tirto.id - Dalam ajaran Islam, takdir adalah ketentuan Allah SWT yang telah ditetapkan bagi setiap hamba-Nya. Namun, Islam juga mengajarkan bahwa doa memiliki kekuatan luar biasa, termasuk dalam mengubah takdir.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali doa" (HR. Tirmidzi). Oleh karena itu, seorang Muslim dianjurkan untuk selalu berdoa agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik sesuai dengan ridha Allah.
Apa Itu Takdir dalam Agama Islam?
Pengertian takdir dan nasib seringkali rancu. Apakah bisa diubah atau sudah mutlak? Takdir adalah ketetapan Tuhan yang seringkali dianggap tak bisa diubah. Pun masih sering diperdebatkan terkait kemampuan doa merubah takdir.
Seorang Muslim wajib percaya pada qada dan qadar sebagaimana disebut dalam rukun iman. Dalam ilmu tauhid, takdir merujuk pada istilah qada. Qada adalah ukuran, ketentuan, kemampuan, atau kepastian. Sementara qadar ialah ketetapan dari Allah SWT yang sudah tak dapat diubah. Dalam Islam, takdir disebut dengan istilah qadha, yang dibagi menjadi dua macam yakni takdir mubram dan takdir muallaq.
Takdir mubram, adalah takdir yang tak bisa ditolak dan diubah lagi dengan upaya apapun karena telah ditetapkan secara mutlak oleh Allah SWT. Misalnya, kelahiran manusia. Seseorang tak bisa memilih siapa ibu yang mengandung dan melahirkannya. Begitupun tentang kematian, yang merupakan takdir dari setiap orang. Kematian adalah sebuah kepastian, yang tidak bisa dielak. Setiap manusia bakal mati dan tak bisa mengetahui rahasia waktu kematiannya. Keputusan Allah SWT ini pun telah tertulis dalam Kitab Lauh Mahfudz atas setiap bencana yang menimpa bumi dan umat manusia, sejak sebelum dunia diciptakan.
Berbeda dengan takdir mubram, ketetapan yang bisa diubah melalui usaha manusia disebut sebagai takdir muallaq. Di sini, manusia diberikan kesempatan oleh Yang Maha Kuasa untuk melakukan ikhtiar dan doa merubah takdir. Takdir ini sendiri semacam hukum sebab akibat. Selaras dengan ungkapan “Usaha tak akan mengkhianati hasil”, manusia memiliki peran merubah takdirnya sendiri. Sementara batas antara baik dan buruk dalam ikhtiar sendiri, sepenuhnya ada di manusia yang sudah dianugerahi akal untuk membedakannya.
Contoh takdir muallaq adalah ketika seseorang sakit. Ada upaya untuk bisa sembuh dari penyakit tersebut dengan berobat, atau memulihkan diri dengan perawatan-perawatan tertentu. Juga ketika manusia menginginkan pencapaian karir tertentu, ia bisa mengusahakan dengan konsisten mengembangkan diri pada bidang yang ia tekuni, bekerja keras membangun jaringan dan pengalaman.
Misalnya juga pada saat Perang Badar, ketika sekelompok kecil Muslim yang kurang perlengkapan yang terdiri dari 313 orang menghadapi pasukan yang terdiri dari 1.000 orang yang bersenjata lengkap, Rasulullah SAW menghabiskan sepanjang malam pada saat pertempuran memohon kepada Allah untuk bantuan-Nya. Hingga Allah SWT pada hari berikutnya memberikan kemenangan terbesar dalam catatan sejarah Islam.
Doa Merubah Takdir dalam Islam
ilustrasi berdoa. foto/istockphoto

Beberapa doa yang dianjurkan dalam Islam untuk meminta kebaikan dan mengubah takdir adalah sebagai berikut:
1. Doa Memohon Takdir yang Baik
اللهم اجعل خير عمري آخره وخير عملي خواتمه وخير أيامي يوم ألقاكLatin: Allahumma aj‘al khaira ‘umri akhirahu wa khaira ‘amali khawatimahu wa khaira ayyami yawma alqaka.
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku di akhirnya, sebaik-baik amal perbuatanku di penghujungnya, dan sebaik-baik hariku adalah hari di mana aku bertemu dengan-Mu."
2. Doa Memohon Kebaikan di Dunia dan Akhirat
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِLatin: Rabbana atina fid-dunya hasanah, wa fil-akhirati hasanah, wa qina ‘adzabannar.
Artinya: "Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa neraka." (QS. Al-Baqarah: 201)
3. Doa Agar Terhindar dari Takdir Buruk
اللهم إني أعوذ بك من زوال نعمتك، وتحول عافيتك، وفجاءة نقمتك، وجميع سخطكLatin: Allahumma inni a’udzu bika min zawali ni’matika wa tahawwuli ‘afiyatika wa fuja’ati niqmatika wa jami’i sakhatika.
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya nikmat-Mu, dari berubahnya kesehatan yang Engkau berikan, dari datangnya azab-Mu secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu."
Kapan Waktu Terbaik Berdoa untuk Mengubah Takdir?
Umat muslim membaca Al Quran saat beriktikaf di Masjid Agung Baitul Makmur, Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Senin (3/5/2021). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/aww.

Ada beberapa waktu utama yang dianjurkan dalam Islam untuk berdoa, antara lain:
- Sepertiga Malam Terakhir – Waktu ini disebut sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa, terutama dalam shalat tahajud.
- Saat Hujan Turun – Rasulullah SAW menyebutkan bahwa doa di saat hujan turun adalah salah satu doa yang dikabulkan.
- Antara Adzan dan Iqamah – Dalam hadis disebutkan bahwa doa yang dipanjatkan di waktu ini tidak akan ditolak.
- Saat Berpuasa dan Menjelang Berbuka – Doa seorang yang berpuasa sangat mustajab di sisi Allah.
- Di Hari Jumat, Khususnya Saat Waktu Mustajab – Salah satu waktu mustajab di hari Jumat adalah antara ashar hingga maghrib.
Amalan yang Membantu Mengubah Takdir
Selain berdoa, ada beberapa amalan yang dapat membantu seseorang mendapatkan takdir yang lebih baik, di antaranya:
- Memperbanyak Istighfar – Dengan beristighfar, dosa-dosa akan diampuni dan keberkahan hidup akan diberikan oleh Allah SWT.
- Sedekah – Sedekah dapat menolak bala dan mendatangkan rezeki yang lebih luas.
- Membaca Al-Qur’an – Membaca dan mengamalkan isi Al-Qur’an dapat mendatangkan ketenangan serta keberkahan hidup.
- Berbakti kepada Orang Tua – Ridha Allah bergantung pada ridha orang tua.
- Meningkatkan Ketakwaan – Semakin seseorang bertakwa, semakin banyak kebaikan yang akan ia dapatkan dalam hidupnya.
Editor: Yulaika Ramadhani