Menuju konten utama

Update Erupsi Gunung Lewotobi 21 Maret: Status Level Berapa?

Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT mengalami erupsi pada Kamis (20/3). Cek status terbaru pada Jumat (21/3) dan rekomendasi untuk masyarakat.

Update Erupsi Gunung Lewotobi 21 Maret: Status Level Berapa?
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT), erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 8000 meter di atas puncak atau kurang lebih 9.584 meter di atas permukaan laut, Kamis (20/3/2025) pukul 22.56 WITA. ANTARA/HO-PVMBG/pri.

tirto.id - Update Gunung Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami kenaikan level atau status, imbas dari erupsi yang terjadi belakangan. Terbaru, Gunung Lewotobi Laki-laki dilaporkan mengalami erupsi setidaknya 2 kali pada Kamis (20/3/2025).

Erupsi pada Kamis tersebut terjadi pukul 07.53 dan 20.26 Wita, berdasarkan keterangan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), seperti dilaporkan ANTARA.

Saat erupsi pertama terjadi, tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi kurang lebih 52 detik.

Sedangkan pada erupsi kedua, tinggi kolom abu teramati kurang lebih 300 meter di atas puncak atau atau kurang lebih 1.884 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Kolom abu dalam erupsi itu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut. Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29.6 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 11 detik.

Apa Status Terbaru Gunung Lewotobi Laki-laki pada Jumat 21 Maret

Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, berstatus Level IV atau Awas pada Jumat (21/3/2025), berdasarkan MAGMA Indonesia, Kementerian ESDM. Status tersebut berlaku Periode 00.00-06.00 Wita.

“Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal tinggi sekitar 500-2500 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah ke arah utara, timur laut dan barat,” tulis MAGMA Indonesia.

Sementara, kenaikan status dari Level III (Waspada) menjadi Level IV (Awas) sudah diberlakukan sejak Kamis (20/3/2025). Dengan kenaikan status itu, direkomendasikan supaya masyarakat di sekitar gunung ataupun wisatawan; tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 kilometer dan 8 kilometer sektoral barat daya dan timur laut dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Masyarakat diminta agar tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah, serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Selanjutnya, masyarakat di sekitar diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, KIlatanlo, Hokeng Jaya, Boru, Nawokote.

Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki diminta untuk memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan pada Kamis (20/3/2025) kegempaan semakin meningkat. Sampai pukul 18.00 Wita pada Kamis, kegempaan vulkanik mencapai 117 kali.

Selama periode pengamatan tanggal 13-20 Maret 2025, jenis gempa yang terekam yakni 55 kali gempa letusan, 176 kali gempa hembusan, 67 kali gempa harmonik, 1 kali gempa tornillo, 5 kali gempa low frekuensi.

Lalu 1 kali gempa vulkanik dangkal, 83 kali gempa vulkanik dalam, 13 kali gempa tektonik lokal, 46 kali gempa tektonik jauh, dan 3 kali getaran banjir, 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo dominan 3,7 mm

Pengamatan visual tersebut menunjukkan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki meningkat cukup signifikan, rata-rata tinggi kolom erupsinya 1000 hingga 2500 meter.

Pada periode tersebut gempa hembusan masih sama seperti periode sebelumnya dengan tekanan yang lemah hingga sedang. Sinar api di puncak terlihat terakhir pada tanggal 13 Maret 2025 dan tidak terlihat sampai laporan ini dibuat.

"Hal ini mengindikasikan material pijar masih belum terdorong ke arah permukaan," ucap Wafid seperti dikutip dari ANTARA, Jumat (21/3/2025).

Rekomendasi Status Awas Gunung Lewotobi Laki-laki

MAGMA Indonesia melalui lamannya telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi yang harus dilakukan masyarakat, wisatawan, maupun pemangku kebijakan, terkait status Awas (Level IV) Gunung Lewotobi Laki-laki. Berikut rekomendasinya:

  • 1. Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 Km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki dan sektoral Barat Daya - Utara - Timur Laut sejauh 8 Km.
  • 2. Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemerintah Daerah (Pemda) serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
  • 3. Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.
  • 4. Masyarakat yang terdampak hujan abu G. Lewotobi Laki-laki, memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
  • 5. Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung.
  • 6. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Lewotobi Laki-laki. Untuk informasi lebih jelas dapat mengubungi Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki atau menghubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada nomor telepon 022-7272606

Baca juga artikel terkait ERUPSI GUNUNG atau tulisan lainnya dari Dicky Setyawan

tirto.id - Edusains
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Fitra Firdaus