tirto.id - Ganti oli merupakan salah satu bentuk perawatan motor yang sangat penting. Oleh karena itu, pemilik motor harus mengetahui proses ganti oli motor berapa bulan sekali idealnya.
Bila pemilik motor rutin melakukan penggantian oli motor, maka ini akan membuat umur mesin relatif lebih panjang, dan juga membuat kinerja mesin lebih optimal.
Perlu diingat bahwa oli memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mesin. Oli adalah pelumas utama yang akan menyebarkan panas ke seluruh bagian mesin motor.
Bila oli tidak berada dalam kondisi prima, maka proses penyebaran panas ke seluruh mesin tidak akan berjalan sempurna. Akibatnya, mesin tidak bisa bekerja secara maksimal.
Lantas, waktu ideal ganti oli motor berapa km?
Ganti Oli Berapa Bulan Sekali?
Ganti oli motor harus dilakukan oleh pemilik motor secara rutin dan berkala. Bila proses ini tidak dilakukan, maka mesin motor dan komponen-komponen lainnya rentan mengalami kerusakan.
Lalu, pertanyaan yang kerap diajukan oleh pemilik motor adalah, ganti oli motor berapa bulan sekali? Waktu ganti oli motor ini ditentukan oleh beberapa faktor atau ciri-ciri.
Beberapa ciri oli motor harus segera diganti adalah ketika mesin motor lebih cepat panas dan suara mesin motor lebih kasar.
Selain dua sebab di atas, berikut beberapa ciri yang harus dicermati oleh pemilik motor perihal penggantian oli motor:
Warna Oli Hitam
Oli yang baru biasanya berwarna kuning keemasan atau coklat muda. Jadi, jika oli motor sudah berwarna hitam pekat dan tampak kotor, maka ini artinya oli sudah terkontaminasi oleh kotoran, debu atau sisa-sisa pembakaran.Selain itu, oli motor memang akan mudah berubah warna jika terlalu sering terkena panas akibat proses pembakaran mesin. Proses pemanasan itulah yang menyebabkan timbulnya kerak pada mesin.
Jika oli sudah berubah warna, maka oli harus segera diganti untuk menghindari turunnya daya lumas. Jika oli motor tidak segera diganti, maka mesin motor bisa cepat aus karena oli tidak lagi memiliki kinerja yang maksimal pada proses pembakaran.
Tekstur Oli Berubah
Ganti oli motor juga harus dilakukan jika tekstur oli sudah berubah. Jika oli motor sudah terlalu encer karena tercampur bahan bakar atau terlalu kental karena sudah mengalami proses oksidasi, maka ini berarti tekstur oli motor sudah berubah.Untuk mengetahui perubahan pada tekstur oli yang digunakan, pemilik motor bisa menempelkan sedikit oli di jari. Jika oli terasa kasar atau ada endapan kotoran, maka itu berarti tekstur oli sudah berubah, dan oli sudah tidak layak pakai.
Biasanya, oli mesin baru akan berwarna cokelat atau biru dengan tekstur yang pekat dan kental. Jika terjadi pembakaran pada mesin, maka oli otomatis akan mengalami perubahan warna dan tekstur. Jika oli motor yang teksturnya berubah tidak diganti, maka daya lumas oli akan menurun, akibatnya mesin akan cepat aus.”
Mesin Lebih Kasar
Ganti oli motor juga harus segera dilakukan bila suara mesin motor terdengar lebih kasar atau lebih berisik dari biasanya. Suara berisik ini terjadi karena proses pelumasan pada mesin motor tidak optimal.Proses pelumasan mesin motor bisa tidak optimal, karena oli sudah mengalami proses pembakaran yang membuat oli berubah, apakah itu tekstur dan warnanya. Fungsi oli yang seharusnya melumasi mesin motor juga sudah berkurang, karena oli sudah aus.
