Magelang, pada Rabu (4/6/2025).
Dia menyatakan, Kemensos menargetkan program pemberdayaan masyarakat di desa-desa Jawa Tengah itu menjadi bagian dari strategi nasional menuntaskan kemiskinan. Langkah ini sekaligus untuk merespons perintah Presiden Prabowo Subianto terkait penurunan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia menjadi nol persen pada tahun 2026.
"Di Jawa Tengah kita akan mulai di 9 desa, target menengahnya 923 desa, ada tambahan dari Bappeda, jadi berjumlah 1.278 untuk 35 kabupaten," kata Agus Jabo.
"Jadi pada hari ini kita workshop, menyamakan konsep dan program, sampai sedetail-detailnya supaya program pemberdayaan segera berjalan dan masyarakat bisa berdaya, bisa mandiri, bisa produktif," kata dia melanjutkan.
Sembilan lokasi pilot project Graduasi Bantuan Sosial tahun 2025 di Jateng tadi merupakan desa-desa dengan jumlah penerima bantuan sosial dan Program Keluarga Harapan (PKH) terbanyak.
Daftar sembilan desa yang menjadi lokasi program pemberdayaan dari Kemensos tersebut adalah:
- Desa Pesodongan, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo
- Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang
- Desa Wlahar, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes
- Desa Kalisalak, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas
- Desa Ngresrep Balong, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal
- Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri
- Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan
- Desa Purwosari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang
- Desa Peniron, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen.
DTSEN yang kini menjadi dasar penyaluran bansos memuat data nama, alamat, dan profil warga miskin di seluruh Indonesia. Maka itu, data di atas mencerminkan realitas terkini.
Kolaborasi untuk Pemberdayaan Warga Miskin
Pada kesempatan yang sama, Agus Jabo mengatakan, Kemensos memerlukan kolaborasi dengan pihak lain untuk menghapus kemiskinan ekstrem sepenuhnya pada 2026 sekaligus menurunkan angka kemiskinan menjadi di bawah 5 persen di tahun 2029, sebagaimana perintah dari Presiden Prabowo. Saat ini, angka kemiskinan ekstrem di Indonesia masih sebesar 1,13% atau 3,17 juta orang.
"Tentunya Kemensos tidak bisa sendirian, harus bekerja sama," kata Agus Jabo.
Oleh karena itu, hingga Mei 2025 lalu, Kemensos telah menginisiasi sejumlah kolaborasi untuk menggelar program pemberdayaan warga miskin di sembilan lokasi di Jawa Tengah.
Di antara program kolaborasi itu adalah pelatihan membuat anyaman dari bahan enceng gondok oleh Kemensos di Desa Kalisalak dan Pesodongan, pembangunan jamban sehat di Kalisalak oleh PT Bhimasena Prima Indonesia senilai Rp15 juta, serta pembuatan kandang kambing perah oleh BPR BKK Wonosobo di Desa Pesodongan senilai Rp30 juta.
Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah juga melatih warga Desa Kalisalak dan Pesodongan untuk mengolah produk lokal dan memberikan pendampingan usaha. Selain itu, ada pula pelatihan digital marketing di Desa Ngresrep dan Gambuhan.
Dinas Sosial Jateng pun sudah menggelar pelatihan pengolahan makanan di Desa Dimoro dan Desa Pesodongan. Di program lainnya, Dinsos Jateng menyiapkan 65 Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dengan dana Rp1,3 miliar serta Usaha Ekonomi Produktif (UEP) bagi 105 penerima senilai Rp210 juta.
Sementara itu, melalui Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman Jawa Tengah, telah disalurkan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Desa Kalisalak, Desa Dimoro, Desa Kepuhsari, Desa Pesodongan, dan Desa Gambuhan.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah Yudi Indras memberikan apresiasi atas langkah Kemensos mendorong pemberdayaan warga miskin. "Ini ke depan menjadi suatu langkah yang baik, dan kita bersama-sama menurunkan angka kemiskinan," kata Yudi.
Dengan berbasis pada data akurat dan kolaborasi, program pemberdayaan masyarakat ini diharapkan menjadi solusi untuk menuntaskan kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan di Indonesia.
(INFO KINI)
Penulis: Tim Media Servis
Masuk tirto.id


































