Menuju konten utama

BMKG Prediksi Hujan hingga Banjir Rob di Jakarta Jelang Lebaran

BMKG memprediksi adanya cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa titik menjelang hari raya Idulfitri 2025.

BMKG Prediksi Hujan hingga Banjir Rob di Jakarta Jelang Lebaran
Seorang warga menggunakan payung saat turun di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa (4/10/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom.

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa titik menjelang hari raya Idulfitri atau Lebaran 2025.

Di Jakarta sendiri diprediksi akan terjadi hujan hingga banjir rob. Sementara, Jawa Barat akan dilanda hujan agak lebat hingga hujan lebat dengan titik Puncak.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, mengatakan pihaknya dengan pemerintah provinsi Jawa Barat dan Jakarta telah menyepakati langkah mitigasi. Dia mengatakan dengan Jawa Barat, BNPB merencanakan pemberlakuan operasi modifikasi cuaca (OMC) mulai 27 hingga 30 Maret.

“Untuk Jawa Barat bekerja sama dengan TNI terbang siang, untuk BNPB terbang malam. Kemudian, untuk Banten, Banten itu relatif juga aman hujan ringan, sehingga mitigasinya terkait dengan cuaca untuk menjelang Idul Fitri ini hanya di Jawa Barat,” kata Suharyanto, dalam keterangannya, Kamis (27/3/2025).

Suharyanto menyebut pihaknya akan selalu siaga terhadap informasi dari BMKG. Termasuk, kata dia, jika operasi modifikasi cuaca harus dilakukan karena dinilai ekstrem.

“Jadi, OMC itu tidak dihentikan ya, jadi kalau memang nanti BMKG memberikan informasi ringan hujannya, kecil, tidak mengakibatkan banjir, ya, kami hentikan. (Tetapi) begitu ada informasi ini bahaya, lebat, ekstrim, segera kami masuk lagi,” ucap dia.

Dia menyebut OMC memang sempat dihentikan pada 20 Maret lalu, namun rencananya akan dilangsungkan lagi atas prediksi BMKG. Menurut Suharyanto, langkah itu dilakukan untuk memitigasi cuaca saat hari raya idulfitri.

“Sejak tanggal 20 berhenti, kemudian kami prediksi lagi sampai sekarang 25 sampai tanggal 1, sampai dengan hari raya tadi sudah saya katakan. Kami akan rekayasa dari Jawa Barat, untuk DKJ, informasi dari BMKG, hujannya ringan, seperti itu. Itu akan berlangsung terus,” jelasnya.

Terkait anggaran rekayasa cuaca harian, menurut Suharyanto, hal itu didasarkan pada berapa kali sorti yang dilakukan. Adapun, dia memperkirakan satu kali sorti akan menelan biaya hingga Rp200 juta, termasuk biaya sewa pesawat dan penaburan garam.

“Nah, kalau satu kali sorti berangkat itu, sekitar Rp200 juta, lah lengkap semuanya. Untuk berapa yang harus digunak an ya tergantung nanti dari prediksi cuacanya. Prediksi kira-kira ini kalau musim-musim hujan ini Januari sampai Maret, paling tidak satu hari itu tiga kali sorti,” tutup Suharyanto.

Baca juga artikel terkait BMKG atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama