tirto.id - Umat muslim dianjurkan meneladani peristiwa Isra Miraj dengan cara memperbanyak doa serta zikir dan amalan yang mendatangkan kebaikan. Berikut akan dijelaskan tentang doa Isra' Miraj serta apa saja doa Nabi Muhammad ketika Isra' Mi'raj.
Peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan salah satu peristiwa agung dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan terjadi di malam hari.
Peristiwa malam Isra' Mi'raj ditegaskan oleh Allah SWT dalam surah berikut ini:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Subhaanalladzii asraa bi'abdihi lailan minal masjidil haraami ilal masjidil aqshalladzii baarakna haulahu linuriyahu min ayaatinaa, innahu huwassamii'ul bashiir.
Artinya: "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkati sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sungguh Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Isra: 1)
Doa merupakan bagian penting bagi umat Islam saat melakukan ibadah. Setiap muslim, baik dalam keadaan sejahtera maupun sulit dan dalam situasi apa pun dianjurkan berdoa, termasuk memanjatkan doa saat malam Isra' Miraj.
Meninggalkan kebiasaan berdoa dapat dianggap sebagai kesombongan. Bahkan diriwayatkan dalam satu hadis bahwa berdoa adalah sesuatu yang paling mulia di sisi Allah SWT:
“Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah daripada doa“ (HR. At Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Dalam buku Kumpulan Doa Sehari-hari (2013), doa memiliki makna sebagai bentuk permohonan atau pengharapan kepada Allah.
Perintah untuk berdoa telah jelas disampaikan oleh Allah dalam surah Al-Mukmin ayat 60, dengan firman-Nya:
"Berdoalah kepada-Ku, maka pasti Aku akan memperkenankan permohonanmu." (QS. Al-Mukmin: 60)
Doa Isra Mi'raj dan Cara Mengamalkannya
Ada doa-doa malam Isra' Mi'raj yang bisa dibaca dan diamalkan, berikut uraian doa Isra Miraj Arab dan artinya seperti dikutip laman NU Online:
1. Saat memasuki bulan Rajab
Rasulullah SAW mencontohkan untuk membaca doa berikut, di mana doa ini dibaca pada malam hari ketika memasuki bulan Rajab:اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya‘bâna waballighnâ ramadlânâ ((HR. Imam Ahmad, dari Anas bin Malik).Artinya: "Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan."
2. Pada siang dan malam Isra' Mi'raj
Dianjurkan untuk menghidupkan malam tersebut dengan memperbanyak ibadah, dzikir dan doa kepada Allah.Doa yang dianjurkan dibaca pada malam dan siang Isra Miraj:
Allohumma thohhir lisaanii minal kadzibi wa qolbii minan nifaaqi wa ‘amalii minar riyaa-i wa bashorii minal khiyaanati fa innaka ta’lamu khoo-inatal a’yuni wa maa tukhfish shuduuru.
