tirto.id - Mesin yang dipaksa terlalu keras dapat membuatnya cepat panas. Dalam keadaan tertentu, mesin yang terlalu panas dapat menyebabkan kerusakan pada kendararan Anda. Pemilihan oli yang digunakan sebagai pendingin sebenarnya dapat meminimalisir terjadinya kerusakan. Namun, sebaik apapun jenis oli dan mesin yang digunakan, akan keropos juga seiring berjalannya waktu.
Sebelum bisa mengatasi mesin yang overheat, kita harus mengetahui terlebih dahulu penyebab mesin mengalami overheat. Dilansir Popular Mechanics, ada beberapa hal yang menjadi penyebab mesin mengalami overheat.
Sistem pendingin yang bermasalah
Penyebab paling umum adalah masalah pada cairan pendingin mobil. Cairan ini bertanggung jawab mendinginkan mobil Anda. Apabila ada kebocoran pada saluran cairan ini, maka kemungkinan besar semua cairan di dalamnya akan ikut keluar. Cek di seluruh bagian mesin, apakah terjadi kebocoran atau tidak, dan pastikan di bagian mana yang terjadi kebocoran.
Seberapa cepat mesin Anda mengalami pemanasan juga bergantung pada suhu lingkungan di luar mobil Anda. Selain itu, kecepatan pemanasan juga bergantung pada ada atau tidaknya udara yang beredar di dalam mesin. Bagaimanapun juga, mesin akan mengalami overheat di beberapa titik. Jadi, usahakan jangan pernah berkendara tanpa pendingin.
Jika cairan pendingin masih bermasalah namun tidak tejadi kebocoran, maka bisa jadi ada saluran yang tersumbat. Kotoran atau partikel-partikel lain dapat menghambat peredaran cairan ini, atau bahkan menyumbat saluran sepenuhnya. Bila memang terjadi penyumbatan, maka seluruh cairan yang ada di dalam saluran harus dikeluarkan terlebih dahulu untuk menemukan di bagian mana yang terjadi penyumbatan.
Tapi belum tentu semua masalahnya berasal dari cairan pendingin. Kehabisan oli juga dapat berpengaruh pada peningkatan suhu mesin kendaraan. Oli digunakan untuk melumasi mesin agar tak mengalami gesekan secara langsung. Apabila habis, maka gesekan yang ditimbulkan dapat memanaskan mesin secara lebih cepat.
Sering-sering periksa kadar oli pada mesin sebelum berkendara. Mengganti oli secara berkala juga dapat mengurangi kemungkinan habisnya oli di tengah perjalanan.
Kerusakan Pada Sistem Pendingin
Di sisi lain, kemungkinan terjadi kerusakan pada sistem pendingin. Misalnya, kerusakan water pump dan kerusakan termostat mobil dapat menyebabkan kerja sistem pendingin yang kurang optimal.
Radiator merupakan komponen kunci dalam sistem pendinginan mobil. Kebocoran dan penyumbatan pada radiator dapat menjadi masalah. Selain itu, kipas yang patah juga umumnya menjadi penyebab suhu tinggi pada mobil. Kipas akan hidup secara otomatis saat berada di kemacetan untuk menyalurkan udara dingin ke mesin. Bila kipas gagal berfungsi, maka kenaikan suhu akan cepat terjadi saat macet.
Suhu ekstrem dapat membuat mobil cepat panas pula. Meskipun banyak mobil yang dirancang untuk berkendara di suhu yang ekstrem, namun faktor usia juga dapat mengurangi kinerja mesin. Selalu cek pengingat suhu pada panelmeter mobil saat berkendara di manapun.
Mengatasi Overheat
Pengendara kadang luput memeriksa kondisi kendaraannya, termasuk memeriksa suhu saat berkendara. Bila sudah terlanjur overheat, apa yang bisa kita lakukan?
Dilansir dari situs rac.co.uk, apabila suhu mesin sudah kelewat tinggi, maka segera pinggirkan mobil terlebih dahulu, lalu matikan mesin. Suruh semua penumpang untuk keluar dari mobil sesegera mungkin.
Buka kap mobil lewat dalam kabin bila memungkinkan. Bila tidak, maka buka secara manual dengan menggunakan sarung tangan. Kap mobil Anda mungkin ikut panas juga. Lalu, diamkan mobil selama minimal 30 menit agar mesin menjadi dingin.
Jangan pernah membuka tutup radiator saat kondisi mobil masih sangat panas. Bila nekat, Anda bisa terkena luka bakar karena uap yang dihasilkan dari dalam tangki radiator bertekanan dan bersuhu tinggi. Tunggu hingga mesin dingin, dan buka secara perlahan menggunakan sarung tangan sebagai pelindung.
Setelah mesin benar-benar dingin, cek tangki pendingin di samping radiator. Jika kosong, berarti cairan pendingin Anda sudah habis, atau bahkan bocor. Cek apakah ada tanda kebocoran, seperti tetesan air di bawah mobil Anda. Isi tangki yang habis dengan cairan pendingin, atau campuran air hangat dengan cairan pendingin. Hindari mengisi air secara langsung ke tangki, apalagi mengisi tangki dengan air dingin karena dapat merusak mesin mobil Anda.
Apabila tangki pendingin masih penuh, maka ada yang salah dengan sistem permesinan mobil Anda, baik masalah pada sistem pendingin hingga yang lebih serius. Hubungi mekanik profesional untuk penanganan lebih lanjut.
Editor: Nur Hidayah Perwitasari