Indikator Oli Menyala
Ciri-ciri oli motor harus segera diganti adalah, lampu indikator oli di dashboard motor mulai menyala atau berkedip. Jika lampu indikator oli ini menyala ini artinya tekanan oli mulai berkurang. Atau, bisa jadi, volume oli sudah terlalu sedikit.Bila lampu oli sudah menyala, pemilik motor harus segera mengganti oli motor dengan yang baru, agar kerja mesin motor lebih optimal.
Bahan Bakar Boros
Ciri oli motor harus segera diganti lainnya adalah motor menjadi boros bahan bakar. Bila oli sudah aus, maka mesin akan bekerja lebih berat karena gesekan meningkat. Gesekan yang makin meningkat inilah yang membuat konsumsi bahan bakar semakin boros.Selain itu, karena oli sudah tidak layak pakai, maka oli tidak bisa lagi melumasi mesin dengan semesetinya. Akibatnya, akselerasi mesin terasa berat atau lambat. Akselerasi mesin yang makin berat ini juga bisa membuat bahan bakar motor semakin boros.
Muncul Bau Sangit dari Mesin
Jika oli sudah terlalu lama digunakan, maka kemampuan oli untuk mendinginkan mesin semakin berkurang. Jika ini terjadi, maka ini bisa menyebabkan suhu mesin naik.Bila suhu mesin naik akibat proses pembakaran tidak bisa dikontrol, maka biasanya akan muncul bau terbakar atau bau sangit dari kap mesin.
Sudah Mencapai Batas Ganti Oli
Terakhir, tanda-tanda lain yang harus dicermati oleh pemilik motor agar segera melakukan ganti oli adalah, motor sudah mencapai jarak tempuh tertentu. Dimana jarak itu menjadi indikator batas pemakaian oli.Umumnya, kapan penggantian oli ini tergantung dari jenis oli dan rekomendasi pabrikan. Namun, jika motor sudah mencapai jarak tempuh tertentu, meskipun oli terlihat masih bagus, oli motor tetap harus diganti.
Jadi, pertanyaan penting yang akan menutup artikel ini adalah, ganti oli motor berapa km persisnya, atau ganti oli motor berapa bulan sekali idealnya?
Penggantian oli motor sejatinya harus dilakukan oleh pemilik motor, ketika motor sudah menempuh jarak 2.000 hingga 4.000 km atau sekitar 1 hingga 3 bulan sekali. Namun, jarak tempuh dan rentang bulan ini amat tergantung pada jenis oli dan cara penggunaan motor.
Jika motor menggunakan oli mineral maka pemilik motor disarankan untuk mengganti oli setiap 2.000 hingga 3.000 km. Ini berarti sekitar 1 hingga 2 bulan sekali.
Kemudian, jika motor menggunakan oli semi-sintetis, maka pemilik motor disarankan untuk mengganti oli setiap 3.000 hingga 4.000 km. Ini berarti sekitar 2 hingga 3 bulan sekali.
Sedangkan, jika motor menggunakan oli sintetis, maka pemilik motor disarankan untuk mengganti oli setiap 4.000 hingga 5.000 km, atau sekitar 3 hingga 4 bulan sekali.
Bagaimana dengan frekuensi atau jarang dan seringnya motor digunakan? Apakah ini berpengaruh terhadap penggantian oli?
Jika motor sering dipakai harian atau dalam kemacetan, maka oli motor akan lebih cepat kotor dan perlu diganti lebih sering. Kemudian, jika motor jarang digunakan, pemilik motor juga harus mengganti oli minimal setiap 3 hingga 6 bulan agar kualitasnya tidak menurun.
Jadi, meski kilometer sering dijadikan acuan penggantian oli, masa pemakaian mesin sejatinya juga menjadi acuan penting. Pasalnya, saat motor terjebak macet, kilometer motor tidak akan bertambah, tetapi mesin tetap bekerja. Ketika mesin tetap bekerja, pelumas juga tetap bersirkulasi.
Oleh karena itu, pemilik motor yang tinggal di daerah macet, sebaiknya menggunakan hitungan ganti oli dari usia mesin motor, bukan hanya dari jarak tempuh motor atau km penggunaan motor.
Editor: Lucia Dianawuri & Yulaika Ramadhani