Artinya "Ya Allah, sucikanlah lisanku dari dusta, sucikanlah hatiku dari kemunafikan, sucikanlah amalku dari riya, sucikanlah penglihatanku dari khianat, sesunguhnya Engkau mengetahui pengkhianatan mata dan apa yang disembunyikan oleh hati."3. Doa Sayyidina Ali bin Abi Thalib
Sebagai seorang khalifah yang sangat patuh dan taat akan perintah Allah dan Rasul-Nya, beliau juga sangat memuliakan bulan ini dengan membaca doa malam pertama bulan Rajab yaitu:اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰی مُحَمَّدِ وَآلِهِ مَصَابِيۡحِ الۡحِكۡمَۃِ, وَمَوَالِيَ النِّعۡمَۃِ, وَمَعَادِنِ الۡعِصۡمَۃِ,وَاعۡصِمۡنِيۡ مِنۡ كُلِّ سُوۡءٍ, وَلَا تَأۡخُذۡنِيۡ عَلَی غِرَّۃٍ, وَلَا عَلَی غَفۡلَۃٍ ,وَلَا تَجۡعَلۡ عَوَاقِبَ أَمۡرِيۡ حَسۡرَۃً وَنَدَامَۃً, وَارۡضَ عَنِّيۡ,فَإِنَّ مَغۡفِرَتَكَ لِلظّالِمِيۡنَ,وَأَنَامِنَ الظَّالِمِيۡنَ,اَللّٰهُمَّ اغۡفِرۡلِيۡ مَالَايَضُرُّكَ,وَأَعۡطِنِيۡ مَالَايَنۡفَعُكَ,فَإِنَّكَ الۡوَاسِعَۃُ رَحۡمَتُهُ الۡبَدِيۡعَۃُ حِكۡمَتُهُ,فَأَعۡطِنِيۡ السَّعَۃَ وَالدَّعَۃَ,وَالۡأَمۡنَ وَالصِّحَّۃَ,وَالشُّكۡرَ وَالۡمُعَافَاۃَ وَالتَّقۡوَی,وَأَفۡرِغِ الصَّبۡرَ وَالصِّدۡقَ عَلَيَّ وَعَلَی أَوۡلِيَآءِكَ,وَأَعۡطِنِيۡ الۡيُسۡرَ,وَلَاتَجۡعَلۡ مَعَهُ الۡعُسۡرَ,وَاعۡمُمۡ بِذَالِكَ أَهۡلِيۡ وَوَلِدِيۡ وَإِخۡوَانِيۡ فِيۡكَ وَمَنۡ وَلَدَنِيۡ مِنَ الۡمُسۡلِمِيۡنَ وَالۡمُسۡلِمَاتِ وَالۡمُوءۡمِنِيۡنَ وَالۡمُوءۡمِنَاتِ
Artinya: “Ya Allah, limpahkan rahmat ta'dzim kepada Muhammad dan keluarganya yang menjadi pelita-pelita hikmah, pemilik kenikmatan, sumber perlindungan. Jagalah kami sebab (keberkahan) mereka dari keburukan. Dan jangan engkau ambil kami dalam kondisi tertipu, tidak pula dalam keadaan lupa.Jangan jadikan akhir urusan kami sebagai penyesalan. Ridhailah kami. Sesungguhnya ampunan-Mu bagi orang-orang yang zalim, dan aku bagian orang yang zalim itu.
Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang tidak pernah bisa membahayakan-Mu, berilah aku sesuatu yang memang tak ada manfaatnya sama sekali untuk-Mu. Sesungguhnya Engkau itu maha luas rahmat-Nya. Hikmahnya yang sangat indah.
Berikan kami kelapangan dan ketenteraman, keamanan dan kesehatan, serta rasa syukur, selamat sentosa dan ketakwaan. Berikan kesabaran dan kejujuran kepada kami dan orang-orang yang Engkau cintai. Berikan kami pula kemudahan yang tidak ada kesulitannya sama sekali.
Semoga itu semua juga Engkau berikan bagi keluarga kami, anak kami, saudara-saudara kami seagama. Dan Engkau berikan kepada orang tua yang telah melahirkan kami, dari muslimin muslimat, mu'minin mu'minat." (Syekh Abdul Qadir bin Shalih al-Jilani, al-Ghun-yah, Dārul Kutub al-Ilmiyyah, Beirut, 1997, juz 1, halaman 328-329).
