Menuju konten utama

Fenomena Sturgeon Moon 9 Agustus 2025, Jam, dan Penjelasannya

Sturgeon Moon 9 Agustus 2025 adalah supermoon langka. Cek jam terbaik dan cara melihat fenomena bulan purnama megah ini.

Fenomena Sturgeon Moon 9 Agustus 2025, Jam, dan Penjelasannya
Fenomena bulan purnama penuh stroberi terlihat di langit Malang, Jawa Timur, Kamis (12/6/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Mada/bar

tirto.id - Fenomena langit menakjubkan akan kembali terjadi pada 9 Agustus 2025. Kali ini, giliran Sturgeon Moon yang akan menyinari langit malam dengan pesonanya. Bulan purnama Agustus ini dikenal karena kemunculannya yang khas dan berkaitan erat dengan tradisi serta alam.

Nama “Sturgeon” berasal dari ikan purba yang dahulu banyak ditangkap di Danau Besar saat bulan ini muncul. Uniknya, tahun ini para pengamat bisa menyaksikan dua malam berturut-turut di mana bulan tampak penuh dan indah di cakrawala timur.

Dilansir dari laman Live Science, waktu terbaik untuk menyaksikan bulan purnama terbit adalah tepat setelah matahari terbenam, biasanya pada hari bulan purnama resmi. Pemandangan ini terjadi karena perbedaan waktu terbit bulan yang sangat kecil sepanjang Agustus. Ini menjadikan dua malam tersebut sama-sama ideal untuk menikmati purnama yang hampir sempurna.

Dalam tradisi masyarakat adat Amerika Utara, bulan ini juga disebut sebagai Wild Rice Moon, Green Corn Moon, atau Grain Moon. Selain nilai astronomis, Sturgeon Moon juga kaya makna kultural. Pastikan langit cerah dan pandangan bebas dari gedung atau pepohonan agar tak melewatkan keindahan fenomena ini.

Fenomena Sturgeon Moon Jam Berapa?

Sturgeon Moon tahun ini akan mencapai fase purnama pada Sabtu, 9 Agustus 2025. Namun, pemandangan bulan purnama ini sudah bisa dinikmati sejak malam sebelumnya, yaitu Jumat, 8 Agustus. Di wilayah seperti Amerika Utara, bulan akan tampak penuh selama dua malam berturut-turut karena waktu terbit yang berdekatan dengan matahari terbenam.

Momen terbaik untuk menyaksikannya adalah saat bulan mulai muncul di ufuk timur saat senja. Kalau di Indonesia sekitar pukul 17.30 hingga 18.30 WIB, tergantung lokasi masing-masing.

Karena Indonesia berada di belahan Bumi yang berbeda dari Amerika Utara, waktu dan posisi bulan sedikit bergeser. Mengutip dari Forbes, berikut daftar waktu terbaik untuk melihat fenomena Sturgeon Moon di berbagai negara:

  • New York: matahari terbenam pukul 20.04 EDT, bulan terbit pukul 20.03 EDT pada hari Jumat, 8 Agustus dan matahari terbenam pukul 20.03 EDT, bulan terbit pukul 20.32 EDT pada hari Sabtu, 9 Agustus.
  • Los Angeles: matahari terbenam pukul 19.48 PDT, bulan terbit pukul 19.48 PDT pada hari Jumat, 8 Agustus dan matahari terbenam pukul 19.47 PDT, bulan terbit pukul 20.21 PDT pada hari Sabtu, 9 Agustus.
  • London: matahari terbenam pukul 20.37 BST, bulan terbit pukul 20.40 BST pada hari Jumat, 8 Agustus dan matahari terbenam pukul 20.36 BST, bulan terbit pukul 20.58 BST pada hari Sabtu, 9 Agustus.
Untuk hasil maksimal, carilah lokasi terbuka dengan pandangan luas ke arah timur. Meski dapat dinikmati dengan mata telanjang, teropong atau teleskop akan memperlihatkan detail permukaan bulan lebih jelas.

Cara Lihat Sturgeon Moon 9 Agustus 2025

Untuk menyaksikan keindahan Sturgeon Moon, waktu terbaik adalah saat senja pada Sabtu, 9 Agustus 2025. Arahkan pandangan ke timur, sesaat setelah matahari terbenam, dari lokasi terbuka atau tempat tinggi tanpa halangan.

Bulan akan tampak lebih besar dari biasanya karena efek ilusi optik saat berada dekat cakrawala. Sturgeon Moon juga akan berada di rasi bintang Aquarius dan bisa tampak kemerahan karena kabut atmosfer musim panas.

Gunakan teropong atau teleskop kecil untuk melihat detail kawah dan permukaannya. Jika cuaca cerah, bulan akan terlihat penuh dan memesona selama dua malam berturut-turut. Bulan Sturgeon paling baik dilihat dari lokasi yang tinggi, seperti lapangan terbuka atau garis pantai yang menghadap ke timur dengan pandangan jelas ke cakrawala timur.

Penjelasan Fenomena Sturgeon Moon 9 Agustus 2025

Sturgeon Moon yang akan terjadi pada 9 Agustus 2025 bukan sekadar bulan purnama biasa. Tahun ini, Sturgeon Moon juga tergolong sebagai supermoon, yaitu saat bulan mencapai fase purnama saat berada lebih dekat ke Bumi dalam orbitnya.

Akibatnya, bulan akan tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya. Supermoon seperti ini terjadi beberapa kali dalam setahun dan selalu menarik perhatian para pengamat langit. Nama Sturgeon Moon berasal dari suku asli Amerika Utara, seperti Algonquin dan Anishinaabe, yang memberi nama berdasarkan siklus alam.

Pada bulan Agustus, ikan sturgeon, spesies purba yang hidup di Danau-Danau Besar, paling mudah ditangkap. Oleh karena itu, bulan purnama di bulan ini disebut Sturgeon Moon. Nama lain yang digunakan oleh berbagai budaya antara lain Green Corn Moon, Grain Moon, Red Moon, hingga Ricing Moon yang menandai musim panen padi liar.

Di Eropa Utara, bulan ini juga disebut Lightning Moon, karena sering muncul bersamaan dengan badai petir akhir musim panas. Fenomena ini tidak hanya indah secara visual, tapi juga kaya akan nilai sejarah dan budaya dari berbagai penjuru dunia.

Ingin tahu lebih banyak soal Sturgeon Moon? Tirto sudah merangkum berbagai informasi penting seputar fenomena astronomi. Yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini!

Lihat Kumpulan Info Lengkap tentang fenomena astronomi di Sini

Baca juga artikel terkait FENOMENA ASTRONOMI atau tulisan lainnya dari Lita Candra

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Lita Candra
Penulis: Lita Candra
Editor: Dipna Videlia Putsanra