Menuju konten utama

Bolehkah Melihat Gerhana Matahari Cincin dengan Mata Telanjang?

Bolehkah Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019 dilihat dengan mata telanjang?

Bolehkah Melihat Gerhana Matahari Cincin dengan Mata Telanjang?
Gerhana Matahari. FOTO/pc-tablet.co.in

tirto.id - Gerhana Matahari Cincin bisa dilihat di sebagian wilayah di Indonesia pada 26 Desember 2019. Saat fenomena ini terjadi, 94 persen piringan Matahari akan tertutup piringan Bulan. Namun, bolehkah melihat Gerhana Matahari Cincin dengan mata telanjang?

Peneliti Muda Pusat Sains Antarikasa M Zamzam Nurzaman, yang mewakili Kepala Pusat Sains Antariksa LAPAN, menyampaikan, pengamatan langsung ke arah Matahari tanpa alat bantu tidak boleh dilakukan karena hal tersebut dapat mengakibatkan kerusakan hingga kebutaan mata.

Untuk pengamatan Gerhana Matahari Cincin, dapat disediakan kacamata khusus Matahari untuk mengamati secara aman fenomena alam ini. Seluruh proses gerhana, mulai dari gerhana Matahari sebagian hingga puncak GMC dapat diamati jika cuaca mendukung.

Bila memungkinkan, dari kantor Pusat Sains Antariksa LAPAN rencananya akan menyediakan teleskop agar para pengunjung dapat turut menikmati bersama fenomena langka ini dengan lebih menarik. Teleskop itu akan disediakan di Festival Gerhana Matahari Cincin yang dilaksanakan di Kabupaten Siak, Riau.

Salah satu tempat terbaik untuk mengamati fenomena tersebut adalah di Kampung Bunsur, Kabupaten Siak. Fase puncak GMC akan terjadi pada pukul 12.15 WIB dan berakhir pada pukul 12.19 WIB atau sekitar 3 menit.

Sebelum fase puncak, akan terjadi fase gerhana Matahari sebagian yang dimulai pukul 10.22 WIB dan setelah fase puncak akan ada fase gerhana Matahari sebagian yang berakhir pada pukul 14.13 WIB.

GMC di akhir tahun ini, yaitu tanggal 26 Desember 2019, akan melewati beberapa daerah di Indonesia yaitu Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.

Sebelum fase puncak, akan terjadi fase gerhana Matahari sebagian yang dimulai pukul 10.22 WIB dan setelah fase puncak akan ada fase gerhana Matahari sebagian yang berakhir pada pukul 14.13 WIB.

Pemerintah Kabupaten Siak bekerja sama dengan LAPAN akan mengadakan Festival Gerhana Matahari Cincin di Kabupaten Siak, Riau. Festival Gerhana Matahari ini adalah proyek yang berupa kegiatan edukatif.

Selama festival akan ada mini planetarium, bimtek komunikasi satelit LAPAN A2/ORARI, talkshow seputar fenomena gerhana matahari cincin, pameran hasil litbang LAPAN, dan sosialisasi ke beberapa sekolah dan perguruan tinggi.

Selain banyak acara yang akan diadakan, festival ini juga berpotensi mengundang wisatawan. LAPAN bersama Kemristekdikti akan mengadakan workshop teropong lubang jarum untuk 100 peserta, pameran fotografi gerhana matahari, dan kamera obscura.

Secara historis, Gerhana Matahari Cincin seri Saros 132 terakhir melintasi kawasan di Indonesia pada tanggal 23 November 1965. Untuk Gerhana Matahari Total (GMT) sudah melintasi wilayah Indonesia sebanyak 6 kali pada periode setelah kemerdekaan, termasuk pada 9 Maret 2016 lalu.

Waktu dan durasi Gerhana Matahari Cincin bergantung pada lokasi pengamatan. Menurut LAPAN, tahapan gerhana (dalam WIB), adalah sebagai berikut.

  1. Awal gerhana sebagian: 10.23
  2. Awal gerhana cincin: 12.16
  3. Puncak gerhana: 12.18
  4. Akhir gerhana cincin: 12.20
  5. Akhir gerhana sebagian: 14.15

Baca juga artikel terkait GERHANA MATAHARI CINCIN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH