tirto.id - Oli merupakan komponen penting dalam kendaraan, baik motor maupun mobil. Fungsinya adalah untuk melumasi mesin, membersihkan kotoran, mendinginkan komponen, dan mencegah karat.
Namun, perlu diingat bahwa oli motor dan oli mobil memiliki perbedaan yang signifikan. Penggunaan oli yang salah dapat berakibat fatal bagi mesin kendaraan Anda.
Berikut beberapa poin penting yang perlu dipahami mengenai perbedaan oli motor dan mobil.
Apakah Oli Mobil Bisa Untuk Motor dan Sebaliknya?
Di antara para pecinta otomotif, masih banyak yang keliru mengenai penggunaan oli. Salah satunya anggapan bahwa oli mobil lebih baik untuk motor, padahal anggapan ini salah besar. Lantas, apakah oli mobil bisa untuk motor?
Penggunaan oli mobil untuk motor memang bisa dilakukan tetapi sangat tidak dianjurkan. Hal ini berisiko tinggi terhadap kerusakan mesin, seperti kopling selip dan kerusakan komponen lainnya.
Meskipun sama-sama bertugas sebagai pelumas, oli mobil dan oli motor memiliki formulasi yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan mesin yang berbeda pula.
Hal sama juga berlaku pada penerapan oli motor untuk mobil. Penggunaan oli mobil untuk motor atau sebaliknya, sangat tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kerusakan serius, seperti:
1. Kerusakan kopling
Oli mobil mengandung zat aditif yang dapat merusak kopling basah pada motor.2. Gesekan berlebih pada komponen mesin
Oli motor lebih kental daripada oli mobil, sehingga tidak dapat melumasi mesin mobil dengan optimal, menyebabkan gesekan berlebih dan keausan pada komponen mesin.3. Penyumbatan filter oli
Oli motor mengandung deterjen lebih banyak untuk membersihkan kotoran di mesin yang lebih kecil, menyebabkan penyumbatan pada filter oli mobil yang lebih besar.4. Dapat menimbulkan overheating pada mesin
Oli mobil memiliki titik didih lebih rendah daripada oli motor, tidak dapat mendinginkan mesin motor dengan optimal, menyebabkan overheating pada mesin motor.Perbedaan Oli Motor Dan Oli Mobil
Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara oli motor dan oli mobil:
1. Viskositas
Oli motor memiliki kekentalan yang lebih tinggi dibandingkan oli mobil. Hal ini dikarenakan mesin motor bekerja pada putaran yang lebih tinggi dan membutuhkan pelumasan yang lebih kuat. Viskositas oli berpengaruh signifikan terhadap kemampuan pelumasan komponen mesin. Oli dengan viskositas rendah dikhawatirkan tidak mampu memberikan pelumasan yang memadai. Sementara itu, oli dengan viskositas tinggi dapat menghambat aliran oli dan menurunkan performa mesin.Oleh karena itu, oli motor diformulasikan dengan viskositas yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan mesin yang bekerja pada putaran tinggi dan menghasilkan panas yang lebih besar. Oli motor kental mampu menjaga pelumasan optimal pada komponen mesin, bahkan pada suhu tinggi dan putaran mesin cepat.
2. Aditif
Oli motor dan oli mobil memiliki perbedaan dalam kandungan zat aditifnya. Oli motor diformulasikan dengan deterjen untuk membersihkan kotoran dan zat anti-gesekan untuk melindungi komponen mesin. Sementara itu, oli mobil mengandung zat aditif untuk mencegah karat, korosi, dan kerak.Oli mobil umumnya dibuat dengan kandungan aditif lebih tinggi, yang dikenal sebagai Total Base Number (TBN). Aditif ini berfungsi sebagai pelumas (friction modifier) untuk mengurangi gesekan antar-komponen mesin.
3. Standarisasi
Oli motor dan oli mobil memiliki standar mutu berbeda. Oli motor umumnya mengikuti standar API (American Petroleum Institute) dan JASO (Japanese Automotive Standards Organization). Sementara itu, standar oli mobil mengikuti API dan ILSAC (International Lubricants Standardization and Approval Committee).4. Label Kemasan
Label pada kemasan oli dapat menjadi panduan penting untuk memilih oli yang tepat bagi kendaraan. Pada label oli mobil, Anda akan menemukan gambar mobil dan tulisan "gasoline car" yang menunjukkan bahwa oli tersebut khusus untuk mobil berbahan bakar bensin.Sementara itu, pada label oli motor, biasanya terdapat gambar motor dan tulisan "two-wheels" yang menandakan bahwa oli tersebut diformulasikan untuk kendaraan roda dua. Selain itu, oli motor berciri khas dengan adanya logo 4-Tak atau 4-T, yang tidak akan Anda temukan pada label oli mobil.
5. Keterangan Tambahan
Oli motor biasanya memiliki keterangan seperti "anti-slip" atau "excellent wet clutch" yang menunjukkan kemampuan oli tersebut dalam mencegah selip kopling pada mesin motor basah.Pada oli mobil, Anda akan menemukan kode seperti "API Service 10W-40". Kode ini menunjukkan klasifikasi oli menurut API dan tingkat kekentalannya. Angka "10W" menunjukkan kemampuan oli mengalir pada suhu dingin, sedangkan angka "40" menunjukkan kemampuan oli tetap kental pada suhu tinggi (antara 20-150 derajat celsius).
Kapan Waktu Untuk Ganti Oli?
Waktu yang tepat untuk ganti oli tergantung pada beberapa faktor, yaitu:
1. Jarak tempuh
Umumnya, oli motor perlu diganti setelah mencapai jarak tempuh 3.000 hingga 5.000 kilometer. Pada motor matic, jarak tempuh untuk ganti oli biasanya lebih pendek, yaitu sekitar 2.000 kilometer.2. Frekuensi penggunaan
Jika Anda sering menggunakan motor, oli perlu diganti lebih sering, yaitu setiap 1-2 bulan sekali. Hal ini dikarenakan oli motor yang sering digunakan akan lebih cepat mengalami penurunan kualitas dan performa akibat gesekan antar-komponen mesin yang lebih intens.3. Kondisi oli
Periksa warna dan tekstur oli. Jika oli sudah berwarna hitam pekat, kental, berbau menyengat, atau meninggalkan deposit, sebaiknya segera diganti.Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Fadli Nasrudin