tirto.id - ByteDance Ltd induk dari TikTok telah menghapus sejumlah fitur yang terdapat di Tokopedia, usai perusahaan asal Cina tersebut mengakuisisi lokapasar asal Indonesia itu. Penghapusan sejumlah fitur ini merupakan satu langkah dari perusahaan untuk mendorong para penjual di Tokopedia bermigrasi ke Tiktok Shop.
Head of Communications Tokopedia and TikTok E-commerce, Aditia Grasio Nelwan, mengatakan TikTok perlahan menghilangkan sejumlah fitur yang tersedia di dasbor Tokopedia. Padahal fitur di platform itu berfungsi penting mengelola toko online milik pedagang.
Pengurangan fitur menjadi strategi TikTok untuk mengarahkan para pedagang agar berpinda ke pusat penjualan baru milik Tokopedia dan TikTok Shop.
“Kita masih mendorong. Jadi sebenernya waktu 8 April 2025 kita buka untuk semua seller pindah, dan pelan-pelan beberapa fitur di Tokopedia kita yang lama kita kurangin,” ujar kata Head of Communications Tokopedia and TikTok E-commerce Aditia Grasio Nelwan, Kamis (20/6/2025).
Beberapa fitur yang dihapus di antaranya, TopAds alias fitur iklan yang memungkinkan penjual mempromosikan toko dan produk mereka melalui berbagai jenis iklan.
Selanjutnya, Tiktok juga menghilangkan fitur ‘tambah produk’ yang memberi kesempatan bagi pedagang untuk mengunggah produk baru ke toko mereka.
Dengan hilangnya fitur ini, penjual tak lagi bisa menambahkan foto, deskripsi, informasi produk, dan varian lain untuk setiap produk yang dijual. Kini, penjual hanya bisa melakukan transaksi untuk produk - produk yang sudah ada sebelumnya.
“Jadi kalau memang ingin pengalamannya lebih lengkap dan jualannya lebih enak lagi itu harus integrasi ke seller yang baru,” tuturnya.
Dia mengaku, TikTok tetap mencari cara lain agar seluruh seller Tokopedia bisa bermigrasi ke seller center, hasil integrasi kedua platform.
“Sekarang kita lagi mencari cara juga untuk mendorong seller untuk segera berpindah,” terangnya.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra