Menuju konten utama
Tips Kesehatan

Hal yang Bisa Dilakukan Sebelum Tidur agar Nyenyak

Hal yang bisa dilakukan sebelum tidur agar bisa nyenyak, salah satunya dengan menulis jurnal.

Hal yang Bisa Dilakukan Sebelum Tidur agar Nyenyak
Ilustrasi Tidur. foto/istckphoto

tirto.id - Tidur adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Saat tidur, tubuh akan beristirahat, sekaligus memperbaiki sel-sel dalam organ tubuh yang rusak.

Jadi, kalau tidur kamu tidak nyenyak, maka wajar saja jika kamu akan merasa kelelahan dan tidak punya cukup energi untuk melakukan berbagai aktivitas.

Menurut laman Healthline, saat kamu mengalami kesulitan tidur, kesehatan fisik dan mentalmu pasti akan terpengaruh.

Sulit tidur juga akan membuatmu sering sakit kepala dan sulit untuk berkonsentrasi.

Secara umum, kebanyakan orang dewasa butuh sekitar delapan jam tidur setiap malam untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Maka, jika kamu sering tidur kurang dari delapan jam, kamu mungkin akan mengalami berbagai gejala seperti ini:

  • Ketidakmampuan untuk fokus di siang hari
  • Sering sakit kepala
  • Lekas marah
  • Kelelahan di siang hari
  • Bangun terlalu pagi
  • Terbangun sepanjang malam
  • Butuh beberapa jam untuk tertidur
  • Merasa tidak berenergi, terutama di siang hari
  • Memiliki lingkaran hitam di bawah mata
Berbagai kondisi di atas sering dialami Dewi (38), seorang ibu sekaligus pekerja media. Ia mengaku, seringnya tidur sekitar 3-4 jam saja, lantaran pekerjaan sehari-hari yang dilakoninya.

"Yang merasa ibu-ibu pasti paham betul, kerjaan sebagai ibu itu ga ada kata selesainya, apalagi kalau ibunya juga seorang pekerja kantoran. Jadi kurang tidur sudah biasa. Tapi dampaknya jadi kemana-mana, saya itu sering pusing, emosi enggak stabil, kadang jadi kurang fokus dan yang pasti punya mata panda," ujarnya.

Lalu, apa saja hal-hal yang menyebabkan gejala-gejala semacam di atas?

Hal yang Bisa Membuat Tidur Tidak Nyenyak

Dikutip Mayo Clinic, jika kamu sulit tidur dengan nyenyak, biasanya ada beberapa penyebab yang menyertainya di antaranya:

1. Stres

Ilustrasi Stres

Ilustrasi Stres. foto/istockphoto

Kalau kamu punya banyak kekhawatiran tentang pekerjaan, sekolah, kesehatan, keuangan, keluarga dan berbagai permasalahan hidup lainnya, termasuk ragam trauma yang belum juga bisa kamu lupakan, maka bisa-bisa pikiranmu akan tetap aktif saat malam hari.

Akibatnya, kamu jadi sulit untuk memejamkan mata.

Stres merupakan hal utama yang membuat Dewi jadi susah tidur. Menurutnya, ritme kehidupan yang dijalani, mau tidak mau membuatnya jadi sering memikirkan banyak hal.

"Masalah kerjaan yang belum beres, urusan anak, belum lagi urusan-urusan yang lainnya. Ini membuat saya terbiasa jadi kurang tidur, tapi buat yang lain jangan dicontoh, karena benar-benar akan menguras emosi, pikiran, dan tenaga," jelas Dewi.

Selain stres, beberapa penyebab lainnya, antara lain:

2. Ritme sirkadian yang tidak sama

Ilustrasi bekerja sendiri

Ilustrasi seorang wanita bekerja butuh ketenangan dan kesendirian. FOTO/Istock

Kamu memiliki ritme sirkadian yang bertindak sebagai jam internal, memandu siklus tidur-bangun, metabolisme, dan suhu tubuh.

Kalau ritme sirkadianmu terganggu, salah satunya akibat jet lag atau sering berganti shift kerja, maka kamu akan sulit untuk tidur dengan nyenyak.

3. Kamu punya kebiasaan tidur yang buruk

Ilustrasi tertidur di depan tv

Ilustrasi tertidur di depan tv. Getty Images/iStockphoto

Kamu terbiasa tidur dengan jadwal tidak teratur, kamu sebelum tidur menonton TV, berselancar di layar HP, melihat Youtube dan sosial media, bermain video game, atau kamu punya lingkungan tidur yang tidak nyaman.

4. Makan terlalu banyak saat malam hari

Ilustrasi pelampiasan stress

Ilustrasi pelampiasan stres. iStockphoto/GettyImages

Kalau kamu makan terlalu banyak sebelum tidur, maka tubuhmu bisa merasa tidak nyaman saat berbaring.

Aliran balik asam dan makanan dari lambung ke kerongkongan setelah makan, bisa membuatmu tetap terjaga sepanjang malam.

5. Gangguan kesehatan jiwa

Ilustrasi Trauma Psikis

Ilustrasi trauma psikis. Getty Images/iStockphoto

Berbagai gangguan kejiwaan, seperti kecemasan berlebihan, stres pascatrauma, ataupun depresi juga dapat membuatmu tidur tidak nyenyak.

6. Kamu mengonsumsi obat-obatan

Ilustrasi Obat

Ilustrasi Obat-obatan. FOTO/iStockphoto

Jika kamu mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti antidepresan, obat asma, obat tekanan darah, pereda nyeri, obat alergi dan flu, serta penurun berat badan yang mengandung kafein, maka wajar saja jika tidurmu seringkali tidak nyenyak.

7. Kondisi medis

Ilustrasi Sel Kanker

Ilustrasi Sel Kanker. Foto/iStockphoto

Terdapat berbagai kondisi medis, seperti nyeri kronis, kanker, diabetes, penyakit jantung, asma, penyakit gastroesophageal reflux (GERD), tiroid yang terlalu aktif, penyakit Parkinson, dan penyakit Alzheimer, yang membuatmu sulit tidur dengan nyenyak.

8. Kamu punya permasalahan terkait tidur

Kurang Tidur

Ilustrasi Orang Kurang Tidur. [Foto/Istock]

Kamu juga bisa tidur tidak nyenyak karena mengidap sleep apnea, dan restless legs syndrome yang menyebabkan sensasi tidak nyaman di kaki.

9. Sebelum tidur mengonsumsi kafein, nikotin, dan alkohol

Ilustrasi Minum Kopi

Ilustrasi minum kopi. Getty Images/iStockphoto

Berbagai hal yang mengandung kafein, nikotin dan alkohol ini akan berfungsi sebagai stimulan pada tubuhmu, sehingga tubuhmu sulit untuk beristirahat dengan tenang.

5 Hal yang Bisa Dilakukan Sebelum Tidur agar Nyenyak

Supaya bisa tidur dengan nyenyak sehingga tubuh jadi lebih sehat dan kamu pun lebih produktif, maka kamu bisa melakukan berbagai hal ini, sebagaimana merujuk dari Antara News:

1. Kamu harus tidur tepat waktu

Kalau kamu selalu tidur dan bangun tidur pada waktu-waktu yang teratur, maka jam biologismu akan semakin kuat.

Selain tidur tepat waktu, sebisa mungkin kamu harus menghindari berolahraga mendekati waktu tidur.

Kalau kamu tetap berolahraga sebelum tidur, maka kamu bisa mengalami kegelisahan, dan suhu tubuhmu akan meningkat.

2. Atur ruang tidur senyaman mungkin

Suhu ruangan di tempat tidur harus tetap terjaga dengan baik. Selain itu, kamu juga harus membatasi cahaya masuk ke kamar saat kamu hendak tidur.

Gunakan tirai hitam, masker mata, atau gunakan lampu tidur agar cahaya tidak mengganggu mata.

Menjauhkan berbagai perangkat elektronik dari sisi tempat tidur, paling tidak selama kamu tidur, juga sangat disarankan agar tidurmu lebih nyenyak.

Kalau lebih dari 25 menit matamu sulit terpejam, kamu bisa bangun, dan membaca di buku di bawah cahaya redup.

3. Ciptakan rutinitas yang sehat sebelum tidur

Ilustrasi Sikat Gigi

Ilustrasi Sikat Gigi. foto/istockphoto

Supaya kamu bisa tidur dengan nyenyak, kamu bisa menciptakan rutinitas-rutinitas agar otakmu membaca rutinitas itu sebagai sinyal ajakan untuk tidur.

Selain itu, rutinitas-rutinitas itu juga sebuah pembentukan kebiasaan yang sehat. Misalnya sebelum tidur kamu bisa menyiapkan pakaian untuk esok hari, menyikat gigi, atau menyiapkan tas yang akan kamu bawa esok hari.

4. Kamu harus berusaha untuk rileks

Ilustrasi Kesehatan Mental

Ilustrasi meditasi di tempat tidur. foto/Istockphoto

Usahakan untuk rileks sebelum tidur. Kamu bisa membaca buku, meditasi dan yoga. Dengan membaca buku atau meditasi, pernapasanmu akan makin melambat, dan otot-ototmu perlahan akan mengendur.

5. Menulis jurnal harian

Ilustrasi Journaling

Ilustrasi menulis jurnal. foto/istrockphoto

Sebelum tidur, kamu bisa menulis berbagai kekhawatiran, termasuk berbagai hal yang mengganggu pikiranmu.

Dengan menuliskan hal-hal yang mengganggu pikiranmu dalam sebuah jurnal, keruwetan di kepalamu akan sedikit terurai, dan kamu bisa sedikit rileks, sehingga kamu bisa tidur dengan nyenyak.

Gampang dan cukup sederhana, kan, untuk melakukan berbagai hal yang bisa membuatmu tidur lebih nyenyak ini.

Namun, kalau 5 hal ini belum juga bisa membuatmu tidur nyenyak, maka kamu sebaiknya segera berkonsultasi kepada ahli atau profesional yang memahami tentang permasalahan tidur ini.

Baca juga artikel terkait CARA TIDUR NYENYAK atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno