Menuju konten utama

Elon Musk akan Tinggalkan Jabatannya di Pemerintahan Trump

Pejabat Gedung Putih sebut Elon Musk akan meninggalkan pemerintahan Trump dan berhenti dari jabatannya.

Elon Musk akan Tinggalkan Jabatannya di Pemerintahan Trump
ARSIP - CEO Tesla Elon Musk menghadiri pembukaan pabrik Tesla Berlin Brandenburg di Gruenheide, Jerman, Selasa, 22 Maret 2022. AP/Patrick Pleul/Pool

tirto.id - CEO perusahaan pembuat mobil listrik, Tesla, Elon Musk, secara resmi mengakhiri kiprahnya sebagai pejabat pemerintah khusus dalam pemerintahan Presiden AS, Donald Trump. Melansir Reuters, kabar mundurnya Elon Musk ini juga telah dikonfirmasi oleh pejabat Gedung Putih.

Pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa Elon Musk akan meninggalkan pemerintahan Trump dan berhenti dari jabatannya mulai malam ini waktu setempat.

Lewat platform media sosial X, Musk menyampaikan terima kasih kepada Trump atas kesempatan untuk menjadi bagian dari Departemen Efisiensi Pemerintah Federal AS (DOGE) yang berfokus memangkas struktur birokrasi di level federal. Adapun masa tugas Musk yang berlangsung selama 130 hari dijadwalkan resmi berakhir sekitar 30 Mei 2025.

“Misi DOGE akan semakin kuat seiring berjalannya waktu karena menjadi bagian dari gaya hidup di seluruh pemerintahan,” kata Musk dilansir melalui Reuters pada Kamis (29/5/2025)

Elon Musk dalam DOGE juga telah memangkas hampir 12 persen atau 260 ribu dari 2,3 juta pegawai sipil federal melalui ancaman pemecatan, pembelian kembali, dan tawaran pensiun dini.

Namun, menjelang akhir masa tugasnya, Musk melontarkan kritik terhadap mahalnya biaya Undang-Undang Pajak dan Anggaran Partai Republik. Dia menilai hal ini justru memperbesar defisit.

“Sejujurnya, saya kecewa melihat tagihan belanja besar-besaran yang justru meningkatkan defisit anggaran, bukan hanya menguranginya, dan merusak pekerjaan yang dilakukan tim DOGE," kata Musk kepada CBS News.

Keterlibatan politik Musk sebelumnya juga telah menuai kontroversi, bahkan memicu protes dari sebagian investor Tesla. Sejumlah pihak mendesakya mundur dari posisi sebagai penasihat Trump dan fokus pada pengelolaan manajemen perusahaan.

Meski demikian, Musk tetap membela perannya sebagai pejabat yang tak dipilih namun diberi mandat luas untuk merombak sistem pemerintahan AS.

Baca juga artikel terkait PEMERINTAHAN DONALD TRUMP atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Flash News
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Abdul Aziz