Masuk tirto.id
tirto.id - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8 mengguncang wilayah lepas pantai timur Rusia pada Selasa (29/7/2025) pukul 08.25 waktu setempat. Episentrum terletak di dekat Semenanjung Kamchatka, sekitar 250 kilometer dari Pulau Hokkaido, Jepang.
Berdasarkan penuturan Chris Elders, Pakar Geologi Struktural di Universitas Curtin di Australia kepada Al Jazeera, gempa di Rusia terjadi di Cincin Api Pasifik, area dengan aktivitas vulkanis signifikan dan aktivitas gempa bumi.
“Di bagian Samudra Pasifik ini, Samudra Pasifik bergerak ke bawah sisi timur Rusia… dan pergerakan lempeng tektonik inilah yang menghasilkan gempa bumi yang sangat besar ini,” kata Elders.
Elders juga menerangkan dasar laut yang terangkat sedikit akibat gempa bumi Rusia sehingga menggeser air ke samping, menghasilkan gelombang tsunami.
Gempa bumi di Rusia memicu tsunami yang menyebabkan banjir di kota pelabuhan Severo-Kurilsk, Rusia, yang berpenduduk sekitar 2.000 orang. Di Petropavlovsk-Kamchatsky, kota terbesar di wilayah Kamchatka, warga panik keluar rumah tanpa perlengkapan karena guncangan keras.
Peringatan tsunami sempat dikeluarkan untuk wilayah pesisir Jepang, Alaska, hingga Pantai Barat Amerika Serikat. Dilansir laman Reuters, Badan cuaca Jepang mengatakan, pihaknya memperkirakan gelombang tsunami setinggi 3 meter akan mencapai area luas di pesisir pantai utara.
Deretan Gempa Besar di Dunia
Sepanjang sejarah, sejumlah wilayah di dunia telah diguncang gempa bumi dahsyat yang menimbulkan kerusakan besar dan korban jiwa.
Sebagian besar gempa terjadi di kawasan rawan seperti Cincin Api Pasifik, tempat lempeng tektonik sering bertumbukan.
Berikut adalah deretan gempa besar di dunia:
1. Yogyakarta, Indonesia pada 2006
- Magnitudo: 6.3
- Korban jiwa: 5.700
- Daerah Bantul menjadi wilayah terdampak paling parah. Ratusan ribu rumah rusak dan ribuan lainnya luka-luka.
2. L’Aquila, Italia pada 2009
- Magnitudo: 6.3
- Korban jiwa: 300
- Gempa mengguncang kota bersejarah ini, merusak bangunan tua dan meninggalkan puluhan ribu orang tanpa rumah. Banyak bangunan peninggalan abad pertengahan turut rusak.
3. Bam, Iran pada 2003
- Magnitudo: 6.6
- Korban jiwa: 26.000
- Kota tua Bam, yang didominasi bangunan dari bata tanah liat, hancur total. Banyak bangunan tidak mampu bertahan terhadap guncangan.
4. Azad Kashmir, Pakistan pada 2005
- Magnitudo: 7.6
- Korban jiwa: 80.000
- Menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan krisis pengungsi besar. Banyak bangunan hancur total di daerah pegunungan terpencil.
5. Northridge, California, AS pada 1994
- Magnitudo: 6.8
- Korban jiwa: 60
- Kerusakan besar terjadi di Lembah San Fernando, termasuk jembatan dan jalan raya. Bangunan tahan gempa berhasil mengurangi jumlah korban jiwa.
6. Kobe, Jepang pada 1995
- Magnitudo: 6.9
- Korban jiwa: 5.502
- Gempa menghancurkan lebih dari 200.000 bangunan dan melumpuhkan sistem transportasi. Ribuan orang kehilangan tempat tinggal di tengah musim dingin.
7. Port-au-Prince, Haiti pada 2010
- Magnitudo: 7.0
- Korban jiwa: 316.000
- Salah satu gempa paling mematikan di abad ke-21. Infrastruktur yang rapuh menyebabkan keruntuhan besar dan krisis kemanusiaan.
8. Christchurch, Selandia Baru pada 2011
- Magnitudo: 7.0
- Korban jiwa: 180
- Gempa susulan yang dangkal meruntuhkan bangunan tua di pusat kota. Banyak korban jiwa terjadi di bangunan komersial yang roboh.
9. Loma Prieta, California, AS pada 1989
- Magnitudo: 7.1
- Korban jiwa: 62
- Sebagian Jembatan Bay runtuh, menyebabkan kemacetan dan korban jiwa. Gempa ini menjadi pengingat pentingnya perbaikan infrastruktur tahan gempa.
10. Ercis dan Van, Turki pada 2011
- Magnitudo: 7.2
- Korban jiwa: 600
- Ribuan rumah dan gedung ambruk, termasuk bangunan apartemen bertingkat. Banyak wilayah hancur total akibat konstruksi yang lemah.
11. Izmit, Turki pada 1999
- Magnitudo: 7.4
- Korban jiwa: 17.000
- Gempa besar ini menghancurkan infrastruktur industri dan perumahan. Banyak korban terjebak di dalam gedung yang runtuh saat malam hari.
12. Taiwan (Nan-t'ou) pada 1999
- Magnitudo: 7.7
- Korban jiwa: 2.400
- Menjadi gempa terburuk di Taiwan dalam beberapa dekade. Data dari gempa ini sangat berguna bagi studi seismik dan rekayasa bangunan.
13. Kahramanmaras, Turki pada 2023
- Magnitudo: 7.8
- Korban jiwa: 50.000
- Dua gempa besar mengguncang selatan Turki dan Suriah, menghancurkan lebih dari 240.000 bangunan. Ribuan orang kehilangan tempat tinggal dalam sekejap.
14. Muisne, Ekuador pada 2016
- Magnitudo: 7.8
- Korban jiwa: 500
- Gempa merobohkan ribuan bangunan di sepanjang pesisir dan menyebabkan ribuan orang luka-luka. Wilayah yang terdampak membutuhkan waktu lama untuk pulih.
15. Kathmandu, Nepal pada 2015
- Magnitudo: 7.8
- Korban jiwa: 9.000
- Menghancurkan situs warisan budaya dan memicu longsor di Himalaya. Gempa ini juga diikuti beberapa gempa susulan besar.
16. Sichuan, Tiongkok pada 2008
- Magnitudo: 7.9
- Korban jiwa: 69.000
- Menghancurkan sekolah, rumah, dan jalan di wilayah pegunungan. Ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal, dan jutaan lainnya terdampak.
17. Bhuj, India pada 2001
- Magnitudo: 8.0
- Korban jiwa: 20.000
- Merobohkan ribuan bangunan dan menimbulkan kerusakan besar di negara bagian Gujarat. Guncangan terasa hingga ke Pakistan.
18. Maule, Chili pada 2010
- Magnitudo: 8.8
- Korban jiwa: 521
- Gempa memicu tsunami dan menyebabkan kerusakan di wilayah tengah Chili. Guncangan terasa hingga ke Buenos Aires, Argentina.
19. Honshu, Jepang pada 2011
- Magnitudo: 9.0
- Korban jiwa: 20.000
- Gempa dan tsunami besar menyebabkan kehancuran luas dan krisis nuklir di Fukushima. Ini merupakan salah satu bencana terburuk dalam sejarah Jepang modern.
20. Aceh, Indonesia pada 2004
- Magnitudo: 9.1
- Korban jiwa: 200.000
- Tsunami raksasa yang dipicu gempa ini menewaskan ratusan ribu orang dari Asia Tenggara hingga Afrika Timur. Aceh menjadi wilayah paling terdampak.
Penulis: Satrio Dwi Haryono
Editor: Syamsul Dwi Maarif
