Menuju konten utama

BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem 26-30 Januari di Jawa Barat

Sejumlah wilayah di Jawa Barat disebut BMKG berpotensi mengalami cuaca ekstrem. Daerah mana saja dan apa saja yang perlu diantisipasi?

BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem 26-30 Januari di Jawa Barat
Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau gangguan tropis dari citra satelit Himawari di Stasiun Klimatologi BMKG Karangploso, Malang, Jawa Timur, Senin (6/1/2025). BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi bencana hidrometrologi sebagai dampak tidak langsung gangguan tropis yang berada di Samudera Hindia selatan Bali yang menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan gelombang tinggi di kawasan Jawa Barat sampai NTT. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc.

tirto.id -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Jawa Barat untuk meningkatkan kewaspadaan atas potensi cuaca ekstrem pada 26-30 Januari 2025. Cuaca ekstrem itu berpotensi terjadi akibat adanya dominasi angin Monsun Asia, pengaruh La Niña lemah, serta dinamika atmosfer yang mendukung peningkatan curah hujan.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, disertai kilat atau petir dan angin kencang, diperkirakan bakal melanda wilayah Jawa Barat pada 26-30 Januari 2025.
"Kondisi ini dapat memicu banjir dan longsor di beberapa daerah," ucapnya dalam keterangan tertulis, Minggu (26/1/2025).
Karena itu, pemerintah daerah, pihak terkait, dan masyarakat diimbau agar siap siaga menghadapi kemungkinan bencana hidrometeorologi. Dwikorita meminta agar warga menghindari aktivitas di kawasan rawan longsor terutama saat hujan deras.
Ia juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan penggalian di lereng-lereng kawasan rawan longsor. Sementara itu, dalam kondisi tidak hujan, masyarakat dan pemerintah setempat perlu memastikan bahwa drainase di sekitar lereng berfungsi optimal.
Jika terdapat tanda-tanda awal tanah longsor seperti rembesan air, retakan tanah, atau pohon yang tiba-tiba miring, masyarakat diimbau agar segera menjauhi lokasi tersebut dan melapor ke aparat berwenang.
“Perhatikan tanda-tanda awal longsor, seperti munculnya rembesan air, retakan atau amblesan tanah, lereng yang tampak menggembung, atau jendela dan pintu rumah yang sulit dibuka,” papar Dwikorita.
Berdasarkan hasil pemetaan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), berikut beberapa daerah di Jawa Barat yang berpotensi rawan longsor dengan skala menengah hingga tinggi:
Skala Menengah
- Kota Bogor
- Kabupaten Bogor
- Kabupaten Sukabumi
- Kabupaten Cianjur
- Kabupaten Bandung
- Kabupaten Garut
- Kabupaten Sumedang
- Kabupaten Subang
- Kabupaten Majalengka
- Kabupaten Cirebon
- Kabupaten Kuningan
- Kabupaten Ciamis
- Kota Tasikmalaya
- Kabupaten Tasikmalaya
Skala Tinggi
- Kota Bogor
- Kabupaten Bogor
- Kabupaten Sukabumi
- Kabupaten Cianjur
- Kabupaten Bandung
- Kabupaten Garut
- Kabupaten Sumedang
- Kabupaten Subang
- Kabupaten Majalengka
- Kabupaten Cirebon
- Kabupaten Kuningan
- Kabupaten Ciamis
- Kota Tasikmalaya
- Kabupaten Tasikmalaya
BMKG berkomitmen untuk terus memperbarui prakiraan cuaca berdasarkan dinamika atmosfer terkini. Informasi cuaca lengkap serta rekomendasi aksi dini akan disampaikan secara berkala untuk mendukung langkah antisipasi dan mitigasi dampak cuaca ekstrem selama musim hujan.
"Masyarakat diharapkan mengikuti informasi terkini dari BMKG dan selalu waspada terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi," tambah Dwikorita.

Baca juga artikel terkait BMKG atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Rina Nurjanah