tirto.id - Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya cerdas dalam berbagai hal, baik memiliki kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ).
Selain itu, kecerdasan spiritual juga perlu ditanamkan pada anak sejak usia dini, karena hal ini dapat berdampak positif pada tahapan perkembangan serta pada kesehatan mereka, demikian seperti dituliskan Lisa Miller dalam buku The Spiritual Child(2015).
Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mengasah kecerdasan spiritual anak adalah mengajarkan doa kepada anak sejak mereka masih dalam tahapan awal usia perkembangan.
Mengajarkan berdoa kepada anak memang memang bukan perkara gampang. Perhatian dan fokus anak usia dini yang relatif lebih pendek, menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Tetapi yang perlu diingat, anak memiliki daya tangkap yang cukup baik dalam hal menghafal.
Karenanya orang tua merupakan model utama yang akan menjadi contoh bagi anak saat berdoa.
Mengajarkan anak berdoa bisa dilakukan melalui cara yang menyenangkan, tanpa paksaan, dan ulangi secara konsisten, serta sampaikan makna doa yang diajarkan.
Dikutip laman Kemendikbud, sampaikan kepada anak bahwa doa juga merupakan suatu ungkapan rasa syukur kita kepada Tuhan.
Untuk permulaan, ajarkanlah anak doa-doa sederhana yang ditujukan agar anak terbiasa berdoa sebelum dan sesudah melakukan aktivitas sehari-hari.
Dalam mengajarkan agama Islam, doa-doa yang dipilihkan adalah doa yang ringan seperti doa sebelum makan dan sesudah makan, doa sebelum belajar dan sesudah belajar, doa sebelum tidur dan setelah bangun tidur, doa sebelum masuk kamar mandi dan doa sebelum keluar kamar mandi.
Anak juga diajarkan mengucapkan Alhamdulillah, Bismillah, Subhanallah, Masyaallah, Astaghfirullah dan lainnya.
Tujuan anak-anak diajarkan berdoa setiap saat adalah agar anak-anak diajarkan mengenal Tuhannya melalui aktivitas kebiasaan sehari-hari mereka.
Berikut cara yang bisa dilakukan saat mengajarkan doa kepada anak dilansir situs SMA Muhammadiyah Piyungan:
1. Jadi Contoh untuk Anak
Orang tua merupakan contoh yang baik untuk anak. Mulailah dengan mencontohkan sikap yang sesuai dengan cara kita berdoa.
Seperti memakai pakaian sesuai dengan syariat, mengawali dengan basmalah dan ditutup dengan hamdalah.
2. Ajarkan Doa yang Singkat
Ajarkan doa-doa yang singkat terlebih dahulu, karena anak cenderung menyukai sesuatu yang mudah untuk dilakukan.
Oleh karena itu, mengajarkan anak dimulai dengan mengenalkan pada anak doa-doa pendek. doa-doa panjang dapat diajarkan ketika anak sudah mulai lancar dengan doa-doa pendek.
3. Praktikkan
Praktikkanlah mengucapkan serta membaca doa-doa dengan baik dan benar.
4. Tambahan Doa
Ketika anak sudah menguasai satu doa, pada saat itu kita bisa menambahkan doa-doa lain untuk dihafal.
5. Jangan memaksa
Sesuatu yang dipaksakan akan berdampak buruk bagi setiap orang, termasuk anak.
Jika dipaksa, anak bisa jadi tidak bersemangat. sehingga hasil yang dicapai kurang maksimal atau bahkan lebih buruk dari target awal.
6. Metode yang unik
Metode tepat dengan cara yang unik dapat memengaruhi hasil ajaran kepada anak.
7. Beri Pujian dan Penghargaan
Berikan pujian dan penghargaan setiap kali anak berhasil menguasai satu hafalan doa. Biasanya anak akan semangat jika ada hadiah.
Editor: Addi M Idhom