tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan, PT Indofarma kemungkinan besar tidak jadi berfokus pada roadmap pengembangan bisnis perusahaan sebagai perusahaan herbal. Erick mengatakan, BUMN obat-obatan plat merah itu fokus pada upaya penyehatan perusahaan daripada menggapai cita-cita mereka.
Hal ini merespons nasib PT Indofarma setelah Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jakarta menetapkan mantan Direktur Utama PT Indofarma Tbk periode 2019-2023, AP sebagai tersangka kasus korupsi karena diduga memanipulasi laporan keuangan PT Indofarma tahun 2020.
“Sayangnya ya, kembali lagi ke good corporate governance-nya, kalau dilanggar ya enggak jadi kenyataan. Jadi sekarang di Indofarma, kami kembali ke langkah awal sebenarnya, menyehatkan,”ujar Erick Thohir dalam Konferensi Pers Perkembangan Bio Farma di kantor BUMN, Jakarta, Jumat (1/11/2024).
Erick menerangkan, salah satu contoh upaya menyehatkan adalah dengan berkomunikasi dengan rekan bisnis dan pihak swasta yang bisa menjamin bahan baku. Namun, ia mengaku ada tantangan karena pengusaha juga mengirimkan bahan bakunya ke luar negeri meski ada proses lelang berjalan.
"Tapi saya memang belum boleh bicara siapa karena ini lagi proses tender. Jadi belum getok istilahnya, tapi modeling ini yang kami ingin supaya ada check and balance. Bahan bakunya terkontrol, market dalam negerinya juga dapat, tapi untuk ini keluar negerinya dapat," kata Erick.
Secara pribadi, Erick menyayangkan Indofarma harus kembali fokus penyehatan daripada pengembangan bisnis herbal. Padalah, pria yang juga Ketua Umum PSSI ini mengaku sudah melihat potensi besar yang dimiliki Indonesia jika fokus pada industri obat-obatan herbal dan diyakini mampu bersaing dengan negara-negara besar.
“Tadinya kan cita-cita, ini kan cita-cita boleh lah. Indofarma itu kita mau khususkan di herbal, di roadmap kita. Kenapa? Kita melihat potensi obat-obatan herbal kita itu tidak kalah dengan India dan Cina mestinya,” ujar Erick.
Ia menerangkan, saat ini obat-obatan herbal menjadi salah satu alternatif pengobatan dunia yang dianggap aman dan berkelanjutan, sejalan dengan tren global tentang pengobatan alami.
Dia pun menekankan seluruh jajaran BUMN terus melakukan bersih-bersih bila mana ada temuan pelanggaran. Erick mengatakan Kementerian BUMN berkomitmen untuk menjalankan tata kelola perusahaan atau good corporate governance dengan baik.
“Komitmen kita good corporate governance, bersih-bersih dan juga program berkelanjutan. Kita terus jaga itu,” katanya.
Erick kembali menegaskan bahwa dirinya tidak menoleransi pelanggaran di lingkungan kerja kementeriannya. Dia menekankan pentingnya transparansi dan integritas di setiap lini.
“Kalau soal kasus korupsinya saya rasa ya kita tidak pandang bulu. Kita periksa, kita ambil siapapun yang melakukan fraud atau penipuan-penipuan,” ucapnya.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Andrian Pratama Taher