tirto.id - Danantara disebut sedang mematangkan rencana strategis untuk membentuk perusahaan pengelola aset nasional. Langkah ini bertujuan menciptakan daya saing yang lebih besar di tingkat domestik maupun regional.
Menurut laporan Bloomberg, rencananya divisi pengelola aset tiga bank BUMN terbesar, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Bank Mandiri, dan PT Bank Negara Indonesia (BNI), akan digabungkan ke dalam satu entitas baru.
"Danantara ingin membentuk pengelola aset yang lebih besar untuk bersaing secara lebih agresif," ujar seorang sumber Bloomberg dikutip, Kamis (23/10/2025).
Tak hanya tiga bank tadi, ada kemungkinan pengelola aset bank lain juga ikut bergabung di kemudian hari. Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh masing-masing bank, total aset yang dikelola (assets under management/AUM) oleh ketiga unit tersebut mencapai 8 miliar dolar AS lebih awal tahun ini.
Sumber mengungkapkan bahwa Danantara menargetkan transaksi penggabungan ini dapat final pada kuartal pertama tahun 2025. Meski demikian, proses pertimbangan masih berlangsung.
Menanggapi kabar yang beredar, juru bicara Danantara menyatakan, "Terlalu dini untuk memberikan komentar mengenai rencana spesifik apa pun pada tahap ini." Perwakilan dari BRI, Mandiri, dan BNI juga belum memberikan pernyataan resmi.
Namun, rencana ambisius ini tidak tanpa tantangan. Sumber lain menyebutkan bahwa salah satu kendala utama adalah meyakinkan para pemegang saham minoritas di bank-bank tersebut untuk melepas bisnis pengelola asetnya pada harga yang dianggap wajar. Negosiasi perjanjian distribusi juga akan menjadi hal krusial yang harus diselesaikan.
Sebagai informasi, Danantara yang berdiri tahun ini dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Prabowo Subianto, memiliki mandat untuk mengelola portofolio BUMN, menginvestasikan dividennya, dan menarik modal asing untuk proyek-proyek strategis nasional.
Dengan aset yang diklaim mencapai 1 triliun dolar AS, inisiatif Danantara ini menjadi tulang punggung upaya pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi ke level tertinggi sejak era 1990-an.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id







