4. Doa Syekh Abdul Qadir al-Jailani
Seorang ulama tasawuf yang sangat disegani dan dianggap sebagai wali Allah dalam dunia tarekat dan sufisme, berdoa pada malam pertama bulan Rajab dengan bacaan sebagai berikut, dan ini bisa pula kita amalkan:إِلٰهِيۡ تَعَرَّضَ لَكَ فِيۡ هٰذِهِ اللَّيۡلَۃِ الۡمُتَعَرِّضُوۡنَ, وَقَصَدَكَ الۡقَاصِدُوۡنَ, وَأَمَّلَ فَضۡلَكَ وَمَعۡرُوۡفَكَ الطَّالِبُوۡنَ, وَلَكَ فِيۡ هٰذِهِ اللَّيۡلَۃِ نَفَحَاتٌ وَجَوَاءِزُ وَعَطَايَا وَمَوَاهِبُ,تَمُنُّ بِهَا عَلَی مَنۡ تَشَاءُ مِنۡ عِبَادِكَ,وَتَمۡنَعُهَا مِمَّنۡ لَمۡ تَسۡبِقۡ لَهُ الۡعِنَايَۃُ مِنۡكَ, وَهَا أَنَاذَا عَبۡدُكَ الۡفَقِيۡرُ إِلَيۡكَ, الۡمُوءَمِّلُ فَضۡلَكَ وَمَعۡرُوۡفَكَ فَإِنۡ كُنۡتَ يَامَوۡلَايَ تَفَضَّلۡتَ فِيۡ هٰذِهِ اللَّيۡلَۃِ عَلٰی أَحَدٍ مِنۡ خَلۡقِكَ, وَجُدۡتَ عَلَيۡهِ بِعَاءِدَۃٍ مِنۡ عَطۡفِكَ, فَصَلِّ عَلٰی سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحۡبِهِ,وَجُدۡ عَلَيَّ بِطَوۡلِكَ وَمَعۡرُوۡفَكَ, يَارَبَّ الۡعَالَميۡنَ
Artinya: "Ya Tuhanku, pada malam ini orang-orang yang berpaling (dari rahmat-Mu) telah berpaling, orang-orang yang mempunyai tujuan telah datang (pada-Mu), dan para pencari telah mengharap anugerah dan kebaikan-Mu.Pada malam ini, Engkau mempunyai tiupan rahmat, piagam-piagam penghargaan, aneka macam pemberian dan anugerah. Engkau berikan semua itu terhadap hamba-hamba-Mu yang Engkau kehendaki.
Dan Engkau tidak memberikannya terhadap orang yang tidak memperoleh pertolongan dari-Mu. Inilah aku, hamba-Mu yang sangat berharap pada-Mu, berharap anugerah dan kebaikan-Mu.
Apabila Engkau, wahai Tuan kami, telah mengemukakan anugerah-Mu di malam ini terhadap seseorang dari makhluk-Mu, dan Engkau berikan kebaikan padanya dengan berbagai sambungan kelembutan-Mu, maka anugerahkan rahmat atas Nabi Muhammad shalallahu aliahi wasallam beserta keluarganya. Berikanlah atasku dengan kekayaan dan kebaikan-Mu. Wahai Tuhan seru sekalian alam." (Syekh Abdul Qadir bin Shalih al-Jilani, al-Ghun-yah, Dārul Kutub al-Ilmiyyah, Beirut, 1997, juz 1, halaman 328).
Amalan Malam Isra' Mi'raj
Untuk meraih kemuliaan di momentum peristiwa Isra' dan Mi'raj ini, terdapat zikir dan amalan yang dapat dilakukan seorang muslim sebagai berikut, di antaranya:
1. Zikir Isra' dan Mi'raj
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
Bacaan latinnya: "La haula walaa quwwata illa billah"
Artinya: "Tidak ada daya [dalam menjauhi maksiat] dan tidak ada upaya [menjalankan ketaatan] melainkan dengan pertolongan Allah"
Selain dibaca pada malam Isra' dan Mi'raj saja, zikir ini juga bisa diamakan di banyak keadaan karena memiliki keutamaan besar di sisi Allah SWT.
2. Melakukan Sedekah
Amalan sedekah ini tergolong dalam amalan-amalan saleh yang dianjurkan dilakukan pada Rajab, salah satunya di momentum Isra' dan Mi'raj.
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Dhita Koesno