tirto.id - Chief Economist Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Reza Yamora Siregar, mengatakan banyak ekonom dari dalam negeri dan juga lembaga ekonomi dunia yang telah merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk kuartal I, II, III, dan IV.
Namun, tidak satupun dari mereka berhasil meramalkan ekonomi Indonesia akan tumbuh di level 5,12 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal II 2025.
“Semua ekonom Indonesia dan di luar, berapa proyeksi mereka untuk pertumbuhan Indonesia di kuartal I, II, III, dan IV (sudah dirilis). Di kuartal II ini tidak ada satupun ekonom, baik itu di Indonesia maupun di luar yang berhasil mendapatkan angka 5,12 (persen),” katanya, dalam diskusi bertajuk ‘Arah Danantara Kedepan untuk Kemandirian Ekonomi: Sovereign Fund atau Agent of Development’, Senin (11/8/2024).
Rata-rata ekonom dan lembaga ekonomi dunia memperkirakan ekonomi Indonesia untuk periode April-Juni 2025 hanya akan tumbuh di angka 4,8-4,9 persen (yoy).
“Dan itu juga dilaporkan di Bank Dunia, di IMF (International Monetary Fund), Asian Development Bank (ADB), dan OECD (Organization for Economic Co-operation and Development,” tambah Reza.
Terlepas dari itu, Danantara melihat komposisi Produk Domestik Bruto (PDB) yang masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga sebagai poin kunci. Menukil data Badan Pusat Statistik (BPS), pada kuartal II 2025, konsumsi rumah tangga mencatatkan pertumbuhan mencapai 4,97 persen (yoy), cukup stabil dari periode-periode sebelumnya.
Namun, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen seperti yang dicita-citakan Presiden Prabowo Subianto, investasi menjadi komponen yang harus tumbuh lebih tinggi ketimbang konsumsi rumah tangga.
“Jadi, investasi yang Bapak lihat, di kanan atas itu tumbuh hampir 7 persen, 6,99 persen. Ini angka yang sangat tinggi, yang tidak pernah terjadi selama 3-4 tahun terakhir. Dan investasi ini, kalau kita buka lagi Bapak-Ibu, ini banyak juga yang domestic investasi. Jadi, investasi dalam negeri,” paparnya.
Kendati kontribusinya terhadap PDB kuartal II 2025, pertumbuhan tinggi komponen investasi menjadi bukti kepada dunia bahwa Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Apalagi, dalam kondisi dunia yang tengah diliputi ketidakpastian karena kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).
“Dan ini angka yang surprise, karena tadi saya bilang, di dunia ini atau di global, di pasar, di multilateral, mereka masih melihat Indonesia tumbuh di bawah 5 (persen). Dan kita telah membuktikan bahwa angka (pertumbuhan ekonomi kuartal II) kita di atas 5 (persen). Nah, jadi kembali lagi ke tadi poin saya, yang menjadi penting sekali bahwa investasi ini harus besar,” tegas Reza.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































