Menuju konten utama

Apa Itu Cincin Api & Penyebab Indonesia Sering Dilanda Gempa?

Indonesia adalah salah satu negara yang berpotensi sering mengalami bencana alam karena masuk kawasan cincin api.

Apa Itu Cincin Api & Penyebab Indonesia Sering Dilanda Gempa?
Ilustrasi Cincin Api. foto/Istockphoto

tirto.id - Terkait dengan meningkatnya aktivitas alam seperti gempa dan lain-lain, Presiden Jokowi pun mengingatkan kepada masyarakat kalau Indonesia termasuk dalam wilayah cincin api atau ring of fire, sehingga rentan terhadap bencana, khususnya gempa. Lantas, apa yang dimaksud dengan cincin api?

Sebagaimana dilansir The Statesman, Indonesia adalah negara yang masuk dalam wilayah cincin api. Kebanyakan gempa bumi dan sekitar 75 persen dari semua gunung berapi terjadi di dalam cincin api. Hal itu yang menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara paling rawan bencana.

Cincin api juga dikenal sebagai sabuk sirkum-pasifik atau cincin api pasifik. Ini menjadi tempat di mana sebagian besar gempa bumi terjadi. Cincin api tidak benar-benar berbentuk bulat, ini hanya sabuk aktivitas seismik berbentuk tapal kuda yang panjangnya di sekitar tepi Samudra Pasifik.

Cincin ini membentang hampir sepanjang 25.000 mil yang mencakup lebih dari 450 gunung berapi. Berdasarkan pendapat para ahli, sabuk ini membentang dari ujung selatan Amerika Selatan, sepanjang pantai Amerika Utara, melintasi Selat Bering, kemudian turun melalui Jepang ke Selandia Baru.

Mengapa Indonesia Rawan Bencana Gempa dan Tsunami?

Baru-baru ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat gempa bumi yang terjadi di dekat Kabupaten Malang, Jawa Timur, telah menelan korban delapan orang meninggal dunia dengan 16 kabupaten/kota dinyatakan mengalami dampak kerusakan.

"Sampai hari ini terdata korban jiwa yang meninggal dunia ada delapan orang di Jawa Timur dampak dari gempa bumi ini," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam konferensi pers virtual di Jakarta pada Ahad.

Rinciannya adalah lima orang meninggal dunia di Kabupaten Lumajang dan tiga orang korban jiwa di Malang. Kebanyakan dari mereka meninggal dunia akibat tertimpa material bangunan. Selain itu, terdapat 39 orang yang mengalami luka-luka dan 642 unit rumah mengalami rusak berat, 845 rumah rusak sedang, 1.361 rumah rusak ringan dan 179 unit fasilitas umum rusak.

Menurut Sky, Indonesia berada di titik pertemuan tiga lempeng benua utama, lempeng Pasifik, Eurasia, dan Indo-Australia-dan lempeng Filipina yang jauh lebih kecil. Maka daripada itu, lokasi Indonesia sangat rentan terhadap gempa bumi.

Lempeng bumi ini saling bergesekan sepanjang waktu, bahkan kadang-kadang aktivitas dan tekanannya bisa meningkat. Gempa bumi adalah pelepasan tekanan yang terjadi secara keras dan tiba-tiba.

Banyaknya pulai di Indonesia juga disebut terbentuk dari kekuatan tektonik dan vulkanik yang mendorong daratan, seringkali menyebabkan letusan atau magma dan abu. Ada sebagian besar wilayah Indonesia yang berdekatan dengan gunung berapi.

Kendati demikian, gunung api bermanfaat besar bagi kesuburan lahan pertanian hingga pariwisata, tapi di sisi lain rentan bencana sehingga berpotensi merusak.

Contoh gempa bumi yang terjadi di dekat gunung berapi terjadi ketika serangkaian gempa mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang keberadaannya berasal dari Gunung Rinjani.

Selain itu, letaknya yang bersinggungan dengan empat lempeng, ditambah dengan kecenderungan masyarakatnya yang tinggal di daratan rendah dekat pantai, membuat pulau-pulau di Indonesia terancam tsunami.

Sebagaimana terjadi pada gempa Sulawesi, wilayah itu juga mengalami kerusakan berat karena gempa terjadi di pusat kota Palu, kemudian dihantam lagi oleh tsunami.

Baca juga artikel terkait BENCANA ALAM atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Nur Hidayah Perwitasari